"Akhhhhhh..... Pelann Dad..., Akkhhhhh sakiiitttt terlalu dalammm... aaaakkkhhhh plleeaaassseee hentikannnnnn!!!!" Suara Jeritan seorang wanita yang di tubuhnya sedang digenjot oleh Jack Marlon
"Teruslah menjerit Baby... Daddy akan menghukumu karna kau sudah berani membantah omongan Dad, Oliv." Suara geraman Jack.
"Akkhhhhh... Jackk Pleaseee Stopp! Ini sakiiittt Jackkk akhhhhh" Wanita itu kembali menjerit kesakitan dengan apa yang di lakukan oleh Jack Marlon.
"Panggil aku Daddy atau aku akan menghukummu lebih keras,Baby!" Teriak Jack memukul Pantatnya dengan keras lalu Jack membalikkan posisi wanitanya menjadi menungging.
Pria itu memasuki wanitanya dari belakang, semberi memainkan kedua dadsnya dengan meremasnya dengan kuat sehingga membuat yang empunya memekik kesakitan. Jack memekakkan pendengarannya tidak memperdulikan kesakitan bahkan jeritan wanita itu dengan apa yang ia lakukan. Keringat keduanya sudah bercucuran karna aktifitas itu. Bahkan sepertinya Ac yang menyalah sekalipun tidak mampu mengalahkan permainan mereka saat ini.
"Akhhhh Jackkk Sakiiiittttttt" Jack meremas kedua dada wanita itu lalu memukulnya dengan keras sampai terdengar jeritan kesakitan pada pemiliknya.
Plaaakkkkk Plaakkkkk Plaaakkkk
"Panggil Aku Daddy, baby. Jangan membuatku marahhh! Ucap Jason memukul keras pantat wanita itu sampai terlihat memar."Maafkan aku Dadd, Akhhhhh" ucap wanita itu meringis menahan sakit akibat tamparan Jack di pantatnya.
"Aku mau sampaaiii,,,, aakkhhhhhh" Jack memuncratkan seluruh isi spermanya di Condom yang membalut kejantatan Jack.
Jika ada yang melihat permainan yang di ciptakan oleh Jack Marlon saat ini pasti mereka tidak akan tega melihat bagaimana kondisi wanita itu saat ini.
Jack tidak melakukan wanita itu dengan lembut tetapi mala sebaliknya, Ia melampiaskan segala kekesalan yang di lakukan oleh putrinya pada wanita yang dengan senang hati memberikan tubuhnya pada Jack."Saya sudah mengirim sejumlah uang yang cukup banyak di rekeningmu. Saya harap kau menutup mulutmu dengan apa yang barusan terjadi. Kau mengerti?" Wanita yang sedang menangis menutupi tubuhnya dengan selimut mengangguk menuruti perkataan Jack.
****
"Dari mana , Dad?" Tanya Oliv begitu melihat sang Daddy pulang dalam keadaan berantakan. Jack tidak menjawab pertanyaan putrinya. Ia hanya melihatnya sekilas lalu meninggalkan Oliv begitu saja.
Oliv menyusul Jack ke kamarnya. Ia memeluk sang Daddy dengan erat.
"Dad, apa kau marah karna kejadian tadi siang? Maafkan Oliv, Dad."
"Tidak. Dad hanya lelah"
"Apa Dad sudah makan malam? Malam ini Oliv masak makanan kesukaam Daddy"
"Aku lagi nggak selera makan, Oliv. Kau makanlah"
"Dad, Please! Makan bersamaku, oke? Aku sudah lapar gara-gara menunggu Daddy terlambat pulang" Oliv sangat memahami Daddynya, sang daddy tidak akan tega mendengar jika putri kesayangannya itu lapar mau nggak mau ia pasti bersediah menemani Oliv makan walaupun saat ini ia sedang marah dengan putrinya itu.
"Baiklah, Baby. Kita akan makan malam. Dad mau mandi sebentar, tunggulah dibawah" Oliv yang mendengar Daddynya memanggilanya Baby merasa senang yang berarti Daddynya itu sudah tidak lagi marah padanya.
Muachhhh "okay, Dad. Mandi yang bersih ya" Oliv mengecup pipi Jack Marlon. Jack yang mendadak mendapatkan kecupan itu menegang dan membelai pipinya bekas kecupan dari putrinya lalu terseyum senang.
****
Selesai dengan acara makan malam. Mereka menikmati malam mereka dengan menonton televisi di ruang keluarga.Oliv yang bersandar di tubuhnya sedang memilih film apa yang akan ia tonton di Netfix. Sedangan Jack sedang sibuk membaca laporan perusahaannya di Tablet miliknya.
"Dad, oliv wisuda minggu depan. Apa Dadd akan datang?"
"Tentu, Baby"
"Selesai wisuda teman-temanku ingin mengadakan acara perpisahan di Pantai Dad. Apa kau akan mengizinkanku?"
"Apa para pria akan ikut?"
"Iya dong Dad. Dan ada beberapa dari mereka akan membawa kekasihnya"
"Apa kau sudah memiliki kekasih, baby?"
"Saat ini belum dad, tetapi aku lagi dekat dengan seseorang. Dia terlihat sangat tampan"
Jack melirik ke arah putrinya "apa dia lebih tampan dari Daddy?"
Oliv yang melihat tingkah Daddynya yang posesif padanya terkekeh "Daddy adalah pria yang paling tampat untuk seusia Daddy, dan dia adalah pria yang tampan untuk seusiaku, Dad."
Jack menatap putrinya tajam, "apa pria tampan yang kau maksud itu juga akan mengikuti acara perpisahan kalian?"
"Sure Dad. Dia juga seangkatan denganku"
"Kalau begitu Dad tidak mengizinkanmu. Kau berlibur saja dengan Dad"
Oliv yang mendengar ucapan Daddynya melotot kearah Jack "Nggak bisa begitu dong, Dad. Masa acara perpisahan kuliah Daddy melarangku ikut" Oliv memasang muka sebal pada Daddynya.
"Pokoknya tidak boleh, baby. Dad tidak mau mengambil resiko, saat kau disama dad tidak bisa menjagamu!"
"Pokoknya Oliv mau ikut, dad!"
"Oke! Kau boleh ikut jika pengawal Dad juga harus ikut bersamamu atau nggak sama sekali. Kau boleh memilih, baby."
"Iihhhh Dad. Masa liburan bawa pengawal. Malu donh... ihhhh daddd!"
"Mau atau tidak sama sekali"
"Iyaaa... iyaaa mau! Tapi cukup dua pengawal tidak lebih Dad."
"Oke".
KAMU SEDANG MEMBACA
WE ARE NOT TABOO, DAD !
RomanceOLIVIA JORDAN : Aku nggak perduli jika menurut Daddy hubungan kita ini salah ! Aku mencintaimu Dad. Tolong lihatlah aku sebagai seorang wanita dewasa bukan putrimu! JACK MARLON : Tatapan matamu mampu menggetarkan hatiku, Oliv. Aku mencintai putri...