J.T.T 10

250 18 8
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya


Tubuh Lexxa menegang, itu suara Mark, suara yang sangat ia takuti dan sekarang suara itu melantangkan namanya yang mana ia mau tidak mau harus menghampiri nya.

"Tuan sebentar ya bibi kedepan dulu" Lexxa beranjak dari duduknya dan berjalan gontai, ia takut tubuhnya bergetar dan keringat dingin mulai membanjiri wajahnya

"Tuan apa yang terjadi?" Tanya Lexxa dengan gemetar

Yang ditanya sudah menolehkan wajahnya dan tersenyum tipis namun sangat menakutkan, dan saat ini Lexxa menyadari sesuatu? Sepertinya tuannya sedang mabuk karena wajahnya terlihat sayu dan memerah, 'ya Tuhan apa aku akan disiksa kembali?' pikirannya sudah kacau ia semakin takut sekarang

"Kemari sayang, kau harus menjadi jalangku malam ini, puaskan aku dan teriakkan namaku di setiap pelepasan nya"

Mark langsung saja menarik paksa Lexxa, ia berjalan menyeret Lexxa menuju kamar atas, namun sialnya sang anak masihlah di meja makan, ia melihat sang anak berdiri dan akan berlari kearahnya

"Diam di tempat mu Gavin jangan ikut campur" Mark menginterupsi kegiatan Gavin

"Papa jangan jahati bibi Lexxa, lepaskan papa" jerit Gavin melihat sang papa menarik kencang rambut Lexxa, ringisan Lexxa membuat air mata Gavin semakin deras, ia tidak mau maid yang ia sayangi tersiksa oleh sang papa

Mark tanpa menghiraukan ucapan Gavin melangkah semakin cepat menuju kamar nya, ia membuka pintunya dengan keras dan langsung saja ia membanting tubuh Lexxa keatas kasur luas miliknya

"Akkkh tuan sakit, lepaskan saya" mohon Lexxa, sungguh demi apapun punggung nya sangat sakit terbanting dengan kerasnya tanpa belas kasihan

"Puaskan aku malam ini Lexxa lakukan seperti kau memuaskan pelanggan mu yang lainnya" Mark terkekeh pelan melihat ekspresi terhina Lexxa

"Saya bukan pelacur tuan, saya bersumpah saya tidak pernah melakukan hal seperti itu"

"Sangat munafik, kau pikir kau bisa mempunyai anak darimana jika bukan karena bercinta dengan banyak laki-laki? Aa kasihan sekali anakmu harus terlahir dari rahim sampah seorang pelacur HAHAHAHA"

Lexxa sangat terhina untuk kesekian kalinya ia tidak terima anaknya di labeli buruk seperti itu, namun lexyxa bisa apa ia sudah tidak bisa melakukan apapun, dan ia untuk kesekian kalinya menyesali kehidupan nya sekarang

Mark kesal karena Lexxa diam saja, sedangkan nafsunya sedang tinggi-tingginya, ia langsung saja menarik paksa Lexxa dan mencium nya kasar, ia melumat kasar bibir Lexxa dan menggigit kecil bibir bawahnya sehingga lidahnya bisa menelusup masuk dan meraup semuanya.

Ia pun meremas kasar payudara Lexxa hingga sang empunya mendesah pelan, ia meremas nya tanpa kehalusan sedikit pun.

"Tuanhhh t-tolong berhenti ini sakit" Lexxa mencoba menahan gerakan Mark namun semuanya sia-sia kekuatan nya tidak seimbang sama sekali

"Diam Lexxa atau kau mau aku membunuh anakmu?"

Ancaman yang keluar dari mulut Mark membuat Lexxa terdiam, sekarang ia takut untuk melawan, ia takut sang anak disakiti ia diam hanya diam ia tidak tau lagi harus melakukan apa

Mark yang geram melihat Lexxa dia saja langsung saja menarik kaki Lexxa dan membukanya lebar dan dengan sekali hentakan miliknya sudah melesak masuk pada milik Lexxa.

"Aaakkkkkk tuan keluarkan ini sakit tuan saya mohon"

"Diam jalang, Nikmati saja semuanya, lagian lubangmu sudah sering di masuki kan jadi tidak usah sok kesakitan "

JANJI TANPA TEPI ( Hiatus )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang