vote dan komennya, gurl❣︎
Note : cerita ini berlatarkan tidak di indo, lebih ke vibe budaya western kebanyakan, dan untuk bahasanya, aku make yang bahasa non-baku, sama kyk org USA make bhs gaul nya / slang.
jangan lupa baca note di akhir part!!
𝐌𝐀𝐍𝐆𝐀𝐓𝐀
“Bella.”
Bella yang baru saja mengambil jaket cream yang tergantung di gantungan baju tepat di samping lemari-menoleh, menatap tubuh yang sedikit tinggi dari Bella, hanya berjarak beberapa centimeter. Gadis berambut hitam legam dengan warna mata yang serupa, dan wajah Asia yang kental itu adalah teman Bella yang paling dekat. Jessica Inoue.
“Lo punya tetangga baru ya? Cowok lagi,” kata Jessica setelah nya, menatap Bella tertarik.
Bella tak menggubris banyak, hanya gumaman kecil, lalu melanjutkan memasang jaket cream berbulu ke black dresses berbahan satin. Cuaca yang sedang tidak stabil membuat Bella harus menggunakan jaket setiap keluar rumah.
“Ganteng loh, dia sempat ngelirik sekilas ke gue,” lanjut Jessica.
“Gue nggak peduli,” jawab Bella.
Kalo aja nggak dia yang gue temui di club, mungkin udah beda ceritanya. Bella membatin kesal. Mengingat rupa, senyum menyebalkan, dan segala hal tentang tetangga baru nya yang berjenis kelamin pria itu, Bella rasanya tidak sungkan untuk menolak mentah-mentah kelebihan dari Sean.
“Duh, sayang banget lo harus melewatkan cogan kali ini.” Jessica kembali membahas tentang suatu hal yang menjadi kesukaan nya.
“Please, Jess. Lo diam atau gue nggak jadi nemenin lo ke café baru di kota?”
Ah bertepatan beberapa minggu belakangan, café baru dengan nuansa baru berdiri di tengah-tengah kota. Dan Jessica mengatakan, hari ini mereka harus menjadi pelanggan yang wajib merasakan bagaimana nuansa di dalam sana. Mungkin hanya Jessica yang antuasias, Bella tak begitu tertarik. Karena tema café itu memang sedikit creepy. Dan katanya, beberapa cemilan ringan berbentuk berbagai makhluk menyeramkan, dengan cita rasa yang lezat.
Tak lama mereka sampai, tak disangka, Bella kira tempat itu sepi, ternyata lumayan ramai. Bagi mereka yang minat dengan segala hal berbau menyeramkan, ini mungkin pilihan yang tidak buruk.
“Wow, nggak salah pilihan gue kali ini.”
Bella berdecak pelan, menanggapi Jessica kali ini. “Nggak salah apanya, tu cuma pilihan lo, nggak di gue.”
Apa Jessica melupakan, Bella sangat tidak menyukai segala hal yang berbau menyeramkan? Segala hal tentang itu adalah yang terburuk. Tidak bisa membayangkan bagaimana Bella harus tinggal selama berjam-jam dalam kegelapan atau dikelilingi oleh beberapa hewan melata yang menjijikkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mangata
Teen FictionBella tidak menyukai hal-hal yang berbau horor, hewan melata, kegelapan malam, juga membenci warna hitam. Terdengar konyol memang, tapi sungguh, Bella memang tidak menyukai hal yang seperti itu. Dia tidak berbohong. Lalu saat dia bertetangga denga...