1

1K 76 6
                                    


*

*

Naruto duduk di antara kaki Sasuke, dengan punggung bersandar pada dada bidang pria di belakangnya. Gadis itu sibuk dengan ponsel miliknya, dengan akun sosial yang tengah aktif.

Sasuke sendiri sibuk dengan buku yang ia baca. Dengan sebelah lengan yang merangkul pinggang ramping gadis di depannya. Gadis? Dirinya meringis.

" kau gadis? "

Manik kelam berbingkai kaca mata baca itu menengok ke depan.

" huh? "

Setelah sadar, Naruto menyikut perut dengan delapan kotak Sasuke. Memang siapa yang membuatnya tak gadis lagi?!!!!!!!

Sasuke membuang bukunya dan memeluk erat gadis berambut pirang di depannya. Ups.... Wanita maksudnya. Dengan melayangkan ciuman beruntun di pipi sang pasangan. Senyumnya merekah, saat Naruto tertawa geli karena bulu-bulu halus yang baru tumbuh di dagunya.

Suasana sore yang menyenangkan. Di balkon apartemen mewah yang berada di pusat kota. Melihat bagaimana matahari tenggelam, dengan semburat orange dan merah.

*

*

If it's my right to taste the riches of the earth
These bitches better let me work
A private host, a private toast to new horizons
Never mind what I had to do to get these diamonds

He love me, he give me all his money
That Gucci, Prada comfy
My sugar daddy

He love me, he give me all his money
That Gucci, Prada comfy
My sugar daddy (Uh, ha-ha, ha-ha)
He love me, he put no one above me
These bitches wanna judge me, but-

" I don't care (Uh, ha-ha, ha-ah) "

Nyanyian merdu Naruto yang menirukan lirik lagu dari music box yang ia nyalakan. Untuk mengisi kesunyian saat dirinya memasak sarapan.

Dengengan wajah ponggah ia menirukan semua gaya yang ia ingat. Yah.. Lagu ini sangat menyiratkan keadaannya saat ini. But... Dirinya tak pernah mengambil milik orang. Sugar daddy-nya adalah seorang duda.

Berusia 40 tahun. Yang bercerai dengan mantan istrinya 10 tahun silam. So.. Pria itu single sekarang, dan tidak single lagi karena sekarang telah memilikinya.

" luv "

" yaa "

Gadis berusia 20 tahun itu menoleh kearah kanan dimana Sasuke menuruni tangga. Pria itu tengah sibuk dengan ponsel di tangannya, dan membiarkan dasi hitam menggantung di lehernya.

" sepertinya aku tidak bisa sarapan di rumah, sayang,,,, Maaf "

Chup~

" kenapa? "

Naruto mengerjap. Tangan lentik itu dengan telaten memasangkan dasi pasangannya.

" Jadwal meeting di majukan.... Oh oh jangan menyela sayang. Siapa yang kemarin mematikan ponsel ku, agar tidak ada yang mengganggu waktu kita "

Naruto tertawa lucu. Mengingat bagaimana imutnya rengutan di wajah Sasuke saat ada telefon, yang membuat ciuman mereka tertunda beberapa kali.

" tidak hanya aku hon~ .... Karena kau juga menyetujuinya "

Naruto tertawa.

" ya sudah... Akan ku bawa ke kampus saja, toh Menma pasti mau memakannya "

Sasuke mangut-mangut saja, karena apa yang dikatakan Naruto benar adanya. Putra semata wayangnya itu sangat suka dengan masakan Naruto.

my sugar daddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang