Wei Wuxian tidak sendirian. Ada seseorang yang selalu mengawasinya dari jauh. Selalu berusaha mengobati semua luka yang digenggamnya sendirian.
Seseorang ... begitu dekat sampai rasanya seperti keluarga.
!WARNING!
This is WangXian fanfiction actuall...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
It's hard to admit that you're not as strong as everyone believes you are.
———————————————————
Setelah badai berlalu, akan ada masa tenang yang begitu nyaman. Setelah masalah menimpa, ada kalanya walaupun masalahnya belum selesai, kita masih bisa mendapatkan ketenangan itu.
Cemas mungkin ada, panik juga tak terhindarkan. Namun biarkan ketenangan itu memenuhi kita sampai kita tidak punya tempat untuk mengeluh.
Di balik masalah itu, mari kita berpikir bahwa akan ada seorang pahlawan di balik layar yang akan membantu kita.
Tepatnya, daripada pahlawan, bagaimana kalau dalang?
Mengendalikan isi cerita.
Nie HuaiSang baru saja melangkah ke luar dari kamarnya di Cloud Recesses. Dia siap untuk pagi yang tenang sebelum si ungu pemarah memborbardirnya dengan kalimat-kalimat yang menyakiti telinga.
"HuaiSang, kau lihat Wei WuXian?!"
Nie HuaiSang menggelengkan kepala. "Tidak, Jiang-xiong."
Jiang WanYin menggerutu. "Si sialan itu dasar tidak tahu diri! Ke mana dia pergi beberapa hari ini?! Ck!"
Nie HuaiSang mengipasi wajahnya dengan tenang. Rasanya telinganya panas kalau berlama-lama dengan pewaris sekte Jiang itu.
"Memangnya ada apa, Jiang-xiong?"
"Tidak ada. Tidak penting," katanya sambil berjalan melalui si pemuda Nie, "si Wei sialan itu! Dia itu mati atau masih hidup?! A-Niang akan marah kalau aku tidak cepat-cepat tahu!"
Nie HuaiSang menutupi setengah wajahnya dengan kipas ditangannya saat mendengar gerutuan pelan itu. Senyuman miring tercetak jelas di wajahnya.
"Hm, apa jadwalku hari ini?" gumamnya sambil berjalan menuju suatu tempat.
Cloud Recesses terletak di atas gunung. Udaranya sejuk sekaligus dingin. Tempat ini begitu sunyi dan tenang. Oleh karena itu, kalau kau ingin merencanakan sesuatu, lebih baik di tempat tertutup atau pergi ke kota. Tidak akan ada yang mendengarmu.
"Wah, kau telat beberapa menit. Ada sesuatu yang terjadi?"
"Hm," Nie HuaiSang bergumam senang. "Tidak sengaja bertemu dengan lotus pemarah saja~"
"Aku juga bertemu dengan Jiang YanLi. Dia terlihat kaget."
"ChunXi-jie, bukannya arah dari rumahmu ke sini tidak melewati asrama putri?"
