Sore itu setelah pulang dari kerja part time, sesaat aku mengambil waktu untuk merebus pasta, istirahat di rumah, dan bermain game.
Aku mendapat rekomendasi dari teman kerja part time ku yang sangat suka membaca manhwa serta sesuatu yang berbau lelaki gepeng yang tampan.
Dia bilang bahwa manhwa kesukaan ku, "who made me a princess" merilis game yang dapat di nikmati pecinta dari manhwa itu.
"Wah, ini terasa nyata. Aku bisa milih char kesukaan ku dong!"
"Um .... Claude tampan sih, tapi—"
Dan yang paling penting, alur dari game itu tidak membosankan. Aku bisa memilih kehidupan serta pasangan yang ku mau.
"UDAH PASTI AKU MILIH IZEKIEL!!!"
Tentu saja aku memilih Izekiel untuk jadi pasangan di game itu. Untuk ku yang suka ngehalu sudah pasti sangat bahagia drngan adanya game ini, karena membangun rumah tangga dengan Izekiel yang selama ini hanya menjadi haluan sebelum tidur, kini bisa terwujud pada game itu.
"Dari tadi Izekiel lucu banget deh!" Gurau ku sembari masih berfokus pada game.
"Coba aja kalo aku beneran bisa jadi duchess Alpheus."
Saat sedang asik bermain game, aku tiba-tiba teringat akan sesuatu.
"Oh iya, pasta ku!"
Kembali mengingat ketika pulang ke rumah, hal pertama yang ku lakukan adalah merebus pasta, padahal sudah 2 jam berlalu.
Aku bergegas lari menuju dapur, akan tetapi ketika hendak mematikan kompor, kompor listrik milik ku pun meledak. Pandangan ku langsung menjadi hitam semua.
"Apa aku mati?" Tanya ku.
"Sumpah secepet itu? Aku bahkan belum nabung buat beli buku cetak nya WMMAP!" Teriak ku tak terima.
Namun kegelapan itu hanya terjadi sesaat hingga pengelihatan ku kembali menemukan cahaya yang lama kelamaan dapat ku lihat sempurna.
"Ini dimana?"
Banyak sekali orang yang mondar mandir dengan mengenakan seragam kerja. Agak mirip dengan seragam ku, warna nya hitam dan putih, akan tetapi seragam itu berenda di dekat leher. Aku seperti pernah melihat seragan itu, tapi dimana?
Oh, seragam pelayan.
Tunggu, pelayan?
"Nona, anda harus cepat mandi dan bersiap, sebentar lagi kereta kuda akan menjemput anda!"
Bubble?
Seperti muncul pilihan di depan wajah ku. Itu tertulis ....
Aku tidak ingin menikahi Izekiel.
Atau
Bagaimana cara nya membatalkan pernikahan?
Gila, sebenarnya aku bingung apa yang sedang terjadi. Aku berfikir bahwa ini mimpi karena aku terlalu membawa game itu kedalam realita.
Tapi kalau mimpi, bagaimana dengan tubuh ku .... Apa ada yang sudah menyelamatkan ku?
Aku mencoba menekan salah satu dari pilihan di hadapan ku, tentu saja aku memilih yang bagian bawah, hanya orang aneh yang menolak untuk menikahi Izekiel.
"Bagaimana cara membatalkan pernikahan?"
"Nona! Anda tidak boleh berbicara seperti itu, padahal tunangan nona selama ini sudah sangat baik." Pelayan itu nampak sedikit kecewa.
"Makanya aku juga bingung kenapa pilihan nya cuma itu," batin ku kesal.
"Yah .... kurasa memang aku harus tetap menikah dengan nya," ujar ku tanpa di kendalikan oleh pilihan.
"Kalau begitu ayo masuk ke tempat mandi, air hangat nona sudah di siapkan," pelayan itu memanduku hingga masuk aku masuk ke dalam bak, kalau di bilang bak seperti nya bukan, karena itu terlalu mewah.
Aneh nya, air yang hangat itu terasa nyata, seperti bukan mimpi.
"Mau ini mimpi atau khayalan sesudah mati, yang penting nikahin Kiel."
KAMU SEDANG MEMBACA
Married To Divorce | Izekiel Alpheus x Reader
Romance"Kita kan udh nikah." "Cuma nikah kontrak." Sudah senang masuk isekai dan nikah Sama karakter favorit nya, eh ternyata cuma pernikahan di atas kertas.