Chapter 2

11 0 0
                                    

Jia Li keluar dari kamar mandi dengan kimono. Memilih memakai dress merah selutut yang di keluarkan dari lemari.
Terlebih dahulu mengeringkan rambut dengan hair dryer.

Setelah itu ia dandan ala kadarnya.
Mengenakan sepatu kets dahulu sebelum sampai dia membawa sepatu highlist untuk acar pernikahan sahabatnya bersama dompet bertaburan berlian di dalam tas kain putih yang di jahit menjadi tas yang kuat oleh sang nenek.

Setelah rambutnya kering ia menyanggul rambutnya sendiri. Jia Li berharap tidak terlambat menyaksikan hari bahagia sahabatnya itu.

Karena sudah lama tak bertemu, Jia Li di undang melalui pesan online.
Ia melangkah keluar rumah terburu buru menggayung sepeda menuju lokasi pernikahan.

Terlihat semua tamu sudah duduk di tempat . Di sebuah kursi putih dengan konsep outdoor begitu indah dan di hiasi dengan deretan bunga warna warni .

Jia Li mencari keberadaan temanya. Ia menemukan Hana di sebuah ruangan sedang duduk di depan meja rias dengan gaun putih.

Dari kaca cermin raut wajah Hana sedih, mempelai laki laki tidak akan datang.
Jia Li yang tidak tahu apa apa menatap Hana dari cermin .

",,Ada apa??" Hana memandangi Jia Li yang menghampiri dengan segudang pertanyaan.

Sementara tamu undangan sudah begitu lama menunggu.
Beberapa teman Changyi sudah menanti dengan tidak sabar.
Namun sesuatu terjadi, Chen berlari ke ruang pengantin saat ia menerima telepon dari seseorang .

Tiba saja saat tiba di ruangan tersebut, Chen di tarik masuk ke dalam sebuah ruangan ganti.

Jia Li merasa cemas dan takut, di depan cermin di ruangan yang berbeda dia telah memakai gaun pengantin.

Jia Li menatap ke cermin. Wajahnya sudah di rias begitu cantik. Ia takjub melihat wajahnya sendiri seolah itu bukan dirinya yang mengenakan gaun pengantin.

Hana muncul dari luar masuk ke dalam ruangan. Terkagum melihat Jia Li yang begitu cantik.

"Kau ada untuk hari yang membahagiakan ini." Kata Hana terpaku.

Sementara di ruangan lain. Chen memberontak namun dia di paksa dengan kuat oleh teman temanya yang lain tanpa ia tahu siapa pengantin perempuan tersebut.

Tamu undangan sudah menunggu terlalu lama.

Akhirnya ,,, penantian yang lama itu terbalaskan. Mereka dapat melihat sosok pengantin perempuan yang cantik layaknya bidadari berjalan begitu anggun.

Di Bayangi dengan wajah mempelai perempuan yang berbeda. Di campuri rasa bingung dan bahagia. .
Mereka bersorak menyambut kebahagian yang tercipta.

MC di hari pernikahan itu menyampaikan berita yang mengejutkan semua pihak.

"Mohon maaf tamu undangan yang berbahagia. ,,, Di karenakan pihak lelaki ada urusan mendadak. Maka, acara pernikahan ini akan tetap di langsungkan. ,,, Kita akan tetap berbahagia dengan pasangan ini Chen dan Jia Li."

Semua hadirin diam mendengarkan pengumuman tersebut. Namun di susul tepuk tangan dari arah yang lain. Membuat acara berjalan baik.

Mendengar nama yang di sebutkan MC Jia Li yang berjalan bersama Xiabo seolah tidak asing mendengar nama yang disebut.

Jia Li semakin dekat, mereka hanya saling terkejut saat bertatapan. Xiabo berkedip kepada Chen agar memegang tangan Jia Li.

Chen meraih tangan Jia Li.
Jia Li tak bisa berbuat apa apa, dengan situasi dan keadaan ini membuat Jia Li demam panggung.

"Kau kenapa?" Chen melihat ke arah Jia Li yang mulai pucat.

Jia Li merasa mual.

",,Aku merasa mual ." Jia Li mengecilkan suaranya.

Jodoh (Huoban)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang