"BOTI LEPASIN RAMBUT GUE BODOH! LO KIRA RAMBUT GUE TAMBANG APA " ujar zenny meringis kesakitan sambil memegangi rambut yang ditarik gery
Gery menarik rambut zenny tidak ada alasan apapun memang sudah menjadi hobi dia menjahili gadis boncel ini, sehari saja dia tak menjahili zenny itu akan terasa aneh baginya. Diperjalanan banyak sepasang mata yang melihat kedua manusia aneh ini
Tarikan rambutnya berlangsung sampai kantin gery berhenti menarik, matanya sibuk mencari sahabat sahabatnya sedangkan tangan dia masih setia memegang rambut zenny. Setelah menemukan keberadaan ketiga sahabatnya dia melanjutkan sesi menariknya, yang ditarik rambut hanya bisa menahan perih dan amarah percuma saja dia berontak tenaga dia tidak cukup
Langkah gery berhenti dimeja pojok yang berisi 3 sahabatnya itu, ketiga orang yang dicari gery menatap kebelakang melihat cewek yang rambutnya dipegang oleh gery
Gara menatap wajah gadis tersebut dan dia tersenyum menghampiri
" lo temannya yarakan? " Gara sedikit menundukan kepalanya maklum yang berada dihadapanya gadis boncel
" iya! Emang kenapa? " jawab zenny menatap sinis gara, matanya begitu berapi api dia benci banget gadis sinting yang ada dihadapanya
Gara menyuruh gery melepaskan rambut zenny dengan tatapan dia, gery yang mengerti arti tatapan itu melepaskan dan duduk sambil mencomot makanan gara yang belum gara habiskan
Disamping sebelah kiri zenny ada bangku kantin gara mendudukan zenny dengan menekan bahu setelah zenny duduk gara mengikuti dia duduk sambil memangku kaki kananya diatas kaki kiri tangannya mengambil benda pipih yang dia taruh di jaket hitam yang dikenakannya
Benda pipih itu disodorkan dihadapan zenny sambil tersenyum manis, zenny menatap bingung alis nya mengerut menatap hp yang dia kira kira harganya menguras isi dombetnya. Apakah gara sedang pamer padanya? Kelakuan gara sama persis seperti gery menurut zenny mamerkan harta.
" minta nomer yara " ucap gara masih setia tersenyum manis
" bu----- "
" zeeenny huh lo gapapakan? " ucapan zeeny terhenti saat gadis berambut kepang dua tak lupa jepit rambut bunga menambahkan kemanisan cewek yang baru datang ini
Gara menatap pemandangan indah itu langsung berdiri " eh ibu ketosnya mas gara datang "
Tanpa basa basi gara langsung menarik tangan gadis itu dengan lembut kearah meja kosong yang disamping meja mereka
Gadis kepang yang baru saja mengatur nafasnya harus kaget tiba tiba tanganya ditarik tanpa seizin dia
" ga usah narik narik " ujar gadis itu menghempaskan tangan gara keras, gara tidak peduli atas sikap gadisnya tersebut padanya yang sekarang diotak gara adalah modus berdua duaan dengan sang pujaan hatinya
" duduk atuh yang atau mau duduk dipangkuan aku? "
Gadis kepang itu duduk disamping gara arah padangannya kedepan dia malas sekali berhadapan dengan gadis bangor disamping ini, sedangkan gara memangku pipi tembemnya dengan kedua tanganya sambil menatap pujaan dari samping
"Aku harap kamu tidak menanyakan hal terindah yang pernah singgah di kehidupanku, karena jawabannya adalah kamu." ucap gara setia menatap pujaan hatinya
"Jangankan memilikimu, mendengar kamu kentut aja aku sudah bahagia."
Pletak!
Gara meringis kepalanya dipukul begitu keras dia mengelus elus atas kepalanya " sakit yang "
" salah lo, mulut lo mau gue remes hah? " ucapan gadis itu begitu menghayati sekali matanya melotot kearah gara
Zenny menatap cengo tak percaya sahabatnya berani memukul kepala gadis elang begitu saja? Zenny takut gara membalas pukulan dari sahabatnya itu dengan lebih
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love
Teen Fiction" mending lo jadi cewek gue " ucap gara dengan muka tersenyum kepada cewek yang dihadapannya Beberapa penonton yang mendengar ucapan cewek elang ini tergaket gaket yang seharusnya kata kata itu diucapkan seorang cowok " GA USAH GILA! " penuh penek...