#. 005

360 68 8
                                    

Tak terasa Minggu berat sudah berlalu, kini seluruh siswa kelas enam tengah menunggu peringkat ujian kelulusan mereka diumumkan.

Semua sudah menebak siapa yang akan menempati posisi pertama untuk peringkat ujian tahun ini, bahkan ada beberapa yang mengatakan jika hampir semua anak-anak dari kelas 6A menempati posisi teratas.

Tidak kaget jika ada yang mengatakan hal seperti itu, karena nyatanya selama 6 tahun ini kelas yang didalamnya berisi anak-anak super jenius dan sebagian besar dari mereka berasal dari kalangan atas tentu tidak pernah membuat para pengajar kecewa.

Anak-anak yang berhasil masuk ke kelas itu sudah pasti memiliki tingkat kecerdasan di atas rata-rata, berbekal latar belakang keluarga yang terpandang, mereka memiliki sikap yang sangat baik dan selalu sopan pada siapapun yang mereka temui.

Berbeda dengan kelas lain yang tengah menunggu di lorong informasi, kini seluruh siswa dari kelas 6A berkumpul di dalam salah satu ruangan yang biasanya digunakan untuk pelajaran seni, mereka dikumpulkan di sana untuk berdiskusi bersama beberapa pengajar mengenai sekolah lanjutan pilihan mereka serta rekomendasi sekolah terbaik yang berkemungkinan menerima mereka.

" Jadi siapa yang ingin bersekolah di Yongsan Internasional School? " Tanya salah satu guru setelah beberapa sekolah yang disebutkannya ternyata tidak ada peminat.

Tapi saat dirinya menyebutkan salah satu sekolah terbaik itu pun ada beberapa siswa mengangkat tangan. Ternyata sekolah Internasional kini memiliki lebih banyak peminat dikalangan generasi sekarang.

Sooya menoleh ke arah sampingnya karena terkejut dengan Seulgi yang ternyata ikut mengangkat tangan, padahal gadis bermata sipit itu pernah bilang dengan sangat yakin jika dirinya ingin melanjutkan sekolahnya di Dwight School, tapi siapa sangka keputusan itu berubah dengan cepat.

" Sejak kapan kau mengubahnya? " Tanya Sooya yang masih kebingungan dengan sahabatnya itu.

" Sejak kau memberi tahuku sekolah pilihanmu" Jawabnya dengan santai.

Sudah dapat ditebak bukan, jika Seulgi memiliki maksud tersendiri dengan dirinya yang selalu bertanya pada Sooya mengenai sekolah lanjutannya, dan inilah yang dimaksud.

Kang Seulgi, ingin satu sekolah lagi dengan seorang Jung Sooya.

×××××

Bel pulang sudah berbunyi, sekolah yang semulanya ramai perlahan mulai sepi. Semua sudah tahu siapa-siapa saja yang mendapatkan peringkat terbaik dan siapa yang mendapat peringkat terburuk.

" Sudah ku duga, kau akan mendapatkan posisi pertama itu Ji " Seulgi berucap dengan semangat.

Kini Sooya dan Seulgi tengah menyusuri lorong ke arah lobby. Gadis bermata sipit itu sangat senang setelah tahu jika dirinya masuk ke jajaran murid dengan peringkat tertinggi. Ia menepati posisi kedua dengan sahabatnya yang berada di posisi pertama.

Persahabatan yang sempurna bukan, sama-sama pintar, cantik dan yang pasti mereka sama-sama berasal dari keluarga terpandang di negerinya.

" Kau juga hebat Seul " Balas Sooya dengan senyum manis yang tertuju pada sahabatnya.

Tak lama sebuah mobil berwarna silver berhenti tepat di depan dua gadis yang tengah berbincang, seorang lelaki turun dengan gagah, lengkap dengan seragam sekolahnya.

Itu adalah kakak Seulgi, sepertinya lelaki itu baru pulang sekolah, atau lebih tepatnya keluar dari jam sekolah.

" Tumben sekali Oppa mau menjemputku " Sarkas Seulgi. Pasalnya sangat jarang kakaknya itu mau menjemputnya, apalagi jika harus mengganggu jam belajarnya.

Without You ( Ot4 ) PENDING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang