{•TRANSMIGRATION SERIES #01•}
▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫▫
Mati karena ditabrak truk? biasa!
Tapi pernah nggak sih ngeliat orang mati karena kebodohan sendiri? seperti jatuh dari atap tetangga karena gabut misalnya.
Belum kan?! Nah...
Jangan lupa tinggalkan jejak dan tandai bila ada typo, terimakasih~
Note : Mulai detik ini kita panggil Shaka dengan nama Rhaka/Rhakaela. _____________________
Rhakaela pun memilih turun dari ranjang miliknya, ia berjalan kearah meja rias milik Rhakaela asli. Di meja rias itu banyak sekali make up, skincare serta aksesoris yang sering Rhakaela asli pakai sebelumnya.
Tangan Rhakaela menyentuh semua barang itu dengan pelan, matanya perlahan menatap pantulan wajah raga yang ia tempati. Dapat Rhakaela simpulkan kalau pemilik raga ini sangatlah cantik dan sexy dengan mata tajam yang dimiliki.
"Kaela, lo cantik tapi kenapa lo bisa mati pas tidur gini?" Tanya Rhakaela entah pada siapa, gadis itu kembali melanjutkan langkahnya untuk melihat-lihat kamar milik Rhakaela.
"Emang ya manusia tuh nggak ada yang tau kapan meninggoy nya, tapi gue juga bersyukur sih bisa transmigrasi kedunia novel ini. Karena dengan adanya jiwa gue yang nempatin tubuh lo, maka ending lo yang tragis itu bakalan berubah." Ucap Rhakaela sembari terus menatap kesegala arah.
"Kayanya sih, do'ain aja ya Rhak. Moga gue kaga mati hehe." Lanjut Rhakaela dengan cengiran polosnya.
Sampai dimana Rhakaela mendengar gedoran serta suara yang begitu menggelegar dari luar kamarnya.
TOK! TOK! TOK!
"RHAKA BANGUN KAMU! MAMA NGGAK MAU YA PUNYA ANAK YANG BISA-BISANYA TELAT DIHARI PERTAMA SEKOLAH!!"
Rhakaela yang mendengar teriakan itu dibuat meringis, dengan cepat ia bersiap untuk sekolah. Gadis itu bahkan tidak tau kalau ini hari pertama nya bersekolah.
"IYA, MA! 15 MENIT LAGI RHAKA SIAP!"
Teriaknya dan gedoran pintu itu pun berhenti, membuatnya bisa bernafas dengan lega. Ia pun mengelus dadanya dengan penuh kesabaran.
"Sabar banget gue idup didunia novel ini." Ucap Rhakaela lalu mulai bersiap-siap untuk sekolah.
________________________
Sedangkan dimeja makan sudah ada Mama, Papa dan kakak laki-lakinya Rhakaela. Mereka menunggu kehadiran si bungsu dengan penuh rasa sabar.
Bahkan Mama Rhakaela pun sudah mengoceh sedari tadi tentang putri bungsunya yang tumben sekali bangun kesiangan. Ocehan itu terus berlanjut sampai suara gadis yang mereka tunggu-tunggu akhirnya muncul juga.
"Selamat pagi!"
"iya, pagi." Balas kedua orang tua serta kakak laki-laki Rhakaela dengan serempak.
"Maaf ya Rhaka telat, semalem Rhaka harus nyiapin segala hal buat sekolah." Ucap Rhakaela penuh akan kebohongan.
'Boong dikit kaga apa kan ya?' Ringis Rhakaela didalam hati.
Sedangkan ketiga orang yang mendengar ucapan Rhakaela hanya mengangguk percaya. Karena mereka selalu yakin bila seorang Rhakaela tak pernah bisa berbohong, tapi beda lagi bila si gadis absurd macam Shaka.
"Yaudah ayo sayang duduk, kita mulai sarapannya." Ucap Papa Rhakaela sembari menampilkan raut wajah datar andalan nya.
Mendengar ucapan tersebut pun mereka langsung memulai sarapan pagi dengan khidmat. Hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu yang beradu dengan piring.
Sampai dimana sarapan pagi itu pun selesai, Rhakaela yang sedang dalam perasaan bahagia pun langsung menawarkan diri untuk membantu Mama nya.
"Ma, biar Rhaka aja yang cuci piringnya." Tawar Rhakaela yang dibalas gelengan oleh sang Mama.
"Nggak! Kamu harus berangkat sekarang sama abang kamu. Kalian Ini udah hampir kesiangan lho, udah sana cepet berangkat!" Usir Mama nya dengan tangan yang fokus menumpuk piring kotor diatas meja untuk segera di cuci.
"Huh, yaudah deh Rhaka sama abang berangkat duluan ya Ma, Pa." Pamit Rhakaela kepada kedua orang tuanya.
"Abang juga pamit Ma, Pa." Ucap Abang Rhakaela sembari menyalimi tangan kedua orang tuanya.
"Jaga adik kamu, jangan sampe lecet. Papa nggak mau kalo nanti dia pulang luka-luka!" Pesan Papa Rhakaela dengan nada tegas dan diangguki oleh kakak laki-laki Rhakaela.
"Yaudah kalau gitu, Aslan berangkat."
Setelah mengucapkan hal itu, Aslan -Kakak laki-laki Rhakaela- pun pergi menyusul adik manisnya yang mungkin sudah menyumpah serapahi Aslan karena dibuat menunggu.
Sepasang suami istri itu hanya menatap kepergian kedua anaknya dengan tatapan lembut.
_______________________
Didalam perjalanan menuju sekolah, Rhakaela dan Aslan sama-sama diam tak membuka suara. Sebenarnya Rhakaela merasa risih karena suasana sangatlah hening. Ia menoleh kearah kakaknya itu.
"Bang, menurut lo gue bakal punya temen nggak?" Pertanyaan acak Rhakaela berikan, sedangkan Aslan melirik sekilas kearah adiknya.
"Gue yakin lo bakal dapet banyak temen, itu pun kalo lo bisa berbaur sama anak lain. Tapi kalo gue liat kepribadian lo diluar rumah kaya gimana, terpaksa gue bakal jawab kalau lo bakal susah banget dapet temen." Jawab Aslan dan hanya dibalas helaan nafas lelah dari Rhakaela.
"Jadi gitu ya..." Ucap Rhakaela pasrah, gadis itu menyenderkan dirinya pada kursi sembari menatap luar jendela mobil.
....................................
Next!!
Jangan lupa tinggalkan jejak manis nya ya, jangan cosplay jadi patung terus.
Sampai jumpa!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[ Aslaniro Incendio D'Arcy ] • Sumber foto : Pinterest.