BAB 1 (Perkenalan)

25 3 3
                                    

"oke.. silahkan ambil suara untuk menentukan ketua kelas, wakil dan sekertaris"
Tahun ajaran kedua sudah dimulai, hari pertama masuk sudah dihiasi oleh keributan-keributan akibat pembagian Bagan organisasi.

Pak Joko menghalau semua murid kelas XI IPA 2 untuk tetap tenang dan kondusif, sepuluh menit lagi adalah jam istirahat sehingga mereka harus menyelesaikan Bagan organisasi kelas.

"Pak! Ketua kelasnya yang paling pinter aja gimana? Tuh si Mamat" seorang siswa berteriak dari bangku paling belakang sembari menunjuk lelaki berpenampilan cupu didepannya.

"Ya kalau seluruh murid setuju si saya oke oke saja. Kamu gimana mat?" Pak Joko memberikan pertanyaan sembari terus melirik jam dinding.

"Jangan saya pak, saya mah ga bisa kalau disuruh mimpin mimpin gitu" meskipun siswa terpintar namun dia tidak berani  disuruh maju.

"Si anying, udah mau jam istirahat woee.. keburu anak IPS keroyokan di kantin! " Teriak siswa bangku belakang yang diketahui bernama 'Haza'

"Heh, jaga omongan kamu Haza, bisa-bisa nya kamu ngomong gitu didepan muka bapak!" Pak Joko tidak terima, sudah kena nasib sial karena  ditumbalkan menjadi wali kelas, sekarang masih harus menghadapi makhluk hidup bernama Haza.

"Ya elah pak, kalau gitu biar saya aja yang menentukan bagannya,  Saya ini suka pingsan kalau ga makan. Entar kalau saya meninggal bapak mau tanggungjawab?"
Tanpa menunggu jawaban sang wali kelas, Haza langsung mengambil spidol di tangan bapak guru dan menulis nama-nama teman sekelas yang dia rasa cocok untuk menempati posisi masing-masing.
Demi cepat menuju kantin.

Sontak saja beberapa siswa di kelas merasa kesal karena nama mereka ditulis sembarangan tanpa persetujuan.

Wakil ketua : Ahmad Sumbul Antidandruf (Dadan)
Sekertaris 1 : Leyfana Nadia (Lily)
Sekertaris 2 : Karmila Sabrina (Lala)
Bendahara 1 : Muhammad Abdul ngarit (Harid)
Bendahara 2 : Alexander Bogiono (Alex)

"Heh! Siapa yang nyuruh nama gue dijadiin wakil ketua! " Dadan yang duduk di bangku paling depan merasa kesal, kenapa harus dia?

"Soalnya lu paling gampang kalau disuruh suruh, siapa tau entar si ketua kelas lagi mager, kan enak tuh dia ada babu gratis" jawab Haza tanpa rasa berdosa.

"Lalu namaku?" Seorang siswi yang berpenampilan paling mencolok ditengah bertanya, dialah Lily, orang yang ditunjuk sebagai sekertaris pertama. Penampilannya begitu mencolok karena bibir merah yang dipoles dengan lipstik dan alis mata cetar membahana.

"Nah.. kan elu cabe-cabean kelas ly, jadi gue ini pengen meng optimalkan sumberdaya yang ada dengan cara positif, dari pada lu dempulan pas waktu pelajaran kan mending lu bantu guru buat nulis didepan. Lebih bermanfaat" jawaban ini nampaknya membuat pak Joko cukup puas. Pintar juga murid nya ini

Sontak jawaban itu juga membuat seluruh kelas tertawa kencang, hilang sudah impian seorang Lily untuk menyelundupkan makanan dan tidur ketika pelajaran.

"Ya sebenarnya kalau aku sih ga keberatan jadi sekertaris, cuman kayaknya kamu salah penempatan deh. Yakin aku ditaruh nomer 2? " Lala adalah sosok wanita yang ambisius, dia adalah yang ditulis di posisi sekertaris 2,  dari awal dia sudah berpura-pura diam untuk mengincar posisi ketua atau wakil ketua kelas, tapi sayangnya tidak ada yang menunjuk namanya. Padahal kalau dia ditunjuk, dia akan senang hati menerimanya.

Pak Joko melihat Haza seakan menunggu jawabannya, begitupun satu kelas. Meskipun agak kurangajar tapi tidak dapat dipungkiri jika pelawak kelas ini tak pernah gagal membuat tawa dengan cara bicaranya.

"Ya sebenarnya yakin ga yakin sih la, cuma kayaknya gue terkesan jahat kalau ngasih lu posisi pertama. Soalnya kan kegiatan lu buanyak banget, nanti juga mau nyalon jadi ketua OSIS kan? Jadi lu ambil posisi sekertaris cadangan aja biar si cabe yang beraksi " _Haza

MY FIRST LOVE PARADISE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang