Flora berdiri terpaku di tengah ruangan, matanya yang tajam memindai sekeliling, mencoba mencari jalan keluar dari situasi yang semakin membingungkan. Tubuhnya terasa lelah, pikiran kacau, dan perasaannya lebih gelisah dari sebelumnya.
"Apa yang sedang terjadi? Kenapa aku bisa terperangkap di sini?" pikirnya dengan bingung, memandang pria yang kini berdiri di depannya, mata dingin dan tak peduli.
Pria itu, yang kini diketahui adalah pemilik kastil ini, menatap Flora tanpa ekspresi. Ada rasa sombong yang jelas terlihat dari tatapannya, namun ada juga keinginan yang tersembunyi di balik itu. Flora, yang merasa semakin terpojok, mencoba menarik napas panjang untuk menenangkan dirinya.
"Kau... kau tak berhak memperlakukan orang seperti ini!" kata Flora dengan suara bergetar, namun penuh tekad.
Pria itu mengangkat alisnya, tidak terpengaruh oleh amarah Flora. "Apa yang kamu inginkan? Tidak ada yang bisa kamu lakukan di sini. Di kastil ini, aku adalah hukum."
Flora menggigit bibirnya, menahan amarah yang membakar. "Hukum atau tidak, aku tidak akan diam saja. Aku akan keluar dari sini."
Sebuah senyuman tipis muncul di wajah pria itu, tapi tidak ada kehangatan dalam senyumnya. "Kau pikir bisa begitu saja keluar? Dunia ini jauh lebih besar dari yang kamu bayangkan. Kamu sudah terperangkap."
Flora menatapnya dengan tajam. "Aku tidak peduli, aku akan menemukan jalan keluar."
Pria itu tidak mengatakan apa-apa lagi. Namun, di balik ketenangannya, ada sesuatu yang mulai terbangun. Keinginan untuk mengetahui lebih banyak tentang wanita ini yang berani menentangnya.
Flora, meskipun ketakutan dan bingung, tidak menyerah. Ia berjalan menuju pintu, mencoba mencari cara untuk melarikan diri, meski mengetahui hal itu tidak akan mudah. Hanya ada lautan di sekeliling kastil, dan tidak ada tanda-tanda kehidupan yang bisa ia temui di luar sana
"kau bajingan!! Lepas kan aku?!!"ujar flora.
"Hei..kau sangat kurus apakah kau tidak makan?"ujar pria itu melirik tajam flora
Flora yang merasa tertekan "aku tidak lapar! Lepaskan aku?!"ujar nya.
Pria itu mengenyitkan kening nya dan bergumam "apa yang membuat mu bisa tinggal?"gumam kecil nya.
Flora terkejut mendengar nya meski pun hanya samar Samar"aku tidak menyukai mu?! Pokoknya aku tidak mau turun kan aku?!"ucap flora mempertegas nya.
Pria itu menarik alisnya dan menurunkan flora.
"K-kau bajingan..!! Apakah kau tidak bisa lebih lembut?!"ujar flora marah besar .
Pria itu menatap flora seperti menatap hewan peliharaan nya dan berpikir dalam batin nya",wanita ini seperti kucing kecil.. tidak..dia seperti bayi Rusa."ujar batin nya.
"Hm?"senggap pria itu.
Pria itu melirik bibir kecil flora dan dagu nya yang indah ,mata flora yang bersinar sangat cantik ,dia menarik flora dan mencium nya.
"Mmhh"
Rintih flora.Tangan flora yang di genggam terlalu kuat membuat flora kesakitan.
"Lepas kan aku brengsek!"ucap flora mata nya yang penuh kelelahan dan tidak ada tenaga."Tidak akan."ucap pria itu berusaha mencium flora.
Namun flora merasa kekesalan dan menggigit bibir pria itu hingga berdarah.
Pria itu mengusap bibirnya dan menatap flora dengan tajam dan tidak berperasaan"berani nya kau melakukan ini."ucap pria itu tajam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Terlahir Kembali
Romance"Satu juta Yuan?! Apakah itu masih belum cukup bagimu?!" "Atau... kau ingin mencoba satu ronde lagi?!"