si.nar bu.lan

5 2 0
                                    

Genre: romance & horor
Jumlah kata: 1476 kata
Note: CERPEN ini merupakan CERPEN kolaborasi bersama AHM_771

***

Di suatu malam Kevin keluar hanya untuk melihat bintang-bintang di danau Galles. Sesampainya di sana Kevin melihat seorang gadis misterius berdiri tegak di seberang danau tersebut.

Kevin dilanda penasaran karena setelah Kevin melihat gadis itu, tiba-tiba gadis itu malah langsung berlari begitu saja sebelum melihat ke arahnya. Gadis itu masuk ke hutan yang tidak mungkin Kevin ikuti. Apalagi ini sudah tengah malam.

Kevin pulang ke rumahnya dengan rasa ingin tau terhadap gadis itu yang masih bergelayut dalam hatinya. Bahkan, Kevin terus kepikiran dengan siapa sebenarnya gadis yang tadi Kevin lihat.

Keesokan harinya...

Pada pagi hari Kevin kembali pergi ke danau Galles untuk menemui seorang gadis yang berlari ke arah hutan kemarin malam. Dia hanya ingin memastikan apakah gadis itu memang 'manusia' atau malah makhluk halus yang menampakkan diri.

Setelah sampai di danau Galles, Kevin berlari ke seberang danau-tempat di mana gadis itu menghilang. Kevin lalu memberanikan diri untuk masuk ke dalam hutan tersebut. Meski, dalam hati Kevin sedikit ada rasa takut dikarenakan ada mitos mengerikan mengenai hutan ini.

Kevin mulai melangkah masuk ke hutan Galles secara perlahan-lahan. Tidak dapat dipungkiri bahwa ketakutan itu masih ada di dalam hati Kevin. Namun, Kevin tetap berusaha untuk mengusir rasa takut itu dan melangkah sedikit lebih cepat.

Selama dua jam Kevin menelusuri hutan Galles. Titik temu yang Kevin selalu harap dapatkan akhirnya sekarang ada di depan matanya. Kevin melihat jejak kaki manusia yang sepertinya ini adalah sebuah petunjuk.

Kevin mengikuti jejak kaki itu sampai ia sendiri tidak sadar sudah terlalu jauh menelusuri hutan Galles ini. Kevin mulai dilanda kebingungan, antara ingin melanjutkan atau pulang dengan masih membawa rasa penasaran.

Selama beberapa saat Kevin memutar otaknya untuk memutuskan memilih opsi yang mana. "Aduhhh... kalau gue gak lanjutin pulang-pulang gue pasti terus kepikiran. Tapi, kalau dilanjutin nasib gue bakalan kayak gimana? Arghhh!" Kevin mengacak-acak rambutnya, frustasi.

"Gue lanjutin aja kali, ya? Sambil nyari jalan keluar juga," monolog Kevin.

Kevin memilih melanjutkan kembali perjalanannya. Siapa tahu dia menemukan titik terang baik itu jati diri gadis yang membuatnya penasaran, ataupun sekedar jalan pulang.

Hari sudah semakin gelap. Kevin baru menyadarinya usai melihat-lihat sekelilingnya yang tampak agak gelap. Refleks Kevin melihat arlojinya yang menunjukan jam setengah enam sore.

Kevin berlari tanpa tahu arahnya akan ke mana. Tujuan Kevin sekarang adalah bagaimana caranya Kevin agar dapat kembali pulang. Perihal gadis itu tidak terlalu penting baginya. Mencari gadis yang dia lihat kemarin bisa kapan-kapan. Sementara dia pulang akan kapan kalau tidak sekarang?

Gedebuk!!

"ARGHHHHHH!" Kevin berteriak sekencang mungkin tatkala tubuhnya melaju ke bawa dengan sangat kencang.

Dug!

Kepala Kevin mengenai batu besar yang menghentikan aktifitas tubuhnya yang terombang-ambing ke bawah. Kevin langsung tak sadarkan diri dengan darah yang mengucur deras dari keningnya.

Hari ini semesta seolah tidak berpihak kepada Kevin. Tak ada satupun orang yang menemukan Kevin, atau sekedar melihat wujudnya saja.

Tes!

ber.di.a.log (Antologi Cerpen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang