Chapter 100 + Info Kelanjutan TL-an

178 8 0
                                    


Chapter 100


Senyuman rasa buah pir terpampang di wajah cantik pemuda di hadapannya.

Di sisi lain, sebaliknya, wajah Orca memiliki keanehan yang terlihat jelas dan berbahaya.

Tampaknya dia gila dalam arti tertentu.

Olin tertegun sejenak, seolah-olah dia juga telah melihatnya.

Namun, ketika Olin kemudian mengambil langkah lebih dekat padaku, dengan meningkatkan kewaspadaan dari tubuhnya, cahaya berbahaya di wajah Orca memudar seperti dicuci.

"Nona Roxana, saya khawatir anda mungkin salah paham, tapi apa yang dilakukan Pandora terakhir kali itu tidak ada hubungannya dengan saya"

Orca, yang kembali ke wajah tersenyum tanpa menyadarinya, berkata dengan sikap ringan seolah dia terbang menjauh.

"Jika saya tahu saudariku akan membuat hal yang tidak sopan untuk nona, saya akan langsung mengirimnya kembali ke keluarganya...Oh, Apakah anda tidak percaya pada saya? saya serius."

Ketika aku sedikit menyipitkan mataku, Orca gemetar.

Pada akhirnya Pandora memang kembali ke Vhiperion.

Secara resmi dikenal sebagai Pandora sang pelaku utama di balik penggunaan monster untuk melintasi gerbang Fedelian, dia segera dipanggil oleh kepala keluarga Gedung Putih dan kembali ke Vhiperion.

Namun, Orca memilih untuk tetap berada di Fedelian sampai dia dipantau dan tanpa menemani Pandora ke Vhiperion.

Dikatakan bahwa dia bahkan mengembalikan monster yang dia miliki.

Jadi, tidak seperti terakhir kali kami bertemu di taman, Orca tidak memakai aksesoris apapun.

Tidak semua penyihir seperti itu, tetapi Vhiperion menggunakan sihir yang diam-diam diwariskan dalam keluarga sebagai media untuk mengukir permata dan perhiasan.

Itu untuk meminimalkan beban pada tubuh saat melakukan imprint (mencetak) dengan monster.

Namun, untuk menghapus semuanya dari tubuh dan tetap berada di Fedelian.

"Saya minta maaf atas kesalahan yang dilakukan Pandora pada Nona Roxana. Karena itulah mengapa saya tetap tinggal di Fedelian."

'Kamu pandai berbohong dengan air liur di mulutmu.'

Mungkin alasan sebenarnya mengapa dia masih tetap di Fedelian adalah karena dia tidak bisa melepaskan kasih sayangnya yang tersisa untuk kupu-kupu beracun ku, pikirku.

"Tentu saja saya sedikit memiliki minat pribadi pada Nona Roxana."

Orca berhenti di sana dan menatapku dengan lembut.

Hal berikutnya yang muncul di wajahnya adalah senyum rahasia yang tampaknya menggodaku.

Sangat mencolok sehingga Isidor dan Olin, yang secara memang mengetahui hubunganku dengan Cassis, memberi kerutan di wajah mereka.

"Jadi jangan terlalu waspada. Tidak seperti Pandora, Saya seorang pria terhormat."

Orca menegaskan ketidakberdayaan dirinya terhadapku.

Itu tampak seperti serigala yang menyembunyikan taring dan cakarnya yang tajam pada domba yang memikat.

"Sepertinya ada kesalahpahaman."

Aku membuka mulutku melihat orca seperti itu.

"Terlepas dari apa yang telah terjadi sejauh ini, saya tidak berniat berteman denganmu, Penyihir Putih."

Roksana  (Chapter 61-100)Where stories live. Discover now