WARNING! DON'T COPY MY STORY!
BILLIONAIRE SERIES #1
Zachary Leonhart; the Perfect Billionaire! Memiliki kehidupan yang diinginkan semua pria; paras yang rupawan, harta, kekuasaan, hingga wanita yang tergila-gila padanya. Berbahaya sekaligus menggoda...
Ketemu lagi sama Athy! Kalian lagi ngapain waktu baca cerita ini?
Jangan lupa comment dan klik tombol kiri bawah, ingat! Yang ada gambar bintangnya ya :)
Hope you like it!
_______________________
Playlist - I Like Me Better by Lauv. What's your playlist?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nine years ago, Zachary's Penthouse, Manhattan, New York, USA - 07.00 AM
"Hey! Wake up, sleepyhead!" suara bisikan lembut terdengar di telinga Zachary yang sedang tertidur di kamarnya.
Zachary menggeliat malas dengan mata yang masih terpejam, lelaki itu bergumam dengan nada rendah dan parau. "Beri aku lima menit, Ana."
Anastasia Mariano; gadis cantik asal Italia sekaligus kekasih dari Zachary Leonhart—lelaki paling populer di sekolahnya—itu tersenyum kecil. Anastasia memilih untuk membiarkan Zachary tetap di ranjangnya sementara ia dengan santai menekan sebuah tombol pada remot kecil yang ada di tangannya. Begitu tombol itu ditekan, tirai-tirai di jendela kamar Zachary terbuka membuat kamar yang awalnya gelap menjadi sangat terang karena cahaya matahari yang masuk ke dalamnya.
Ini hari Sabtu dan Zachary menjadi lebih malas dari hari-hari sebelumnya. Jadi saat Anastasia melihat Zachary yang masih tidak bergerak dari tempat tidurnya, gadis itu tersenyum dengan kilatan jahil yang terlihat di kedua mata coklat gelapnya. Tanpa aba-aba, Anastasia mendekat ke arah Zachary dan menimpa tubuh lelaki tampan bak sang Adonis itu dengan keras sembari berteriak kencang.
"C'mon, Zach! It's time to wake up! Aku ingin kau bangkit dari kasurmu selagi aku membuat sarapan di dapur."
Melihat Zachary yang tidak merespon ucapannya, Anastasia hanya menggelengkan kepalanya pelan sembari menatap jengah Zachary yang justru memunggunginya dengan mata yang terpejam erat. Gadis bermata coklat itu berjalan menuju dapur dengan rambut yang diikat asal, ia berniat membuat dua piring pancake untuk mereka berdua. Diam-diam Anastasia tersenyum, ini sudah hampir satu tahun ia dan Zachary menjadi sepasang kekasih. Zachary memperlakukannya dengan manis membuat Anastasia semakin mencintai lelaki bermata biru tersebut.
"Morning, Ana." sepasang lengan kekar memeluk pinggang Anastasia bersamaan dengan aroma maskulin yang begitu jantan menguar dari tubuh Zachary yang ada di belakangnya.
"Duduklah, Zach! Ini akan selesai dalam sepuluh menit."
Zachary mengeratkan pelukannya hingga tubuh mereka berdua menempel satu sama lain membuat Anastasia tanpa sadar menahan napasnya. "Begitukah? Apa aku menganggumu?"
Damn! Posisi ini terlalu dekat membuat Anastasia merasa kesulitan dan kehilangan fokusnya. Satu tangan Anastasia bergerak memukul pelan lengan Zachary yang memeluknya, "Berhenti bercanda dan biarkan aku menyelesaikan masakanku, okay?"
Setelah terdiam selama beberapa saat, Zachary memilih mengalah dan mendudukkan tubuhnya di sebuah mini bar yang terletak di samping dapur miliknya. Seringai kecil terulas di wajahnya yang tampan, mata biru Zachary berkilat samar saat ia menatap Anastasia yang terlihat sibuk dengan kegiatannya. Seperti yang dikatakan Anastasia, sepuluh menit kemudian mereka berdua duduk di meja makan dengan dua piring pancake dan secangkir kopi di pagi hari.
Zachary menaikkan satu alisnya melihat Anastasia yang terdiam sembari menatap sepiring pancake yang ada di depannya dengan tatapan kosong. "What's wrong?"
Suara berat Zachary membuat Anastasia tersadar, gadis itu mengerjapkan matanya beberapa kali dan tersenyum. "No, nothing."
Anastasia menatap Zachary dengan ragu-ragu sebelum kembali melanjutkan ucapannya. "Hanya saja ... Zach, apa kau benar-benar akan pergi ke Boston bulan depan? Kau tidak ingin mengikuti pesta kelulusan sebelum kau pergi?"
"Sayangnya, tidak. Daddy memintaku untuk pergi ke Boston secepat mungkin dan mengurus perusahaannya yang ada di sana selagi aku berkuliah di Harvard."
"Lagi pula sekolah itu milikku, tidak akan ada yang berani mengatakan apa pun tentang masalah ini." lanjut Zachary sambil tersenyum miring.
Mendengar ucapan terakhir Zachary yang bernada penuh kesombongan, Anastasia terkekeh pelan. God! He's so sexy dan handsome as hell! Seperti yang diharapkan dari seorang Leonhart; begitu berkuasa dan penuh percaya diri.
"Alright! Berhentilah menjadi sombong dan urus perusahaan itu dengan baik! Mungkin setelah ini aku akan kembali ke Italia dan melanjutkan kuliahku di sana seperti keinginan mommy."
Kini dua piring berisi pancake itu telah kosong, Anastasia beranjak dari kursinya sembari membawa piring-piring kotor itu dan menaruhnya ke dalam wastafel sebelum satu tangannya bergerak menyalakan kran air yang ada di depannya berniat untuk mencuci piring yang telah mereka berdua gunakan.
"Zach, have I ever told you?" ucap Anastasia dengan posisi yang masih memunggungi Zachary.
"About what?" tanya Zachary penasaran.
Meski Anastasia tidak melihatnya, tapi ia merasakan langkah kaki Zachary yang mendekat ke arahnya. Anastasia mendengus geli, gadis itu mengeringkan kedua tangannya yang basah dan membalikkan tubuhnya hingga ia benar-benar berhadapan dengan tubuh penuh otot milik Zachary. Kedua tangannya ia lingkarkan pada leher sang lelaki berdarah campuran Amerika dan Spanyol tersebut. Anastasia tersenyum lebar, senyum yang begitu manis dengan binar bahagia yang terlihat di kedua matanya.
"I love you..."
Zachary menyeringai tipis, satu tangannya bergerak mengusap pipi Anastasia dengan lembut dan berkata dengan suara yang serak. "I know."