Mentari tampak begitu cerah menghangatkan pagi hari. Para warga di sebuah desa kecil yang terletak di tepi pantai utara perbatasan Kerajaan Imaginary. Kebanyakan dari orang-orang di desa itu memiliki mata pencarian sebagai nelayan. Tak heran, banyak sekali perahu yang berjajar rapi di sepanjang bibir pantai berpasir putih itu.
Agaknya desa itu tampak begitu damai. Beberapa di antaranya yang tidak pergi melaut, mereka bermata pencarian sebagai petani garam, tampak sedang mengorak-arik ladang garam yang tampak seperti gurun berpasir berlian lembut.
Bergeser ke bagian lain, ada juga sebagian kecil orang yang bekerja menjadi pengembala. Orang-orang ini biasanya pergi ke padang rumput yang bertempat agak jauh dari pantai. Padang rumput yang menyelimuti barisan bukit yang begitu indah.
Di tengah hamparan rumput hijau nan luas, bertebar hewan-hewan ternak. Mulai dari biri-biri, sapi hingga kerbau. Tampak saling berkelompok sesuai dengan pemilik masing-masing yang tampak bersantai di bawah tenda kecil yang sengaja mereka buat untuk berteduh atau hanya tiduran di bawah pohon rindang.
Di tengah kedamaian itu, tiba-tiba muncul sebuah gumpalan asap yang menabrak seekor biri-biri yang sebelumnya tampak asik memakan rumput bersama kelompoknya. Kemunculan gumpalan asap itu sempat dilihat oleh si pria pemilik biri-biri yang sebelumnya bersantai di bawah pohon rindang. Cukup terkejut dengan kemunculan gumpalan asap misterius sehingga membuatnya sontak menegakkan badan, Matanya menyipit awas untuk melihat lebih jelas ketika gumpalan asap hitam itu menyelimuti seekor biri-birinya hingga tiba-tiba hilang begitu saja. Namun, sedetik kemudian, si pengembala biri-biri itu dibuat terheran-heran saat ia melihat kedua mata biri-birinya yang berubah merah bercahaya.
Terkejut bukan main 'lah si pengembala saat melihat kejadian yang tidak masuk akal itu. Pria itu bahkan sampai dibuat mengucek kedua mata tak percaya. Belum sempat mencerna apa yang terjadi, tiba-tiba terdengar suara keributan dari arah lain. Dengan panik pria itu menoleh ke sekeliling. Betapa terkjutnya ia kala menyadari bahwa tak hanya satu, melainkan banyak di antara hewan ternak yang matanya berubah merah.
Bahkan, dari kejauhan, hewan ternak yang matanya berubah merah itu perlahan ukuran tubuhnya membesar dan mengeluarkan suara auman yang sangat keras dan mengerikan hingga membuat bulu kuduk mrinding. Kuku-kuku hitam tumbuh di masing-masing kaki mereka, siap menerkam ke mana pun mereka hilang arah. Di antara hewan ternak yang berhasil berubah bentuk menjadi raksasa itu menerkam hewan-hewan ternak lain. Tak hanya hewan, seorang pengembala malang juga tampak menjadi korban. Tubuh pengembala malang itu hanya dalam hitungan detik terkoyak menjadi beberapa bagian yang tercecer bersama darah yang langsung membanjiri ladang rumput.
Para pengembala langsung berlarian menyelamatkan diri. Di antara mereka ada yang berusaha berlari menuju permukiman di desa. Satu per satu di antara mereka gugur, naasnya mereka mati di bawah terkaman hewan ternak yang selama ini mereka rawat, yang entah oleh sebab apa berubah menjadi monster.
"Gawat! Cepat selamatkan diri kalian! Ada kerbau kerasukan iblis!" teriak seorang pengembala pada sekumpulan orang di pasar.
Alih-alih mengindahkan peringatan sang pengembala yang terus berteriak memberi peringatan, orang-orang itu justru tertawa dan menganggap itu hanya gurauan.
"Haha, mana mungkin ada iblis di kerajaan kita?"
"Wah, nyalinya besar juga. Apakah dia tidak takut jika memainkan opera seperti itu akan dianggap pemberontak?"
Tawa orang-orang mendadak lenyap saat terdengar auman keras dan suara jeritan dari gerbang pasar. Suasana ramai yang dipenuhi dengan transaksi jual beli itu berubah drastis menjadi teriakan ketakutan dan jerit kesakitan. Dalam hitungan jam, satu desa lenyap menjadi lautan darah.
***
"Apa?!"
Raja Valius terkejut bukan main saat mendengar laporan satu desa yang dibantai oleh iblis. Hal itu membuatnya langsung mengadakan pertemuan dadakan untuk membahas masalah sepenting ini. Sungguh, ia tak menyangka jika akan ada peristiwa semengerikan ini di kerajaan ini. Celakanya, orang yang paling ia percaya telah ia utus keluar kerajaan untuk menyelesaikan masalah sihir. Tidak disangka, ternyata teror bergulis jauh lebih mengerikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Choose The Villain Duke
FantasyArletta Davies kembali terbangun setelah dibunuh dengan keji oleh suami dan keluarganya. Demi membalaskan dendam pada kekejaman keluarga dan mantan suami di kehidupan sebelumnya, Arletta rela menjadi istri kontrak Duke Alaric Wilton, pria kejam dan...