1 - Fox

147 9 0
                                    

23th September 20xx
A privately-owned institution in South Carolina

•••••••••

"Kamu tidak akan pernah berhasil kalau tumpuan kaki kamu saja masih salah! Sudah saya katakan berapa kali, jangan terlalu bertumpu pada kaki kananmu! Apa kamu tidak mendengarkannya!!" bentakku kepada salah satu agent baru.

Sangat merepotkan memang melatih orang yang sudah dijelaskan berkali-kali tetap tidak bisa mengerti. Aku jadi paham rasanya menjadi guru sekolah dasar. Menyebalkan sekali

"Fox, kau dipanggil ketua agent ke ruangannya" panggil salah satu agent dari depan pintu ruang latihan.

"Sudah kubilang jangan panggil aku dengan code name ku"

"Apa salahnya sih, kurasa code name mu tidak terlalu buruk malah terdengar sangat imut. Kenapa kau terlihat sangat membencinya, lagi pula itu juga nama pemberian dari ketua agent kan" jawabnya.

Malas memberikan tanggapan, aku pun hanya berjalan keluar dari ruang latihan dan segera menuju ruang ganti. Tidak mungkin, aku bertemu ketua agent dengan badan bau keringat dan baju yang basah kan.

Selesai membersihkan diri, aku pun langsung menuju ruangan ketua. Sebenarnya aku sangat penasaran apa yang akan ketua katakan padaku. Aku sangat berharap akan diberi misi baru, karena mengajarkan agent baru sangat membuatku mudah emosi. Lebih mudah menaklukkan musuh dari pada mengajari agent-agent baru itu.

"Agent Fox melapor, apa benar ketua mencari saya?" tanyaku sesampainya aku diruangan ketua agent.

Aku membuka pintu ruangan itu dan disambut oleh bola golf yang terbang kearahku. Ku lihat kedalam kantor menampakkan Ketua Agent yang kini tengah bermain golf mini didalam kantornya. Tidak habis pikir, apakah ia ingin memecahkan seluruh perabotan yang ada didalam ruangannya.

"Nice catch, Jeon Wonwoo" ucap Ketua Agent saat melihatku menangkap bola golf yang terbang kearahku tadi. Aku hanya membalasnya dengan anggukan.

"Ada perlu apa Ketua Jung Yunho mencari saya?" tanpa dipersilahkan duduk, aku langsung duduk saja dikursi yang ada diruangan itu. Terkesan tidak punya sopan santun, tapi biarlah aku juga tidak peduli.

"Kau ini paling tidak bisa diajak basa-basi, maunya langsung to the point aja" omel lelaki tua itu sambil mengambil berkas yang ada di mejanya dan berjalan ke kursi yang ada didepanku. Ia menyerahkan berkas itu kepada ku.

"Misi baru untukku?" tanyaku sambil menerima berkas yang ketua agent berikan kepadaku.

"Kau ingat penjahat yang ditangkap tempo hari bernama Jeffrey?" aku hanya mengangguk menanggapi

"Setelah kita berhasil menginterogasi orang tersebut, kita mengetahui bahwa ada cetak biru yang ternyata tidak ada di Jeffrey, dan itu adalah cetak biru senjata rahasia yang direncanakan akan dijual untuk teroris minggu besok. Setelah diselidiki lebih lanjut kemungkinan besar, cetak biru ini dibawa oleh Professor yang berkerja sebagai penasihat di perusahaannya. Tetapi karena adanya penangkapan Jeffrey, professor tersebut sudah menghilang dan bersembunyi selama dua bulan ini. Tapi kita sudah menemukan cara agar kita tetap bisa mendapatkan cetak biru ini."

"Berkas yang kamu pegang sekarang, berisi informasi tentang anak dari Professor Kim, satu-satunya orang yang memiliki peluang sebagai orang kepercayaan Professor Kim."

"Jadi misiku adalah mengawasi putranya yang kemungkinan memiliki cetak biru itu?" ucapku seraya membuka berkas yang terbungkus didalam amplop coklat. Betapa terkejutnya aku saat melihat isinya.

"Hah, paspor ini kan.. " belum selesai aku bicara, ketua agent langsung menanggapi

"Mengingatkanmu tentang masa kecilmu bukan? Akhirnya setelah sekian lama, kau bisa kembali ke negara asalmu Fox"

•••••••••
27th September 20xx
Inside Gay Bar in Myeongdong, South Korea

Apa yang bisa diingat, aku bahkan belum menginjakkan kaki ke Korea selama 20 tahun lamanya. Bagaimana bisa aku menyebutnya negara asal, kalau aku saja hampir lupa cara berbicara bahasa Korea dan kalau juga bukan karena misi ini, aku pasti tidak akan kembali ke Korea.

Lebih parahnya lagi, apa-apaan dengan tempat ini. Apa benar aku bisa bertemu target ditempat seperti ini. Tapi sesuai dengan informasi yang diberikan Angel, target memang sering mengunjungi bar ini.

Okey, kita harus cari keberadaan target terlebih dahulu kalau begitu. Pikirku seraya beranjak dari tempat duduk yang sudah aku tempati sekitar 20 menit itu. Baru saja saat aku hendak pergi, ada seseorang yang menarik tanganku.

"Hey kamu, bagaimana bisa kau datang ke bar dan hanya minum air sendirian? Kalau ada waktu boleh lah kita bersenang-senang dulu."

Tanpa menghiraukan perkataannya aku langsung melepaskan kaitan tangannya dan hendak langsung pergi.

"Woah, jangan begitu lah cantik, dari tadi aku perhatikan kamu juga tidak sedang menunggu orang. Apa nggak bosan kalau sendirian saja?" tanya lelaki asing itu sambil menarik tanganku lagi tapi kali ini tarikannya lebih agresif.

Betapa tidak beruntungnya diriku. Apa-apaan orang ini, aku sangat tidak ada waktu untuk menanggapinya. Rasanya ingin ku patahkan saja tangannya

Sebelum aku bisa merealisasikan apa yang sedang kupikirkan yaitu mematahkan tangan si lelaki asing, ada seseorang dari belakangku yang kemudian melingkarkan tangannya di pinggangku.

"Apakah kau ada urusan dengan pasanganku?"

Suara ini!!!

Aku pernah mendengarkannya..

Ini adalah suara yang aku dengarkan di video refrensi!

Tidak salah lagi! ini adalah suara Target!

Kim Mingyu!!!!

••••••••••••••

Hai gamjachips disini! hope you guys enjoy the first chapter! and if you guys like it, u can add to your library, vote, comment or share! ✨

Bitter - [Meanie / Minwon] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang