Prolog

8 0 0
                                    

Kelopak bunga itu sudah mular bertebaran dimana-mana, bunga yang Indah, yang dapat membuat siapa saja yang melihatnya bahagia. Musim semi telah tiba.

Seorang gadis bergaun putih lusuh berjalan dipinggir jalanan, sesaat ia terhenti. Cairan bening mular keluar dari matanya lalu ia tersenyum miris. Ia melanjutkan perjalanannya tanpa mempedulikan keindahan bunga bunga sakura yang bermekaran.

"brakkk!!"

Gadis cantik itu tumbang dipinggir jalan desa kecil yang indah itu.

Saat ia mulat membuka matanya ia sudah berada ditempat asing yang sangat terang. "inikah ajalku? oh dewa, mengapa engkau sungguh tidak adil denganku" sebutnya dengan tersenyum miris. Gadis itu menoleh, dan iapun melihat pohon sakura besar berjarak sekitar 10 meter dikirinya.

Dia mengenal pohon itu, lalu ia mendekatinya. gadis itu memperhatikan tulisan yang terukir dipohon itu, lalu tersenyum.

"nena = hanae" hal indah yang terukir di pohon tersebut.

"ya, tentu saja, engkau akan selalu menjagakukan.." ucap hanae pelan dan mulas tersenyum. Lalu ia duduk dan bersender dipohon itu. Dia merasa nyaman, baginya seperti ada yang memeluknya.

Ia mulai memejamkan matanya.

Hanae merasakan ada air yang menetes, saat ia membuka mata, hari sudah gelap dan ia masih berada ditempat yang sama pada saat ia pingsan. Hujan pun turun.

"Bahkan disaatku tidak berdaya tidak ada yang mempedulikanku, oh dewa, apakah aku begitu hina?" Teriak hanae tidak mempedulikan ia yang sudah basah kuyup. Dia mulat menangis, meratapi kehidupan yang sangat tidak adil baginya.

Beberapa saat kemudian, terlihat sebuah cahaya yang menyorotinya dari kejauhan. semakin lama cahaya itu semakin mendekat. cahaya tersebut berasal dari mobil bak tua yang biasanya digunakan warga desa untuk membawa pakan hewan ternak.

Mobil itu berhenti tepat dihadapan hanae. "Hei gadis kotor dan rusak, apa yang kau lakukan malam serta hujan disini" ucap seorang paman yang didalam mobil itu. Hanae menatapnya tanpa menjawab satu katapun.

"Apa yang kau lihat? jangan berharap aku akan memberikanmu tumpangan. Terus saja disini sampai ada yang akan memakai mu! Hahaha" Ucap paman itu, lalu ia pergi meninggalkan hanae sendirian dan basah kuyup.

Gadis itu melanjutkan perjalanannya tanpa memedulikan kegelapan dan air yang terus berjatuhan dari langit. Derasnya hujan tidak akan membuat siapapun menyadari bahwa Hanae sedang menangis. Dia menangis tanpa henti mengingat dia adalah seorang gadis hina dan tidak akan ada yang mempedulikannya.

"aku selalu menahan pedih yang tidak akan pernah bisa hilang, oh bulan mengapa ini semua harus terjadi kepadaku" lirihnya. beberapa menit berselang, ia telah sampai ke tujuannya. dia berjalan mendekati penginapan yang berada dibawah bukit dan dikelilingi banyak pohon bambu, suasana penginapan yang sunyi dan minim cahaya membuat penginapan itu terlihat sepi, namun sebenarnya ada kehidupan gelap yang tidak pernah mati berlangsung di dalam penginapan tersebut.

Hanae berjalan memasuki penginapan itu, dia memasuki salah satu ruangan yang sering ia masuki, disana seorang pria paruh baya duduk dengan telanjang dada Sedang menunggunya, saat ia meşihat hanae, ia tersenyum licik.

---------

Hi guys, thank you banger buat yang udah nyempetin waktunya buat baca ceritaku ya! maaf kalau masih banyak kekurangan dan banyak salah pemilihan kata!! ini cerita pertamaku:> plis bantu support n vote ya!! ILYSM <3

-kezi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Haruki.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang