"Jiho? Lo gak sekolah?" Kaget bang chan waktu Jiho tau-tau udah nongol di rumah orang tuanya.Masalahnya, ini masih pagi.
Mukanya jiho gak kayak biasanya, bikin bang chan heran sendiri.
"Buset? Kenapa dah? Berantem sama lakik lo?"
"Ada jiho?" Papa juga ikut gabung, beliau habis aja selesai minum kopi habis sarapan.
Mama yang denger dari dapur juga langsung cus ke ruang tamu dan liat jiho.
"Loh, bolos ji?"
"Gatau tuh, kayaknya sehat, bolos dia" Sebel bang chan karena dia tanya jiho gak di jawab tadi.
"Jadi, selama ini kalian bohongin jiho ya?" Susah payah jiho nyusun kata-kata dia.
Mama, papa, bang chan sadar sama perbedaan aura jiho yang beda dari biasanya.
Mereka lirik-lirikan satu sama lain, dan berpikir jiho udah tau semuanya.
"Maksud lo apa?" Tanya bang chan,
"Gausah pura-pura gak tau, selama ini kalian semua bohongin jiho supaya jiho mau nikah sama om jaehyun kan?"
"Kenapa kalian tega sama jiho?"
Persis kayak anak kecil yang lagi ngadu ke orang tuanya karena permennya di ambil temennya, jiho nangis sesenggukan.
"Hei" Bang chan paling nggak bisa kalau liat jiho kayak gini.
"Kenapa nangis hm?" Dipeluk jiho sambil di puk-puk.
"Ya lo pikir gua harus ketawa gitu?"
Bang chan terkekeh, jiho masih sama. Adek kecilnya yang bakal dia jaga sampai kapanpun.
"Dek, dengerin bang chan... " Kata bang chan lembut nenangin jiho, diliatnya papa mama yang nggangguk mempersilahkan chan buat nenangin jiho.
"Jiho tau kan, kalau papa, mama sama bang chan sayang banget sama jiho?"
"Nggak! Buktinya gua dinikahi sama om-om!"
"Ish! Denger dulu!" Chan nyubit hidungnya jiho.
"Kit—"
"Kenapa justru jiho tau dari orang lain kebenerannya?"
"Kenapa bukan dari kalian? Itu buat jiho sakit"
Mama maju, ngusap punggungnya jiho "jaehyun orang baik nak"
Chan sama papa ngangguk,
"Bukan masalah orang baik atau nggak, tapi dari awal kalian itu bohongin jiho! Hubungan atas awalnya kebohongan itu nggak baik!"
"Kalian menikah dengan sah jiho, bukan bohongan, dimata agama, dimata negara. Sah nak" Papa ikut menyahuti.
"Dek," Chan ngehapus air matanya jiho.
"Ikut bang chan dulu yuk"
Jiho lagi nggak baik-baik aja sekarang, Chan tau.
"Apaan si? Lo kira gua anak kecil?" Gerutu jiho pas Chan ajakin jiho ke taman samping rumah yang ada ayunan.
Dulu waktu kecil mereka suka banget main di situ.
"Duduk sini" Chan suruh jiho duduk di ayunan.
"Nurut aja" Dan akhirnya jiho mau.
"Inget nggak? Dulu kalau mama papa sibuk kerja, kita sering main berdua disini"
Bang chan selalu main sama jiho, dia selalu jagain jiho dari kecil, dia gak mau adik kesayangan dia terluka sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Nikah sama om Jaehyun
FanfictionJiho yang dipaksa nikah sama duda beranak satu.