Suara riuh celoteh yang berasal dari sebuah Taman Kanak-kanak bergengsi terdengar ramai, apalagi saat satu-persatu anak mulai keluar karena waktu pulang telah tiba.
Terlihat juga jejeran para orangtua yang tengah menunggu kepulangan buah hati mereka. Termasuk juga seorang pria cantik yang berdiri sendiri dengan pandangan tidak lepas dari gerbang sekolah.
Senyumnya seketika terbit saat netranya menangkap dua buah buntalan lucu yang tengah berjalan bersama seraya bergandengan tangan.
Dia melambaikan tangannya berusaha menarik perhatian kedua anak itu dan ternyata berhasil, anak yang lebih besar terlihat membalas dan menarik yang lebih kecil untuk berlari dengan langkah kaki-kaki kecil mereka.
"Papa. Papa," seru mereka yang masih berlari dengan senyum lebar.
"Putra-putraku yang manis. Bagaimana sekolah?"
"Hmm. Nono cenang Papa, hali ini belajal dengan teman. Banyakkkk." ucap si bungsu semangat tentu saja dengan gerakan tubuh yang mendukung tingkah menggemaskannya.
"Minhyung? Bagaimana denganmu? Apa tidak apa-apa harus bertahan dikelas yang sama dengan adikmu?" tanya pria cantik yang tidak lain adalah Taeyong.
"Tidak apa Papa. Aku harus terus bersama adik. Kalau dia nanti berbuat nakal bagaimana?" ucap si sulung bijak yang membuat Taeyong mengacak gemas rambut halus putranya itu.
"Baiklah. Karena kalian hari ini tidak nakal jadi harus ada hadiah. Ayo, kita pergi beli cupcakes enak"
"Yeyy! Cubaiii!" sorak keduanya senang lalu masing-masing menggandeng tangan sang papa seraya berjalan dengan gembira, Jeno bahkan melompat-lompat kecil dengan senyum manis membuat gigi ompongnya terlihat.
Sementara tidak jauh dari tempat keluarga kecil itu, terlihat Chanyeol yang berdiri seraya memegang ponsel dalam mode video.
"Sangat menggemaskan. Sayangku pasti sangat senang melihat ini." gumam Chanyeol seraya memasuki mobilnya untuk kembali mengikuti keluarga kecil itu.
Kurang dari duapuluh menit, mereka akhirnya tiba disebuah tempat yang menjual berbagai makanan manis.
Taeyong kembali membawa kedua putranya turun dari mobil dan masuk kedalam kafe. Setelah memesan mereka berbincang dan tertawa senang tanpa tahu jika saat ini kegiatan mereka tengah diawasi.
Kilatan sinar berwarna merah terlihat memindai dari kejauhan, sementara seseorang dibalik itu sendiri sudah bersiap untuk menarik pelatuk.
Belum sempat dia melepas tembakan, sebuah besi dingin menyentuh kepala belakangnya yang tentu saja tidak di prediksi si sniper.
"Hello motherf*cker. Sayonara~" ucap Chanyeol dengan senyum miring dan--
Pwiuu.
Setelahnya Chanyeol hanya menatap datar pistol yang dilengkapi dengan peredam suara ditangannya dan beralih melihat kearah kafe.
"Berani sekali mereka. Kasihan sekali, cucuku yang tampan. Huff-- Sepertinya aku harus menghibur mereka dengan meriah." ujar Chanyeol sebelum menghilang dari sana.
Mrs.Oh
KAMU SEDANG MEMBACA
BIG BOSS
Short StoryCerita sebelum MAFIA IN LOVE Ini adalah kisah tentang pria dengan wibawa Kaisar dunia bawah yang memiliki banyak nama. Phoenix adalah nama yang dikenal agung oleh para Mafia. Loey Park adalah nama yang dikenal sebagai tirani oleh para Pebisnis. Par...