3

26.5K 116 0
                                    

Eri merupakan seorang istri dari pandu mereka menikah diusia dua puluh saru tahun

Eri sendiri sebenarnya merupakan golongan orang berada,bahkan dia adalah anak semata wayang namun karena pernikahan yang terlalu cepat dan orang tuanya tidak merestui dirinya diasingkan seolah dia bukan lagi keluarga dari Wijaya

pandu pun sebenarnya hanya seorang buruh pabrik yang menjabat sebagai operator biasa, gajinya UMR setempat, beruntung kalau salam sebulan dia mendapat lembur dia sampai tiga kali untuk membeli susu hamil untuk Eri

Eri sendiri kini tengah mengandung, dirinya hidup di kost sepetak bersama sang suami ayah dan ibunya mendengarkan sang anak hamil sempat khawatir pasalnya mereka takut pandu tidak bisa mencukupi kebutuhan anaknya

orang tua Eri mengawasi sang putri tanpa dia tau

Sore ini selepas magrib, pandu datang dengan nasi goreng satu bungkus yang tadi dia beli di dekat tempat kerja membawakan untuk sang istri

pandu merasa kasihan pada Eri pasalnya setelah mereka melakukan pernikahan hidup Eri sangat susah, pandu menyesal menyeret Eri dalam hidup serba kekurangan seperti ini

"Eri" panggil pandu didepan pintu kost

"iya sebentar " Eri dengan setelan daster tipis membukakan pintu untuk sang suami

"capek ya ?" ujar Eri sambil menyalami tangan pandu

"ngga kok " ujarnya kemudian mereka sama sama masuk, kost yang pandu pilih cukup sempit hanya ruang tamu yang bisa di isi tiga kursi dan satu meja,kamar dan satu kamar mandi

tidak ada dapur didalamnya, lagipula Eri tidak bisa memasak jadi mereka selalu membeli masakan dari luar

Setalah mereka duduk, pandu menyerahkannya nasi goreng yang tadi dia bawa,Eri yang paham langsung mengambilkan piring dan 2 sendok

"kamu aja yang makan,mas udah tadi "

"ngga mau mas,mas juga harus makan " ujar Eri menolak dia tau sebenarnya pandu belum makan suaminya itu selalu berbohong mengenai makan malam

"dimakan Er,biar dedek kenyang " ujar pandu sambil mengelus perut Eri

"aku suapi,dedek ngga mau ayahnya sakit" keputusan akhir Eri akhirnya mereka makan berdua

Sebenernya kandungan Eri sendiri masih berusia lima bulan,namun jika dilihat dari ukuran kandung seperti nya Eri mengandung anak kembar

pandu sedang mengumpulkan uang tambahan,agar bisa membawa istrinya ke rumah sakit untuk kontrol dan USG kandungan nya

Tak mahal sebetulnya,namun uang sebesar itupun pandu tidak punya lima bulan istrinya hanya bermodalkan insting untuk merawat kandungan nya kondisi anaknya, bagaimanapun tumbuh kembang mereka berdua pun tidak tahu

Namun tadi saat dipabrik, seniornya memberikan setoples teh untuk diminum Eri,dia bilang dulu juga seniornya pernah mengalami hal yang sama, tabungan tidak cukup jika dihitung dengan sampai istrinya melahirkan

pandu pun sama dia membutuhkan waktu 6 bulan lagi agar uangnya cukup membawa Eri melahirkan dirumah sakit

Akhirnya pandu membawa teh tersebut,dia menyeduhnya setiap malam untuk Eri

Akhirnya pandu membawa teh tersebut,dia menyeduhnya setiap malam untuk Eri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Birth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang