✔Berpakaian Sebagai Mantan Istri Boss Budak Putri

Bab 41-45

kembali

Berpakaian sebagai mantan istri bos budak putri

Cina tradisional

mempersiapkan

Matikan lampu

Besar

tengah

Kecil

Bab 41

Li Xiao langsung mengantar Jiang Rou dan yang lainnya kembali ke rumah sewaan dengan van tua.

Saat mengemudi, Jiang Rou masih sedikit khawatir, "Apakah kakimu baik-baik saja?"

Li Xiao memberi "um" santai, "Aku akan mengemudi perlahan, tidak apa-apa."

Jiang Rou tidak tahu harus berkata apa tentang dia, jadi dia membalik halaman tanpa suara, memutar matanya.

Rumah kontrakan terletak di belakang Universitas G, dan Li Xiao juga membawa Jiang Rou ke gerbang selatan Universitas G dengan sengaja.

Pria kecil di lengan Jiang Rou juga tercengang, membuka mulutnya sedikit, dan mengulurkan jarinya untuk menunjukkan Jiang Rou, berteriak "Ahhhh".

Di gapura batu setinggi lebih dari sepuluh meter, ada plakat nama universitas, tulisan kursif merah, dan air yang mengalir.

Ketika Anda melewati gerbang, Anda dapat melihat patung batu kuno di dalamnya. Jiang Rou tidak yakin apakah itu Hua Tuo atau Bian Que Batu besar dengan beberapa tiang di atasnya harus menjadi motto sekolah.

Jiang Rou menurunkan jendela mobil, tangan kecil An An berbaring di atasnya, dan dia mengulurkan kepalanya untuk melihat.

Meskipun itu adalah liburan musim panas, ada banyak siswa yang datang dan pergi di gerbang.

Ketika orang-orang itu melewati mobil, An An membuka matanya lebar-lebar untuk melihat mereka.

Seorang anak laki-laki mau tak mau menyentuh kepalanya.

An terkejut, dan dengan cepat berbalik dan masuk ke pelukan Jiang Rou.

Jiang Rou memeluknya dan menepuk, "Kamu bajingan."

Li Xiao mengendarai mobil ke pintu belakang universitas. Pintu belakang adalah bangunan tempat tinggal. Ada jalan utama, tapi sangat sepi.

Tidak ada orang-orang di jalan, dan rumah kontrakannya dipisahkan oleh tembok dari Universitas G, tetapi gang nya agak dalam, jadi butuh beberapa menit untuk berjalan.

"Sekolahmu cukup besar. Aku pergi berbelanja. Setelah kamu pergi ke sekolah sebentar, aku akan membelikan mu sepeda. Naik ke sekolah setiap hari. Kalau tidak, berjalan akan sangat melelahkan. "

Tentu saja, ini untuk Jiang Rou Jika itu dia, dia pasti akan melompati tembok dan melompat masuk.

Van tidak bisa masuk, jadi Li Xiao memarkir mobilnya di bawah pohon di sebelah gang, membawa tas kulit ular di satu tangan, dan membawa orang itu ke rumah sewaan.

Ada rumah di kedua sisi gang, dan dindingnya sangat tinggi sehingga mereka tidak bisa melihat ke dalam.

Ketika Li Xiao berjalan ke tengah, dia berhenti dan mengeluarkan kunci dari sakunya untuk membuka pintu.

Ketika saya membuka pintu, saya melihat halaman kecil yang tidak ada bandingannya dengan kampung halaman saya, halaman rumah kampung halaman saya memiliki pohon dan sumur.

Tapi bersih banget. Tanah di pekarangan dilapisi semen, dan di tengahnya ada kran, di samping kran ada gudang sederhana, yaitu dapur.

Li Xiao berkata sambil meletakkan barang-barangnya.