Brakkk!!
Suasana kelas yang tadi cukup tenang, kini tiba-tiba menjadi tambah hening seketika.
"Shani Indira! Sudah berapa kali saya ingatkan jangan membuat kegaduhan di kelas saya!"
Guru itu berbicara lantang dan menujuk kearah bangku belakang menggunakan spidolnya. Dan... Itu arah tempat duduk ku.
Huftt..
Kuputar bola mataku malas sambil membuang napas. Aku agak jengah dengan orang di depan sana. Berbicara panjang lebar sedangkan aku tak tau apa maksud yang ia bicarakan. Apalagi kalau bukan MA-TE-MA-TI-KA.
Kata orang matematika ada ilmu yang menyenangkan. Namun bagiku tidak! Membosankan, membingungkan, dan tak ada gunanya menghitung 'berapa banyak cara keluar dari sebuah pintu' atau 'berapa banyak cara duduk yang dapat dilakukan'.
"Padahal suara gue gak kaya toa masjid, masih aja di marahi." Ucapku pelan sambil mengusap tengkuk.
"Suara anda memang tidak keras. Tapi kegiatan anda sangat mengganggu pembelajaran saya!"
Aku membulatkan mata. Sumpah gendang telinganya terbuat dari apa, aku hampir berbisik saja masih di dengar.
"Setidaknya jika tidak tertarik dengan pelajaran saya jangan mengajak teman disamping anda menjadi bodoh seperti anda."
Kupingku terasa panas sekarang. Kulihat sekeliling kelas, semua murid tertunduk tak berani menatap kearahnya, termasuk teman disampingku, Feni. Ia terlihat gugup dan berkeringat dingin saat ini. Dalam hati aku ingin tertawa, padahal aku yang sedang di marahi.
"Peringatan untuk semuanya, kalau ada yang main-main dengan saya di kelas ini saya tidak segan untuk mengosongi nilai kalian semua. Mengerti!!"
"Mengerti, Bu!" Jawab serentak murid-murid.
Aku menatapnya malas. "Mengerti."
******
Sudah menjadi kebiasaanku setiap sore sesudah pulang sekolah untuk pergi ke taman kota. Ditemani oleh Feni pastinya dan ada Adel dan juga Zee dari kelas sebelah. Kami berempat suka menghabiskan waktu disini untuk bermain skateboard.
Belum lama ini taman kota memiliki fasilitas untuk penggemar skateboard. Akupun tertarik untuk mencoba dan akhirnya menjadi hobi baruku.
Seperti saat ini aku, Feni, Adel dan Zee tengah memainkan papan beroda ini pada lintasan. Mendorong dengan kaki kiriku sedang kaki kananku berada diatas papan skate.