41

591 107 35
                                    

"Tn. Kim sudah datang, Tuan." Mingyu mengumumkan kedatangan Taehyung di restoran tempat mereka mengadakan pertemuan pada Baekhyun.

Baekhyun mengangkat satu sudut bibir ke atas begitu figur Taehyung memasuki private room. Dia berdiri menyambut kedatangan Taehyung. "Selamat datang, Tn. Kim." Sambutnya dengan tangan terulur untuk menjabat.

Taehyung mengabaikan sikap ramah tamah Baekhyun, dan memilih langsung duduk di hadapan pria yang memainkan epitel pipi saat menahan amarahnya.

"Langsung ke intinya saja, Tn. Byun. Aku tidak ingin membuang waktuku secara percuma untuk pria malang sepertimu." Sarkas Taehyung.

Pria ravenette yang melempar sorot tajam pada pria yang kini kembali duduk di hadapannya itu, dapat melihat gurat amarah yang semakin kentara pada wajah seorang Byun Baekhyun.

"Kau mirip denganku, Tn. Kim. Sangat tidak sabaran." Baekhyun memainkan peralatan makan. "Bahkan selera kita pun sama."

Taehyung terkekeh. "Kau benar, Tn. Byun. Kita mempunyai selera yang sama. Kita berdua sama-sama menyukai wanita yang sangat menghormati dirinya sebagai seorang perempuan, juga sebagai seorang istri. Dan aku yakin, dia juga tidak akan kalah hebat saat menjadi seorang ibu. Benar begitu, Tn. Byun?"

"Hahaha. Aku sependapat denganmu, Tn. Kim. Wanita hebat seperti Park Chaeyoung hanya ada 1 di antara 1000 wanita yang pernah kukenal. Karena itulah aku tidak akan pernah melepaskannya."

"Begitu juga denganku, Tn. Byun." Taehyung membawa tubuhnya maju hingga dadanya menyentuh tepi meja, kemudian mendekatkan wajahnya. "Sampai kapanpun aku tidak akan pernah melepaskan Chaeyoung, istriku!"

Baekhyun tertawa dan menatap Taehyung remeh. "Mungkin aku perlu mengingatkanmu kalau Tn. Park sudah mendepakmu sebagai menantunya."

"Ahh ... benar! Mertuaku yang polos itu sudah menjadi korban dari akal bulus kalian." Taehyung menarik diri, menyandarkan punggung di kursi tanpa menyurutkan tatapan nyalangnya pada Baekhyun.

"Kenapa kau tidak menyerah saja, Tn. Kim? Kau hanya akan membuang-buang waktu melawanku."

"Kau salah, Tn. Byun. Aku tidak melakukan ini karena ingin melawanmu." Senyum tipis menyentuh wajah Taehyung. "Selain karena sudah menjadi tugasku sebagai seorang suami, aku melakukannya atas permintaan seseorang." Dia menggeleng. "Salah, mungkin dua orang." Ralatnya. "Ngomong-ngomong, apa kau tahu kewajiban seorang suami, Tn. Byun?" Taehyung menaikkan satu alis, menunggu jawaban Baekyun yang tak kunjung masuk ke dalam rungunya. "Ahh ... maaf, aku ragu kau tahu itu." Cibirnya. "Salah satu kewajiban suami adalah mengabulkan permintaan istrinya, Tn. Byun. Dan dalam kasus ini, Chaeyoung lah yang memintaku untuk mencari tahu siapa ayah dari bayi yang dikandungnya."

Sumpah demi calon anak yang sedang dikandung Rosie, Taehyung dapat melihat perubahan roman muka Baekhyun.

"Mungkin kalian tidak memperhitungkan kalau Chaeyoung masih tetap mengingatku, walau bukan sebagai suaminya."

Baekhyun terdiam, tangannya terkepal kuat.

"Jadi, meskipun kau memperkenalkan dirimu sebagai tunangan dan ayah dari anak yang dikandungnya, seseorang yang diinginkan Chaeyoung untuk tetap berada di sisinya adalah aku, Kim Taehyung. Dan akan kubuktikan pada semua orang bahwa bayi yang dikandungnya adalah anakku."

Baekhyun bertepuk tangan. "Hebat, Tn. Kim. Hebat! Aku hargai usaha kerasmu. Tapi, bukankah hanya ada satu cara untuk membuktikannya? Yaitu dengan tes DNA. Yang sayangnya, baru bisa kau lakukan setelah bayi itu lahir. Dan tepat pada saat itu, Nn. Park sudah menjadi milikku." Seringai iblis tercetak jelas di wajah Baekhyun. "Karena dalam waktu kurang dari 9 bulan nanti, aku akan menjadikan dia sebagai istriku dan membuatnya jatuh cinta padaku, sampai dia tidak ingin berpisah dariku."

UNDENIABLE LOVE 【✓】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang