[2] apa yang terjadi?!

220 33 57
                                    

Drrrtt...

Di sebuah kediaman sederhana milik keluarga Isara, Mao baru saja membuka mata seusai suara alarm ponsel mengusik tidurnya. Padahal rasanya dia baru tidur sebentar. Yah itu karena Mao bergadang (lagi) menyelesaikan sisa tugas OSIS semalaman.

"Humm ...." Mao mengucek matanya. Dia meregangkan otot-ototnya sebelum bangun dari kasur. Ia ingin ke kamar mandi. Kebelet pipis.y

Tiba di kamar mandi, ia melepaskan sedikit pakaian bawahnya agar kemaluannya menyalurkan kotoran... oke bagian itu tidak usah diperjelas. Ini bukan buku biologi 🙏

"Loh? Eh? Hah?" Mao sontak bingung. Pー Tidak-tidak, maksudnya kemaluan laki-lakinya sudah tidak ada?? Itunya??? Apa dia salah lihat? Ah, pasti cuma delusi karena efek bangun tidur. Ya, benar begitu.

Ia menatap cermin di depannya. Rambutnya berantakan kira-kira panjangnya sepunggung. Bentuk mata yang lebih besar dilengkapi mata zamrud indah. Tak lupa aset berharga milik setiap perempuan kini berada di dadanya. Ia menoleh ke bawahー

"HAH?!"

--

"RITSU! RITSUUU!" Mao langsung saja menyelonong masuk ke dalam kediaman teman masa kecilnya. Karena Mao tau, tidak ada gunanya mengetuk pintu. Ritsu pasti tidak akan mendengar karena sibuk tidur.

Mao buru-buru kemari sampai-sampai sandalnya lain sebelah. Mampir dengan masih mengenakan baju tidur yang kebesaran. Rumah Ritsu dan Mao berdekatan karena itu tak butuh waktu lama untuk Mao sampai.

"Apa sih Maa-kun? Pagi-pagi sudah berisik. Hoaamm ..." ucap Ritsu diiringi dengan kuapan. "Are? Ada suara cewek??"

"Ritchanー"

"Loh? Sejak kapan aku punya dua mochi di sini?"

"Uhh Ritchanー" Mao sontak merona malu mendengar itu.

"?! Aset ku hilang! Maa-kun, apa yang sedang terjadi?" ucap Ritsu penuh tanda tanya. Ia sangat sangat sangat bingung sekarang.

"Oke tenanglah dulu. Hah.. aku tidak menyangka ternyata kamu juga... Oke, aku tau kamu sangat bingung, dan aku juga begitu! Tapi untuk saat ini, kita harus datang ke sekolah."

"??? Disaat seperti ini kita masih harus sekolah? Aku tidak mau," tolak Ritsu lalu menarik selimutnya dan menyelimuti diri. Mau balik turu.

"Bukan begitu, Sakasaki pasti tahu apa yang terjadi. Jadi kita harus sekolah. Hora Ritchan!" Mao menjauhi selimut tersebut dari Ritsu.

"Ini sama seperti biasanya, kau tahu? Mungkin-- Hanya gender kita yang berbeda. Ayo bersihkan dirimu dulu." Mao memaksa Ritsu untuk berdiri dan mendorongnya ke arah pintu kamar mandi.

"Maa-kunー"

"Tidak Ritsu, kita harus tetap berangkat. Jangan menolak. Apa kau tidak mau kita kembali normal?"

"Bukan itu, Maa-kunー"

"Jangan banyak alasan, Ritchan. Kau harus mandi, jangan sampai tidak. Hanya membilas badan saja kokー ah ...."

"Seperti yang kamu pikirkan sekarang. Bagaimana kita mandi tanpa melihat ini?" ucap Ritsu menunjuk dadanya.

"Ukh..." rintih Mao menutup wajah merahnya yang memalu dengan kedua tangannya.

Ritsu benar, apa gak usah mandi aja ya?

--

Anzu baru saja turun di pemberhentian bis. Ini hari pertamanya sekolah setelah 2 hari tidak enak badan. Gadis itu terlalu memaksakan diri membantu semua unit di Yumenosaki membuat kondisinya memburuk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

❀ 𝐆ender 𝐏otionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang