3 - Are You Sure?

137 27 5
                                    


🌳🏫🌳

'Max, aku Luna. Mungkin agak payah mengatakan ini secara tidak langsung. I just wanna say, will you be my prom Date? Kau bisa pikirkan dulu, sehari, dua hari atau seminggu. Maaf mengganggumu.'


Itu adalah pesan dari Luna yang ia kirim satu hari setelah ia meminta nomor Max.

Steph menertawakannya yang ciut dan hanya mampu meminta nomor Max di hari Senin lalu, tapi perempuan itu tetap menyemangatinya hingga ia mampu mengirim pesan.

Sampai balasan dari Max didapat, Luna menatap Steph dengan pandangan horror.

'Prom masih lama, dan kenapa harus aku? Membawa pasangan bukan hal wajib di sekolah kita.'


Steph yang ikut melihat isi pesan Max merasa masuk akal. "Benar juga, sih. Cara terakhir ya kau harus menjelaskan alasanmu secara langsung supaya lebih jelas."

"Hei, kenapa tak melarangku dari awal?!"

"Habisnya kukira dia tidak akan menolak karena kau cantik."

___

Physical Education adalah pelajaran yang sangat penting di sekolah. Sejujurnya Luna tidak suka berolahraga, tapi mau tidak mau ia harus belajar bahkan sehari lebih dulu agar mendapatkan nilai yang mencukupi.

Ia sudah belajar bermain voli sehari sebelumnya dan karena kebaikan hati gurunya, ia mendapatkan nilai sedikit di atas KKM. Dia cukup puas dan tak ingin berharap nilai yang tidak masuk akal baginya.

Membayangkan bola voli yang melambung lalu menukik di atas kepalanya membuat ngeri.

Tapi, ada lagi sebuah kengerian yang akan terjadi besok.

Ia mengajak Max berbicara di cafe yang tidak jauh dari kampus untuk menjelaskan maksud dari permintaannya dan Luna tentunya pesimis sekali.

Luna cukup sadar diri kalau dia telah membentuk image yang cukup buruk di mata Max.

Siapa yang akan tertarik menerima permintaan gadis tidak dikenal yang tiba-tiba mengajak ke prom 1 tahun lebih dulu. Belum lagi, alasan dibalik ajakan itu harusnya bukanlah sesuatu yang bisa diterima.

___

"Maaf membuatmu datang ke sini pagi-pagi, dan maaf juga aku terlambat 5 menit," ucap Luna begitu tiba di hadapan Max yang sudah duduk lebih dulu di tempat duduk outdoor cafe.

Hari ini Max memakai jaket hitam yang begitu cocok ditubuhnya. Apalagi gaya rambutnya itu membuat Luna begitu ingin mengusap kepala orang itu karena gemas.

Lagi-lagi, lelaki itu tak lepas dari gitar yang kini ia sandarkan di dinding cafe.

"That's okay, kita punya 30 menit." Max memberi respon dengan senyuman kecilnya.

Entah bagaimana caranya, lelaki ini semacam memiliki karisma lebih. Dari caranya berpakaian, cara bicara dan juga attitude, semuanya tidak ada yang fail.

"Let's order something," ajak Max yang kemudian berdiri dan berjalan ke dalam cafe yang masih sepi.


"Let's order something," ajak Max yang kemudian berdiri dan berjalan ke dalam cafe yang masih sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak banyak terjadi pembicaraan sampai sarapan mereka datang. Max meminum capuccino less sugar miliknya. Luna yang duduk di seberangnya mengikuti, namun setelah sebelumnya menuangkan setengah dari cairan gula yang ada di cangkir kecil.

 Luna yang duduk di seberangnya mengikuti, namun setelah sebelumnya menuangkan setengah dari cairan gula yang ada di cangkir kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi..?"

Sebelah alis Max dinaikkan membuat hati dan detak jantung Luna berantakan.

Can you Max stop being so gorgeous?

"Aku.. takut tak akan mendapatkan partner yang bisa diajak untuk datang ke prom. Jadi aku memintanya dari jauh hari. Aku tahu tak wajib untuk membawa pasangan, tapi.."

"Tapi?" Tanya Max lagi yang kali ini dengan senyuman sedikit mengejek.

Lelaki itu meletakkan cangkir ke meja dan memusatkan perhatiannya ke arah Luna yang seperti kehabisan kata-kata. Kepala Max sedikit dimiringkan untuk mengunci tatapannya pada perempuan yang kelihatannya sedang kebingungan itu.

"Begini, eumm, Luna?" Luna mengangguk dan menunggu apa yang akan diucapkan oleh Max.

"Prom masih begitu lama. Apa kau yakin dalam waktu selama itu kau masih menginginkanku sebagai teman prom-mu atau apa kau yakin aku masih tak punya pacar saat waktu itu tiba?"

Luna tak bisa melihat mata Max lama-lama. Ia seolah ditelanjangi dan terintimidasi. Lelaki itu benar dan Luna begitu cepat memutuskan sesuatu hal.

"Baiklah, aku akan jujur tapi kumohon jangan marah, Max." Luna mengatupkan kedua telapak tangannya yang kemudian disambut oleh sebuah tawa hangat dari lawan bicara. "Aku baru putus dan mantanku sudah punya pacar lagi. Aku takut tak ada lelaki yang bisa ku ajak di pesta prom nanti."

Bibir Luna menekuk cemberut dengan alis yang juga demikian. Lalu respon dari memang Max tak membuat ekspresinya berubah tetapi sebuah anggukan kecil ia berikan.

"Dengar Luna, itu artinya kau begitu berniat memikirkan mantanmu itu untuk paling tidak setahun kemudian. You'll hurt yourself. Kau harus berusaha benar-benar move on ketimbang berusaha terlihat move on dihadapannya."

"Tapi.. bagaimana caranya?"

"How to move from your ex?"

Luna mengangguk.

"Aku tak begitu hebat dalam hal ini tapi menurutku, tekuni hobi mu dan lakukan apa yang membuatmu bahagia. Fokus pada orang-orang yang menyayangimu daripada terus memikirkan tentang mantanmu. Aku tau tak akan mudah, tapi waktu akan membuatmu terbiasa."

Luna rasanya ingin menangis dan memeluk orang di depannya. Tapi ia cukup tahu diri untuk tidak membuat malu dihadapan Max.

"Aku.. punya satu permintaan lain untukmu, Max."

Ah, semoga saja permintaan kali ini tak lagi-lagi membuat Luna mengutuk dirinya sendiri.

🌳🏫🌳

Guys aku bucin banget sama Mark akhir-akhir ini apalagi pas rambutnya kayak foto di atas 😿

Ayo tinggalkan vote dan komennya ya biar aku semangat update :) itu juga kalau kalian suka sama ceritanya :') wkwk

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Will You Be My Prom Date? | Markmin GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang