Di sepanjang jalan, mereka terus mengobrol ringan. Kepribadian Bellta yang ramah dan ceria membuat ia mudah dekat dengan kedua remaja itu dalam waktu yang singkat.
"Oh ya?! Blue menyelamatkanmu dari mereka?" Tanya Bellta dengan kagum. Jackson mengangguk antusias setelah menceritakan kejadian beberapa jam yang lalu.
"Wah ternyata kau persis seperti ayahmu ya!" Ucap Bellta diiringi tawa ringan. Blue yang sebelumnya berada di dunianya sendiri langsung menoleh pada Bellta.
"Kau mengenal ayahku?" Tanyanya. Bellta mengangguk sembari tersenyum.
"Tentu saja aku mengenalnya Blue. Aku dan ibumu sudah berteman sebelum dia dan ayahmu menikah. Bahkan jauh sebelum itu." Jawab Bellta.
"Kalau begitu, apa Bibi bisa menceritakan tentangnya?" Tanya Blue lagi.
"Blue, kenapa kau meminta seseorang untuk menceritakan tentang ayahmu sendiri?" Tanya Jackson yang tidak mengerti apapun.
"Diam Jack, nanti akan aku ceritakan." Ucap Blue dengan mata melirik tajam. Jackson terdiam melihat reaksi yang Blue berikan, ia memilih diam.
"Tentu aku bisa. Tapi sebaiknya sekarang kalian istirahat dulu, kalian pasti lelah. Itu rumahku, maaf karena hanya ini yang kupunya." Ucap Bellta pelan.
Sontak Blue dan Jackson mengalihkan perhatian mereka ke depan.
"Wahh!" Seru mereka berdua bersamaan.
"Bibi! Rumahmu sangat indah!" Ucap Jackson dengan mata berbinar-binar. Begitupun dengan Blue, dia merasa seperti di negeri dongeng.
(Ini rumahnya Bibi Bell tapi lebih gede dikit)
"Kalian menyukainya?" Tanya Bellta.
"Tentu saja kami menyukainya!" Ucap Blue dengan senang. Rumah ini jauh melebihi ekspektasinya, sepertinya ia akan betah disini.
Blue mengalihkan pandangannya ke aliran air yang di depan mereka, benar-benar indah. Bunga-bunga di pinggirnya membuat ia merasa di sambut saat datang ke sini.
Mereka bertiga pun masuk kedalam rumah tersebut. Lagi-lagi Blue dan Jackson dibuat kagum dengan interior rumah Bellta yang persis seperti rumah di dalam dongeng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Relation Amicale
AventuraTidak ada yang menginginkan kekacauan itu terjadi. Kota damai yang minim kasus kejahatan tiba-tiba menjadi sangat kacau, semuanya saling membunuh. Hanya ada beberapa orang yang mempunyai akal sehat saat itu. Karena tidak mempunyai keberanian untuk m...