ten

258 22 3
                                    

"lepaskan penutup wajahnya" ucap seseorang/bos dengan tegas sambil menatap tajam anak buahnya

"Baik tuan"

Salah satu dari mereka yg diperintahkan pun mulai membuka tutup wajah seseorang yg saat ini tengah diduduk'an di kursi dengan tangan dan kaki terikat, dan jangan lupakan wajahnya yg masih tertutup kain hitam, yang pastinya dia sedang pingsan makanya gk berontak sama sekali

Srekkk..

Deg....

"Kenapa dia yg kau bawa kesini sialan" bentak sang bos kepada anak buahnya

Para anak buah tadi seketika tubuhnya merasa bergetar seperti di sengat listrik, mereka semua menundukkan kepala karna merasa takut

"Aku bertanya kenapa kalian diam saja" ucapnya penuh penekanan

"Ma-maaf t-tuan p-poto yg anda kirimkan memang orang ini" ucap salah satu anak buahnya

"Omong kosong kau, mana mungkin aku mengirimkan Poto yg salah"

"Kalau tidak percaya tuan boleh lihat poto yg anda kirim ke ponsel sy" anak buah tersebut kini memberikan hpnya kepada sang bos

Sang bos lalu menerima ponsel tersebut lalu melihat pesannya dengan sang anak buah, setelah dilihat isi pesannya ia menggertak'an giginya dan mencengkeram ponsel tersebut dengan kuat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sang bos lalu menerima ponsel tersebut lalu melihat pesannya dengan sang anak buah, setelah dilihat isi pesannya ia menggertak'an giginya dan mencengkeram ponsel tersebut dengan kuat

Sretttt...

Piaaang...

(Anggap aja itu suara ponselnya jatuh)

Semua anak buah si bos terkejut melihat adegan barusan dimana sang bos membanting ponsel yg ia genggam tadi ke lantai hingga hancur dan tak berbentuk seperti ponsel lagi

Ya Tuhan apa salah sy, hingga ponsel sy menjadi korban si bos_batin pemilik ponsel

"Sial kenapa bisa salah kirim" geramnya, ia kini melirik bocah yg tengah pingsan itu, lalu seketika ia bersmrik

"Jaga dia jangan sampai mati, beri dia makan dan minum dan, jangan sampai lepas ingat itu, aku pergi dulu" ucap sang bos lalu pergi meninggalkan kebingungan disetiap pikiran anak buahnya

"Apa bos kita gila?" Tanya salah satu dari mereka

"Stttttt bodoh, kalau bos mendengar nya bisa mati kau" ucapnya pelan

Tanpa mereka sadari sedari tadi bocah yg mereka bawa ke tempat yg bisa kita sebut markas mereka itu sudah sadar hanya karna ia terkejut saat yg di panggil bos itu menoleh kearahnya ia langsung berpura² menutup matanya kembali, dan bocah itu mendengar semuanya tanpa terkecuali sejak ia sadarkan diri

_______
_____________

"Yeoboseyooo, kau dimana sekarang?" ucapnya dengan orang di seberang telepon

"............"

"Yak kau membuat ku gila, tunggu disana jangan kemana² sampai aku datang menjemputmu" ucapnya lalu menutup sepihak panggilannya, lalu ia berlari menjauh
.
.
.
.

"Aishhhhhh Jimin kau membuat ku khawatir" ucap Taehyung yg kini menghampiri Jimin

"Maafkan aku Tae, aku tadi hanya ingin membeli balon ini" ucap Jimin lalu menunjukan balon yg didalamnya berisi lampu kecil kelap-kelip

Taehyung menghela nafas pelan lalu menarik Jimin kedalam pelukannya, Jimin menerima pelukan tersebut walaupun dia masih bingung ada apa dengan Taehyung pikirnya

"Tae kau baik?" Tanya Jimin sambil mendongakkan kepalanya untuk melihat reaksi Taehyung

"Hmmmm" hanya gumaman, Taehyung enggan menjawab ia sedang menenangkan pikiran dan hatinya yg sempat kacau karna merasa takut akan kehilangan Jimin lagi

"Maafkan aku, aku tak bermaksud menghilang lagi, aku-aku hanya ingin balon ini Tae" ucap Jimin pelan masih dengan menatap Taehyung berharap ia akan menatapnya juga

Taehyung menghela nafas lagi, lalu menunduk untuk melihat Jiminnya, ia terkekeh saat melihat mata Jimin yg mulai berkaca-kaca, mungkin jika Jimin mengerjakan matanya ia yakin air mata itu akan jatuh langsung membasahi pipi mochinya jimin

Cup....cup

Taehyung mengecup kedua kelopak mata Jimin yg dimana membuat Jimin memjamkan matanya dan membuat airmata itu terjatuh membasahi pipinya, ia kembali memeluk Taehyung lalu menenggelamkan wajahnya di dada bidang Taehyung lalu terisak pelan

"Maaf hiks" Isak Jimin

"Tidak perlu minta maaf dan jangan menangis, kau tidak salah Jimin" ucap Taehyung mengelus pelan punggu Jimin

"Ta-tapii aku sudh membuatmu mencari²ku di jalan malam²"

"Yg terpenting kau sudh ku temukan jadi jangan menangis ok, sebaiknya kita pulang ini sudah semakin larut" ucap Taehyung melepas pelukannya lalu menangkap wajah Jimin

"Kau lucu sekali jika sedang menangis" kekeh Taehyung

Jimin memalingkan wajahnya kesamping agar Taehyung tak melihat semburat merah dipipinya

"Kajja kita pulang" ajak Taehyung

"Tae" cegah Jimin

"Ada apa?"

"Aku belum membayar balon ini" ucap Jimin sambil menunjukan senyum manisnya

"Kau selalu merampokku, apa gunanya isi dompetmu jika kau selalu menggunakan uangku" tetap saja walaupun mengomel seperti itu Taehyung tetap mengeluarkan uangnya lalu membayar balon yg Jimin beli tadi

"Hihi gomawo, aku menyayangimu Taehyung-ngieee" ucap Jimin

"Nado" lirih Taehyung

Mereka akhirnya pulang bersama ke drom tanpa menyadari ada sepasang mata yg melihat adegan yg seharusnya tak ia lihat

"Aku tak akan membiarkannya selalu bersamamu" ucapnya lalu pergi dari tempat itu







Tbc









Yeayyyyyy udh mulai up lagi, tapi aku up chapter ini agak slow ya guys karna aku masih ujian dan aku masih bingung mau bawa alur cerita ini kemana, jadi buat kalian yg masih stay nunggu cerita ini maaf dan makasi banget ya

Aku syg kalian, peluk online hihi

Papay aku pergi dulu, mau belajar besok ujian soalnya

little jimin (Vmin)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang