Well, sekalian review Prismacolor Premier. Baru pertama kali pake, jadi aku masih tahap kayak adaptasi gitu.
Pros:
Bagus banget buat layering. Mau campur banyak warna pun, hasilnya bakal tetep halus dan merata. Warnanya cerah dan gak ninggalin titik titik putih. Tekstur pensilnya lembut, jadi gak perlu diteken kuat-kuat. Karena ini pula coloring makin cepet.
Cons:
Gak cocok buat gambar yang banyak detail kecilnya. Pensilnya halus, jadi mudah tumpul. Mesti agak sering diraut. Harus perhatikan lebih kebersihan kertas, karena Prismacolor ini empuk pensilnya jadi seringkali meninggalkan semacam debu. Kalo ditiup kadang sisa debu itu malah ngotorin bagian kertas yang lain.
Tambahan:
Prismacolor mending ditajamin pake cutter. Tapi hamba malas, jadi pake rautan. Balik lagi ke tekstur, sebenarnya kehalusan (softness) pensilnya sendiri jadi nilai plus dan minus. Ya seperti yg udah dibahas, Prismacolor ini gampang tumpul, alias boros. Baru beberapa menit, eh udah minta diraut lagi. Dan yang terakhir, kayaknya ini pensil warna tipe yang bisa gampang ngerusak rautan pensil elektrik.
*** P E N T I N G ***
Oh, btw aku pengen ngereview (lebih tepatnya pengen kritik) anime sama buku. Menurut kalian mending pisah buku, apa di buku ini aja? Misal aku post gambar anime terus di bawahnya review animenya, atau buku apa pun itu.
Entah kenapa greget aja, gitu, pengen ngomongin ini satu anime. Soalnya aku liat fansnya banyak yg ngidolain tokoh tertentu. Terutama fans di negeri komodo, karena ya ini anime popular banget. Bahkan yg gak demen anime pun aku yakin bakal tau anime ini.
Emang aku gak mengharapkan fans anime itu orang jenius semua tapi emang selangka itukah mereka yang punya akal sehat?
Maksudnya, jujur, aku gak suka fans artist (umumnya band atau aktor) yang terobsesi tingkat akut. Tapi fans anime yang aku omongin ini adalah tipe manusia yang menormalkan bahkan memuliakan genosida dan pemerk*saan pikiran. Ini gak bohong. Beneran. Ya, kalo anak remaja yang masih di fase emo mereka, atau anak kecil yang gak tau apa apa, ya aku maklum. Karena emang si penulisnya sendiri yang menjustifikasi semua tindakan hina si karakter tertentu ini. Lah, ini udah dewasa?
Yang bikin lebih muak lagi yaitu pembelaan terhadap karakter karakter tertentu dengan alasan "Tapi dia disuruh, itu bukan keinginan dia sendiri." Kalo gitu para tentara N*zi gak masuk golongan kriminal, dong. Mereka cuma berbakti pada negara dan patuh pada atasan.
Terus ada lagi pembelaan tindakan keji dengan embel-embel "Itu demi kebaikan si A, biar dia jadi kuat. Harusnya si A bersyukur." HAHAHAHAHAHA! Bayangkan kalo Kratos, karakter God of War disuruh bersyukur ke Dewa Ares. Karena kalo keluarganya gak di bunuh, dia gak bakal jadi Dewa Perang. Bayangkan Zuko harus beryukur, karena berkat kekejaman keluarganya, dia bisa jadi Raja. Haruskah kita bersyukur kita dulu dijajah?! Karena kalo kita gak dijajah, kemungkinan Indonesia gak bakal ada, lho, karena gak ada persatuan. Logikanya tuh dimana?
Ya intinya itulah. Gabut aku, pengen ngomongin film, anime, atau buku, tapi gak ada temen buat ngomonginnya. Temen temenku gak ada yg satu selera. Sedih....
KAMU SEDANG MEMBACA
Art Book
DiversosKumpulan sketsa dan gambar anime karya sendiri. Hanya untuk sekedar hobi. Kritik dan saran dari kalian sangat dihargai. Instagram: Glasschwert_art Alat gambar (sekarang) Faber Castell Graphite 2H - 8B (utama pakai 5B dan 6B) Faber Castell Eraser Fab...