Part 15 - Improve ~ Journey of terror

70 36 122
                                    

Perasaan tidak nyaman, serta ketidakpercayaan terhadap suatu hal merupakan keraguan wajar yang sering ditemui, seperti semua pemimpi yang kecewa akan kebenaran. Kenyataannya, semuanya hanya tentang sudut pandang.

~Ghearga Alaskhan Tamzart~

Disisi lain, seorang pria bertudung dengan pakaian yang serba hitam tengah mengamati dari kejauhan sembari terus menguntit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disisi lain, seorang pria bertudung dengan pakaian yang serba hitam tengah mengamati dari kejauhan sembari terus menguntit.

Deska berhenti, sejenak terdiam ditempatnya, karena ia merasakan sesuatu sedang mengikutinya, perlahan ia membalikkan kepalanya, kosong_ ia tidak mendapati sesuatu disekitar sana, hanya terlihat dua orang pasangan yang sedang berjalan beriringan melewatinya, mereka terlihat biasa-biasa saja, malahan kini mereka yang membalas menatapnya dengan tatapan aneh, mungkin mereka pikir Deska adalah pemuda yang sedikit frontal hanya karena melewatinya berjalan di samping jalan yang dilaluinya, Deska tidak peduli bagaimanapun mereka memberi kesan terhadapnya, ia hanya merasa awas terhadap kawasan di sekitarnya, lalu kembali mengedarkan jalanan di belakangnya, tetapi ia tetap saja tidak menemukan apapun atau hal yang mencurigakan disekitarnya,

Kini Deska melanjutkan langkahnya kembali tanpa memperdulikan lagi sesuatu yang awas di belakangnya.

****

Pria bertudung melihat Deska yang sudah memasuki sebuah rumah, lalu terlihat dia kemudian memperlihatkan senyuman sinisnya seraya tangannya bergerak membenarkan tudungnya lebih kedalam agar tidak terlihat orang lain disekitarnya, lalu kemudian berlalu pergi dari tempatnya.

Setelah Deska menutup pintu, ia merasa ada yang ganjal dipikirannya, ia bergerak menuju jendela kecil di samping pintu, lalu menyibak sedikit tirainya, ia pikir itu mungkin hanya perasaannya saja, karena tidak ada sesuatu yang mencurigai diluar sana. Ia kemudian menutup korden tersebut dengan rapat.

"Nak Deska ada apa?"

Deska seketika tersentak ketika sebuah suara muncul mengagetkannya,

Ternyata mamaknya Sam. Sesaat Deska berhembus lega, sebut saja wanita itu dengan panggilan Sulis,

Tatapan wanita itu beralih mengarah pada jendela tepat dibelakang laki-laki itu, tirai disana tak biasa tertutup serapat itu.

"Kenapa kordennya ditutup? Kan masih pagi,,". Paparnya, yang kemudian membuat Deska sesaat kehilangan rasa kepercayaan dirinya. Tanpa pikir panjang ia langsung menggeser tirai itu kembali kesudut pembatas tirai.

"Bagaimana kamu diluar tadi, suka sama lingkungannya?"

"Iya. Asri tan, saya menyukainya"

Kini wanita paruh baya itu melangkah kembali ke ke belakang, diikuti oleh langkah Deska di belakangnya, rupanya beliau sedang membersihkan sesuatu yang berantakan diruangan yang cukup gelap, yang disebut gudang, nampaknya itu belum usai.

Journey of Terror -||√ #NUPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang