Live With Virus

Chapter 1. Student

Suara pabrik yang sedang bermasalah

Seorang manejer sedang memarahi buruh karena melakukan kesalahan.

"Bagaimana dirimu ini! Tidak becus! Apa yang harus kita lakukan dengan produk yang gagal ini! Mau tidak mau kita harus membuang nya! Buang itu!."

"Tapi pak, bagaimana cara membuangnya dan dimana kita harus membuang produk yang gagal ini?!." Kata seorang buruh yang kesulitan.

"Aku tidak peduli! Buang itu sekarang dimanapun apa pun caranya! Kita harus menutupi aib dan kegagalan pabrik ini!."
Kata Manejer yang menahan malu.

"Baik pak." Kata para buruh yang lelah di marahi oleh Manejer.

Para buruh membuang limbah hasil dari produk yang gagal tersebut di sungai dekat dengan perkotaan. Mereka tak tahu apa yang terjadi selanjutnya.

Setelah membuang limbah ke sungai, bau tidak sedap menggundang banyak lalat. Hinggaplah lalat di sekitar sungai itu. Membawa virus yang dihasilkan dari limbah pabrik tersebut. Lalat pun terus berkeliaran kesana kemari. Hingga lalat hinggap di makanan seorang siswa dari Starlight High School [SHC].

-
-
-
-
-

Alintang Reysana Naeswari, Akrab dipanggil Alin, Siswi ramah, ceria, dan memiliki kehidupan yang amat hangat. Hari ini ia mendapatkan giliran untuk membuang sampah.

Awal mulanya ia mendapat giliran membuang sampah bersama Ivanna Belleville Calixto, seorang siswi yang akrab di panggil Ivana, teman sekelas Alin dari kelas X IPS 1.

Namun, Ivana yang memiliki sifat lucu, jail, dan sedikit barbar, membuat persyaratan dengan Alin.

"Hey Alin, aku punya kesepakatan yang bagus untuk kita." Kata Ivana dengan pedenya.

"Ayolah Ivana. Aku bosan dengan permainanmu itu, Jangan bilang suit lagi?." Jawab Alin dengan bosan dan sedikit tawaan kecil dari mulut Alin.

"Aghhh... kau ini benar benar sahabatku, Alin ! Bagaimana apa kau mau suit? Yang kalah buang sampah." Tawaran dari Ivana.

"Okey... okey... kali ini ku turuti permintaan mu. Aku yakin hari ini hari keberuntungan ku." Jawab Alin dengan nada yang sedikit mengejek.

"Hah... itu benar-benar 5 menit yang lalu. Aku kalah telak dari Ivana." Ujar Alin yang meratapi nasib nya.

Tiba-tiba seseorang membantu Alin dengan mengangkat 1 kantong sampah dari tangan kirinya.

Ivander Zavier Akhtar Calixto, akrab dipanggil Izac adalah saudara kembar Ivana namun uniknya mereka memiliki sifat yang jauh berbeda antara satu dengan yang lain.

Ivana memiliki sifat yang barbar nan jail, sementara Izac adalah kakak laki-laki kembar nya Ivana yang memiliki sifat kalem, santai dan selalu menghadapi masalah dengan tenang.

Izac yang dari kelas X IPA 1 yang juga mendapat giliran untuk membuang sampah.

"Hai Alin. Biar ku bantu, aku tahu yang membuat mu menjadi seperti ini pasti ulah dia, aku minta maaf untuk mewakilinya karena dia selalu membuat mu kerepotan aku benar benar minta maaf."

Ucapan Izac sambil membantu membawakan kantong sampah yang dibawa oleh Alin.

"Ayolah santai saja Izac. Itu memang kepribadian dari Ivana. Aku suka itu karena terlihat lucu. Maka dari itu juga aku menjadi sahabat nya." Jawab Alin dengan nada tertawa kecil.

"Hah... anak itu juga selalu membuat ku lelah." Cerita Izac sambil menghembuskan napas lelahnya.

Tiba-tiba Dari arah yang berlawanan ada seorang siswa brandal yang berlari karena terburu-buru. Seketika menabrak Alin yang sedang berbicara dengan Izac.