#3

23 3 0
                                    

"Yang Mulia, saya akan kembali ke pondok sebentar untuk mengambil beberapa campuran dari racikan obat yang akan saya berikan pasca kelahiran putra Anda nanti." Ucap Tabib Yeo pada Kaisar Min.

"Pembukaan Nyonya Cha diperkirakan akan lengkap dalam 2 jam ke depan." Timpal Tabib Han.

Kaisar Min mengangguk setuju. "Lakukan yang terbaik." Ucapnya. Selanjutnya, ia pergi menuju singgasananya sembari memperhatikan kesibukan para pembantu mempersiapkan jamuan malam ini bersama anggota kerajaan Jeon dan Kim.

•••

Seokjin mendadak pulih kala Sunhye bergegas meninggalkan kamarnya bersama dengan wanita Kang dan Namjoon. Setelah meminum racikan obat yang diberi Sunhye, Pangeran Kim itu berulang kali berucap dirinya seperti dilahirkan kembali. Omong kosong. Ia hanya ingin menarik perhatian janda baru itu saja.

Seperti yang Jimin katakan, Seokjin bukan pribadi yang seserius dan semenakutkan itu. Ia sangat cocok saat disandingkan dengan Hoseok perihal lelucon receh hingga kotor sekalipun. Hoseok yang tugas sebenarnya adalah penasehat Raja, seringkali beralih menjadi pekerja paksa, kambing hitam, penghibur Pangeran dan Putri, penyusup di kelompok prajurit, hingga menjadi sahabat baik Putra Mahkota.

Pekerja paksa yang dimaksud adalah bukan dalam konteks buruk sebagaimana mereka pada umumnya. Contohnya seperti saat Hoseok diperintahkan mendadak untuk memanggil tabib, sebab kondisi sedang panik dan hanya dirinya yang dapat di andalkan saat itu. Dan berbicara soal penyusup, Hoseok sering menjadi suruhan Seokjin untuk menjemputnya sehabis acara mabuk-mabukan dengan Taehyung dan Soobin mengingat dirinya tak memungkinkan untuk jalan sendiri masuk istana tanpa bantuan orang lain. Hanya Hoseok yang diberi kebebasan mengakses istana selain dari anggota keluarga Raja.

"Hyung, kau perlu banyak istirahat. Jangan memaksakan dirimu dulu." Ucap Namjoon yang masih menyiratkan wajah khawatirnya saat mendapati Seokjin hendak beranjak dari ranjangnya.

Seokjin mematung sesaat sebelum tertawa kecil melihat kekhawatiran adik tirinya itu. "Sudah kubilang, tabib baru ini berhasil membuatku seperti dilahirkan kembali dengan racikan obat ajaibnya itu." Ucapnya.

"Tidak, kau harus tetap beristirahat, hyung. Permaisuri begitu mengkhawatirkanmu." Sanggah Namjoon. Kedua telapak tangannya mengudara sebagai kode bahwa Seokjin harus tetap pada posisinya.

"Saya sarankan juga begitu, Yang Mulia. Sebaiknya, Anda beristirahat dulu untuk hari ini agar besok bisa kembali beraktivitas lagi." Timpal Sunhye setelah membereskan beberapa peralatannya. Senyum tipis tersirat dari bibirnya, menambah seri di wajah cantiknya.

Itu sangat tidak sehat untuk jantung Seokjin. Segera ia mengalihkan pandangannya pada Kang Jinan dan memindai wanita berusia 27 tahun itu. Kedua wanita itu janda di usia yang masih sangat muda, bahkan jika tak mengingat status, keduanya masih sangat pantas disandingkan dengan putra Raja dan menjadi permaisuri. Sialnya, kelompok mereka harus mengubur harapan itu hingga ke inti bumi. Bukan hanya mereka, beberapa pria yang mungkin menyukai juga harus melakukan hal demikian. Janda tak boleh di persunting kembali. Mereka milik Kaisar dan Raja selamanya.

"Apakah Yang Mulia masih memerlukan bantuan saya?" Tanya Sunhye memutus lamunan Seokjin.

Pangeran Mahkota itu menggeleng sembari menerbitkan senyum tipisnya pada Sunhye.

"Kalau begitu, saya izin untuk pulang. Jik--"

"Siapa namamu?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SPRING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang