vote dan komen, jangan lupa ❣︎
𝐌𝐀𝐍𝐆𝐀𝐓𝐀
"HEI!"
Pekikan yang lumayan nyaring itu berasal dari gadis berambut cokelat gelap, di depan pintu kamar sebuah klub malam. "Grace, si sialan itu ngejebak gue, bantuin gue, yaa!" katanya dengan memelas, mengadah keatas, tepat pada tubuh jangkung yang menunduk menatap Bella, tubuh tinggi itu terasa jauh dari pandangan Bella sekarang.
Seseorang yang Bella anggap musuh, ternyata benar-benar membuat nya marah besar. Setelah menjebak dirinya seorang diri di klub malam itu. Gadis tak tau diri itu menguncinya di sebuah kamar kosong, lalu memaksa Bella untuk meminum beberapa gelas wine.
Sialnya, Grace -musuhnya itu- mengikat kedua tangan nya ke belakang dan memaksa Bella membuka lebar mulutnya. Hei, dari segi manapun Bella tidak ingin menuruti hal itu, tapi Grace menusuk permukaan bibir nya dengan jarum hingga Bella meringis kaget.
"Bangsat! Awas lo Grace!" geram nya dengan mata membara, berniat ingin membalaskan dendam nya saat sekolah pertama dimulai.
Tak lama, Grace menarik paksa Bella dengan keadaan berantakan menuju pintu kamar, membuat Bella disana seorang diri, apalagi lorong paling akhir di klub ini memang sepi orang-orang. Dengan keadaan tangan terikat, Bella hanya bisa menggerutu kesal. Dia tidak mabuk sepenuhnya. Bella masih setengah sadar sekarang.
"Please, open the bond on the wrist behind me," mohon nya. Bella harap, cowok di depan nya inilah yang bisa membantu nya sekarang.
Saat dia melamun, dan memikirkan segala cara agar bisa hilang dari tempat ini, seorang cowok berperawakan tinggi datang, seperti ingin ke ujung lorong disini, Bella tak ingin menyia-nyiakan kesempatan.
Mata nya sedikit buram, tapi Bella masih sedikit jelas memperhatikan tubuh yang kini menyamakan tinggi dengan Bella sekarang.
Hening beberapa saat, Bella tak ingin mengeluarkan sepatah suara pun setelah dia hampir mengeluarkan banyak energi untuk berusaha melepaskan ikatan yang cukup kuat di pergelangan tangan.
Cowok si pemilik tubuh tinggi darinya itu mengeluarkan suara. "One request, one kiss."
GILAAA!
"Kalo gitu, nggak usah, makasih!" Bella berujar dengan ketus.
Baiklah, ternyata Bella salah untuk meminta bantuan pada cowok di depan nya ini. Daripada menuruti permintaan gila itu, lebih baik Bella berdiam diri disini lebih lama.
"How?"
"Sorry, I do not need that!"
Bella dapat mendengar helaan nafas, dia tau itu hanya helaan nafas prihatin, sungguh palsu. "Sangat disayangkan," katanya dengan nada pelan, tidak, itu seperti bisikan.
𝐌𝐀𝐍𝐆𝐀𝐓𝐀
YEAYYY, ku ucapin sekali lagi, selamat datang di cerita kedua aku disini.
sama seperti cerita sebelumnya, anak kedua aku ini bergenre yang sama, yaitu teen-romance. tandai ya, ahha. Untuk cerita kali ini aku terinspirasi dari beberapa lagu ; Cigarettes After Sex, Lana Del Ray, dan chase atlantic.
atau film western yang pernah aku tonton. seperti Through my Window, dan beberapa anime yang aku tonton😸.Rating 15+
Warning⚠; kissing, alcohol, drug, harsh word, sensitive topic, smoking, skin contact, etc.ayo berkenalan dengan mereka ;
Bella Froy
Sean Wardle
Sunday, January 01, 2023, 7:46 AM
KAMU SEDANG MEMBACA
Mangata
Teen FictionBella tidak menyukai hal-hal yang berbau horor, hewan melata, kegelapan malam, juga membenci warna hitam. Terdengar konyol memang, tapi sungguh, Bella memang tidak menyukai hal yang seperti itu. Dia tidak berbohong. Lalu saat dia bertetangga denga...