prolog

27 3 0
                                    

Di Wonderlast, tempat nongkrong Kelatan terlihat sepi karena sudah jam sebelas malam, karna ini adalah malam minggu maka para pemuda penghabis uang orang tua itu hedon.

Banyak minum-minuman tidak baik yang ada di atas meja mereka, cowo berambut abu-abu pun menengahi para adik-adiknya ini untuk berhenti minum.

"Udah-udah, cukup eh Suoh! Inget ayah lu kan bakal pulang besok!"

"Berisik bang, capek ngurus club~" cowo berambut kuning kebas itu memegang gelas berisi alkohol dengan malas, wajahnya berada di atas meja.

"Tang, bantuin dong nanti bisa-bisa nyokap-bokap mereka ngelapor ke mama gue. Gawat tuh!" Cowo berambut abu-abu itu cemas, apalagi semua orang-orang bodoh ini mematikan ponsel mereka.

"Bang Wookyung, tenang aja bang gue gaakan nyuruh mama buat marahin lu kok." Cowo berambut coklat menyahut

Cowo berambut abu-abu itu, Cha Wookyung menatap baliknya dengan kesal, menuangkan kembali alkohol ke gelasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cowo berambut abu-abu itu, Cha Wookyung menatap baliknya dengan kesal, menuangkan kembali alkohol ke gelasnya.

"Urus mereka Tang, gue capek." Wookyung berkata pada cowo berambut jahe.

Tartaglia adalah orang yang di ajak Cha Wookyung untuk bicara, dia memiliki banyak nama panggilan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tartaglia adalah orang yang di ajak Cha Wookyung untuk bicara, dia memiliki banyak nama panggilan. Childe dari para penggemar cewe-nya juga para bro-nya, ajax untuk orang tersayangnya, dan Tang atau tatang dari geng sohib-sohibnya ini, orang-orang yang sedang duduk disini sekarang.

"Capek juga ngejaga para lintah." Childe menyalakan rokoknya untuk menghilangkan rasa pusingnya akibat alkohol, tapi tetap saja dia yang paling sadar diantara mereka semua.

Dia adalah orang yang paling kuat minum diantara semuanya, setelah dia barulah Cha Wookyung yang anak club malam.

"Bang gue numpang dirumah lo ya? Ughh~ takut... Dipukuli mama~" yang berambut kuning terang itu memajukan bibirnya sedih.

"Lagian lu juga yang mabuk-mabukan disini, gua gamau mama lu dateng dan marahin gue gara-gara lu Kise."

Dengan wajah kesal, Kise Ryota pun segera pergi ke toilet untuk membasuh mukanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan wajah kesal, Kise Ryota pun segera pergi ke toilet untuk membasuh mukanya. Cowo berambut coklat yang baru keluar dari toilet menatap Kise aneh, kenapa temannya ini terlihat begitu kesal.

"Oik, lu bawa aja si Kise ke tempat lu, gue gabisa."

Oikawa Tooru yang diberi amanah buat jaga temen seperkomplek an pun tertekan, merasa itu sangat beban untuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oikawa Tooru yang diberi amanah buat jaga temen seperkomplek an pun tertekan, merasa itu sangat beban untuknya.

"Woii Kise! Cepetan, gua ga nunggu lama ya!" Oikawa menyampirkan jaket club volinya di pundak, menatap kesal ke arah Childe yang menatap ponselnya.

"Iya bentar, ini gue kok ngerasa terbang ya kayak melayang~" Kise terus saja mengerjapkan matanya.

"Lu kobam goblok!" Oikawa menyentil kepalanya, membuat Kise marah dan memukul kepalanya.

"BERISIK!" Sang tuan muda yang terlelap pun merasa terganggu dengan mereka.

Cowo berambut kuning yang tidak seterang Kise pun menatap mereka tajam, tapi Childe tertawa karna ekspresinya begitu lucu.

Cowo berambut kuning yang tidak seterang Kise pun menatap mereka tajam, tapi Childe tertawa karna ekspresinya begitu lucu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anak itu masih memakai blazer sekolahnya, sangat memalukan. Tapi Tamaki Suoh adalab seorang tuan muda, tidak ada yang bisa membantahnya termasuk untuk bergabung dengan geng mereka ini.

"Lo berdua pergi aja, biar gue yang nungguin ni bocah satu." Cha Wookyung dengan wajah malas akhirnya menyerah, diantara mereka dialah yang paling tua jadi terbiasa untuk mengalah.

"Kalo gitu gue cabut ya bang, pasti ganggu lu yang mau ketemu cewe lu ya?" Oikawa tidak nyaman dengan itu, pasti mengganggu segala acara kakak kelasnya.

"Ga, gue bisa nunggu kok. Lagian gue ga mau nemuin cewe kok, cuma ada janji sama senior doang."

"Woii Tamaki, inget ya jangan ngerepotin bang Wookyung dia sibuk." Oikawa menepuk kepala Tamaki yang mencoba menyadarkan dirinya.

"Dasar para bocah lemah, gue duluan juga deh Kyung, bye." Childe menenteng kunci motornya dan bersiul senang.

Wookyung pun menatap adik kelas di depannya malas, tapi mengingat mama-nya itu menitipkan anak ini padanya maka dia harus menepati janjinya.

Dia sepertinya harus menerima banyak omelan dari seniornya itu, apalagi karna dia terlambat dan banyak hal lagi yang bisa pria itu salahkan padanya.

Cha Wookyung mempasrahkan dirinya.

Hii!! Aku membawakan cerita baru, lagi:) dimana aku tiba-tiba kepikiran ketika menonton anime, padahal aku masih harus melanjutkan ceritaku yang lain, dan cerita ini cukup sulit karena aku terbiasa menulis dialog yang baku, tetapi semoga masih bisa dinikmati walau ini hanya cerita yang cukup berantakan secara plot dan alur. So, selamat membaca dan menunggu!

KELATANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang