Jam sudah menandakan siswa akan segera memulai pembelajaran.
Siswa dan siswi biasa memulai pembelajaran pagi hari dengan bernyanyi di kelas masing-masing.
Kejadian pertengkaran tadi pagi, antara Axel dan Zhevan membuat Rai tak bisa berhenti memikirkannya.
-
-
-
-
-10 menit yang lalu saat bel berbunyi, Axel menghentikan pertengkarannya dengan Zhevan.
"Sudahlah Zhevan, kita akhiri dulu untuk ini. Sudah jam pelajaran, jika kamu benar-benar ingin melanjutkannya, lanjutkan saja saat istirahat." Saran Axel
"Aku tak punya waktu di saat pulang sekolah nanti. Kita bertemu di Halaman belakang Sekolah." Lanjut Axel.
"Guhhh... ternyata kau juga menantikannya ya. Khakhakah! Sepertinya kau juga tidak sabar untuk menentukan kemenangan antara kita berdua." Kata Zhevan yang tertawa terbahak-bahak.
"Aku setujui permintaan mu, aku menunggumu di Halaman belakang nanti." Jawab Zhevan dengan gagah berani menerima tantangan itu.
Setelah itu Zhevan pergi bersama teman satu geng nya.
Rai yang masih terkejut dan takut, mulai melangkah meninggalkan Axel tanpa sepeser kata perpisahan.
Namun ada yang aneh menurut Rai.
Selama perjalanan menuju ke kelas ia merasa di buntuti seseorang.
Dan saat menengok ke belakang."Ternyata itu kamu! Kenapa kamu masih mengikuti ku?! Ini jam pelajaran. Aku tahu kamu dari X IPA 4. Mereka terkenal rajin dan pintarnya sama seperti X IPA 1. Tak perlu mengikuti ku! Kelas mu ada di pojok sana kan?! Akan lebih jauh kalau kamu lewat sini!" Kata Rai yang masih takut sembari mengelap sisa air matanya.
"Kamu hanya tidak tahu yang sebenarnya." Kata Axel.
Rai kebingungan atas apa yang dikatakan oleh Axel. Dia benar tak bisa mencerna apa yang dikatakan oleh lelaki ini.
Terus demi terus, Axel masih saja membuntuti Rai, dan tak lama setelah itu, saat mendekati kelas X IPA 2.
Setelah itu Rai.
"Berhenti mengikuti ku atau aku akan berteriak!" Jawab Rai dengan amarah yang menggebu gebu.
"Iya aku berhenti." Jawab Axel tanpa rasa takut.
Sempat bingung lagi dengan perkataan Axel. Tanpa sadar, Rai sudah ada di depan pintu kelas X IPA 2.
Saat Rai menoleh ke arah Axel.
Axel berkata."Oh ini kelas mu? Kalau begitu sampai jumpa." Kata Axel, dan Axel langsung berbalik arah menuju ke kelasnya yaitu X IPA 4.
"Hey! Sebenarnya apa maksud mu ini?! Kenapa kau tidak mebicarakannya secara langsung?! Aku tak paham dengan dirimu itu! Kenapa kamu mengikuti ku dari perpustakaan sampai sini!."
Rai mengatakan ini dengan kesal dan isak air mata tak terhentikan.Tanpa berbalik arah melihat Rai. Axel menjawabnya dengan tenang.
"Setidaknya kamu juga harus membenarkan ucapan mu itu. Aku melakukan ini karena telah melibatkan mu dengan Zhevan." Kata Axel.
"Jika kamu benar-benar sudah membuat Zhevan marah, maka kamu tak akan dilepaskannya dengan mudah. Dan ini adalah salah ku." lanjut Axel.
Setelah itu Axel pergi secepat kilat menghilang begitu saja. Rai tampak sadar apa yang di katakan oleh Axel.
'Ah... ternyata dia mengkhawatirkan ku karena terlibat dengan siswa brandal itu.' Kata Rai di dalam hatinya.
'Kenapa dia harus mengkhawatirkan ku? Aku tak perlu perhatiannya. aku bisa menjaga diriku dari anak brandal itu.'
KAMU SEDANG MEMBACA
Live With Virus
FantasySebuah virus berasal dari limbah pabrik yang produknya gagal. Dengan perantara lalat, limbah tersebut berubah menjadi virus yang bisa membuat manusia menjadi zombie. Seiring berjalannya waktu, virus zombie mulai menular dari manusia ke manusia melew...