"Jiho kemana ya?" Heran jaehyun, karena ini udah waktunya makan malem, tapi jiho nggak ada di meja makan.
Padahal, biasanya jiho nggak pernah telat sama sekali.
"Mau saya panggilkan nyonya, tuan?" Tanya bibi sopan.
"Nggak usah bi, saya panggil sendiri" Kata jaehyun lembut.
Jaehyun pergi ke kamarnya jiho, jaehyun masih kepikiran kalau jiho pasti masih marah.
Jadi jaehyun biarin dulu supaya jiho punya waktu buat nenangin dirinya, tapi ini nggak bisa gitu aja soalnya jam makan malem, nanti jiho bisa sakit.
Kalau jiho mau nggak ketemu sama jaehyun dulu juga nggak masalah, asalkan sekarang jiho mau makan dulu.
"Jiho?" Panggil jaehyun, tapi nggak ada sahutan.
Sampai beberapa kali, jaehyun maklum jiho pasti lagi nggak mau di ganggu.
"Saya tau, saya salah jiho.. Saya bakal jelasin semuanya sama kamu"
"Tapi, tolong.. Kamu makan dulu ya"
"Saya nggak mau kamu sakit"
Pintu jiho masih di tutup, dan dengan keberanian jaehyun, dia buka pintu jiho yang ternyata nggak di kunci.
"Jiho? Kamu denger saya kan?"
Tapi, kosong.
Jaehyun tertegun beberapa saat, sebelum akhirnya dia panik luar biasa.
"Jiho?" Jaehyun pastiin lagi apakah Jiho ada di dalam kamar mandi, peduli setan kalau emang iya. Mereka sudah sah juga pikirnya.
Dan nihil.
Jaehyun memejamkan matanya sejenak, pusing tiba-tiba melanda.
Dengan cepat, jaehyun ngambil jaketnya di kamar dan kunci mobilnya.
"Mau kemana tuan?" Tanya bibi yang liat jaehyun buru-buru.
"Mau cari jiho bi"
"Bibi jangan bilang dulu ke siapa-siapa ya, saya pastiin jiho segera ketemu"
Bibi dengan keadaan kebingungan nganggguk, dan jaehyun melesat pergi.
"Halo mir, kerahin semua orang buat cari jiho sekarang juga!"
"Ha? Ema—"
"Nggak perlu banyak tanya, saya pecat semua anak buah kalau nggak ikut nyari!"
"Te—"
Dan telepon dimatikan.
Jaehyun pergi tanpa arah, karena jujur dia juga kebingungan pergi kemana jiho.
Dengan pikiran kalang kabut begini, jaehyun mutusin buat minggirin mobilnya dulu.
Dia butuh waktu buat berfikir sejenak, "bodoh" Katanya pada dirinya sendiri.
Bahkan sampai detik ini, jaehyun sendiri nggak tau tempat apa yang sering jiho kunjungi.
Karena nyatanya semenjak nikah sama jaehyun, jiho jarang main. Paling cuma main ke rumah sahabatnya doang, atau kalau nggak ke kafe dan itu juga sama sahabatnya.
Jaehyun juga udah ngehubungin semua sahabat jiho, dan mereka bilang jiho lagi nggak sama mereka.
"Jiho, maafkan saya" Kata jaehyun tulus dari dalam lubuk hatinya.
🍑🍑🍑
Gak ada yang tau sama sekali kalau ternyata jiho itu punya apartemen, karena nyatanya apartemen itu dia beli pakek uang tabungannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Nikah sama om Jaehyun
FanfictionJiho yang dipaksa nikah sama duda beranak satu.