Entah karma atau siksaan yang kujalani, entah kutukan atau sumpah. Rasa bersalah dan rindu menggebu gebu, terasa mencekik.
Kenangan yang berputar terus menerus dari terindah sampai terburuk. Membuat rasa bersalah ini makin menjadi.
Kau meninggalkanku disini sendiri dengan beban yang kau tinggalkan. Untuk sekedar ikut dengan mu saja aku tak ada muka.
Sudah 3 tahun kau tinggalkan aku di kotak ini sendiri. Perasaan ini masih seperti salju yang tak bisa meleleh sampai kapanpun. Hati ini membeku hanya untukmu.
Sofa ini, rumah ini, setiap sudut ruangan ini. Jejakmu mulai pudar dan senyuman yang kulihat setiap pagi perlahan luntur.
Mereka bilang aku harus mengakhiri semuanya. Tapi aku tak tau mengakhiri dengan cara apa?. Coba saja kau disini pasti kau tau jawabannya kan?. Kau pandai merangkai kata yang indah. Kata kata manis itu kenapa sekarang terasa terlalu manis kalau diingat, dan terasa pahit.
Kecantikan itu selalu kuukir di pikiran dan hatiku. Bagaimana bisa dihapus?. Aku membuatmu pergi tanpa pamit hanya senyuman itu yang kau berikan dengan segala kenangan yang kau tinggalkan padaku.
Setelah kau pergi aku memiliki semua yang kau tinggalkan bagai beban yang sengaja kau tinggalkan.
Aku terbiasa hidup denganmu, menentukan segalanya denganmu, karena kebodohan dan keegoisanku semua jadi begini. Aku seperti hilang arah entah apa lagi yang harus ku cari di kota ini.
Setiap menatap langit cerah seperti melihatmu tertawa, setiap langit mendung seperti melihatmu menangis dan mengasihi ku. Tak ada yang tau bagaimana perasaanku. Mereka mengasihiku, seakan aku tak pantas melalui ini. Aku membenci diriku sendiri untuk semua itu.
Meski banyangan mu mulai pudar tawa dan senyum itu mulai luntur, harum dan hangat nya sudah hilang. Tapi kau masih ada di dalam hatiku terkunci di paling sudut. Sampai detik ini kisah buruk ini selalu ada, tak ada niat melupakan.
Walau begitu bila tak bisa ucapkan selamat tinggal setidaknya maaf kan aku.
Aku merindukanmu wonwoo.
Aku merindukanmu