luvvie ku sayank, jgn lupa vote ya yank😘
hargai penulis ya ayank ayanku• • • • •
11. Hukuman
• • • • •
"Ryan, kamu kenapa sih? Kok natap aku tajam banget, Sasya kan takut," Celetuk Sasya menatap Ryan dengan tatapan ngeri.
"Mata lo kenapa? Untung ada duit nyelip dikantong gua. Kalau gak ada, lo yang tanggung sendiri," Oceh Ryan. "Gua mau pulang. Gak usah nahan-nahan gua lagi." Sambung Ryan, setelah itu Ryan berjalan pergi meninggalkan Sasya.
"SASYA JUGA MAU PUL-"
"MACHA!!" Mendengar teriakan Sasya yang memanggil kucingnya, Ryan langsung menghentikan langkahnya dan membalikan tubuhnya dan menatapi Sasya yang berlari ke arah kucing anggora berwarna putih.
Sasya tersenyum manis saat bertemu dengan kucingnya dan dengan segera Sasya langsung mengambil dan menggendong kucingnya yang hilang itu. Sasya mengelus-elus kepala Macha. "Macha kemana aja sih? Aku capek nyari kamu," Ucap Sasya dengan wajah lesu.
Ryan memutar bola matanya. "UDAH KETEMU KAN? AYO CEPETAN PULANG, UDAH MALEM!" Teriak Ryan. Ryan kemudian berjalan begitu saja meninggalkan Sasya yang sedang berjalan cepat untuk menyusulnya.
Tak lama, Ryan dan Sasya sudah sampai di depan rumah mereka masing-masing. Sasya tersenyum manis ke arah Ryan. "Ryan ganteng, makasih ya udah anterin dan bantuin Sasya cari Macha," Ucap Sasya.
Ryan mengangguk. "Iya, udah sana masuk rumah lo."
"Ryan perhatian banget sih sama Sasya, Sasya kan jadi baper,"
Mendengar ucapan Sasya yang terdengar kepedean itu membuat Ryan memasang wajah julid. "Apaan anjir, gua mah takut kucing lo hilang, makannya gua suruh masuk rumah! Kegeeran banget si jadi cewek." Cetus Ryan.
"HARUS DONG! KAN COWOKNYA RYAN GANTENG!"
"Amit-amit. Udah, gua mau pulang," Pamit Ryan dengan wajah kesal kemudian Ryan berjalan pergi dari sana meninggalkan Sasya yang terus tersenyum manis kepadanya.
Setelah itu. Sasya langsung berjalan memasuki rumahnya bersama dengan kucing kesayangannya, Macha.
-RS-
Keesokan harinya. Hari ini, Ryan berangkat sedikit pagian karena Jean meminta Ryan untuk berangkat pagi dan tidak kesiangan. Jadi, Ryan memutuskan untuk tidak sarapan pagi ini. Ryan mengeluarkan motornya dari garasinya, kebetulan dia tidak sengaja berpapasan dengan sang kakak yaitu Reza yang sedang mencuci mobil diluar sana.
"Lo pagi banget berangkat, tumben." Gumam Reza merasa heran.
"Lagi rajin." Sahut Ryan sembari memundurkan motornya dengan perlahan dan tak lupa Ryan memakai helm sebelum pergi berangkat.
Dari dalam rumah Resti tak lupa menyambut kepergian anaknya itu. "Sayang berangkatnya hati-hati ya, jangan kebut-kebutan," Ucap Resti memperingati.
Ryan mengangguk patuh. "Iya bunda, Ryan berangkat dulu ya bun, Assalamualaikum." Pamit Ryan kemudian melajukan motornya pergi dari rumahnya.
"Waalaikumsallam."
Resti menatap ke arah Reza yang sibuk mencuci mobilnya itu. "Za, tumben kamu cuci mobil sendiri?" tanya Resti dengan senyuman tipis.

KAMU SEDANG MEMBACA
RASYA [Pre-order]
Ficção Adolescente𝐒𝐄𝐐𝐔𝐄𝐋 𝐃𝐀𝐑𝐈 𝐃𝐎𝐒𝐄𝐍𝐊𝐔 𝐌𝐀𝐍𝐓𝐀𝐍𝐊𝐔 [ BUDAYAKAN FOLLOW DULU AKUN SEBELUM MEMBACA! ] ⚠️ Welcome to Toxic Relationship ⚠️ Tentang perjuangan dan penyesalan. Ryan Mahardika Putra. Laki-laki dengan kepribadian yang tidak bisa ditebak...