Lagu naluri lelaki milik samsom merupakan lagu yang menggambarkan seberapa brengsek lelaki yang selalu ingin ada wanita di sisinya hanya untuk membuatnya bijaksana atau waras. Hanya sebuah lagu memang, tapi siapa sangka bahwa bagi Galaksi itu adalah sebuah cerita hidupnya.Galaksi ——adalah satu dari beberapa lelaki brengsek yang menyukai adrenalin dalam mengejar wanita dan jika lelaki itu sudah mendapatkan hatinya maka niscaya dia akan membuang wanita itu. Hal itulah yang membuatnya memiliki gelar playboy tampan penabur lara atau singkatnya PTPL.
Namun, sekalipun reputasinya cukup buruk tak sedikit para gadis yang melempar dirinya pda Galaksi. Mereka menganggap bahwa mereka bisa menundukan sifat playboy Galaksi yang sayangnya mereka tak memiliki skill seperti Nagita Slavina yang mampu menjinakkan playboy macam Raffi Ahmad.
"Arah jam 5 Gal," ujar Fandy dengan ujung mata yang terus melirik ke arah gadis yang sedang sibuk melihat arloji seperti tengah menanti sesuatu.
"Jam gue digital bego!" maki Galaksi yang kemudian mengedarkan pandangan siapa tahu dia bisa menemukan orang yang dimaksud oleh Fandy.
"Weh, suka gue sama model yang begituan." Fandy mencibir dia sudah hafal bagaimana rupa gadis yang sering menjadi incaran Galaksi, gadis yang terkesan imut dan tentu feminim.
"Jadi mau lo gas?"
"Gaslah masa nggak," katanya kemudian beranjak dari kursi membawa gelas tumbler miliknya menuju gadis berponi yang tampak sibuk mengirim pesan entah pada siapa.
Entah ini sebuah skenario atau murni kecerobohan dari Gala hingga tumbler di tangannya bisa jatuh, tapi apa yang dilakukan lelaki itu berhasil menyita perhatian Alea, gadis yang secara kebetulan menjadi targetnya. Sebagai gadis baik-baik Alea menanyakan apakah Galaksi baik-baik saja. "Are you okay?"
"You own me one drink." Bukannya menjawab pertanyaan Alea dengan yer or no tapi Galaksi malah menanyakan hal yang membuat Alea bingung. Apa hubungannya Galaksi jatuh dengan Alea yang berhutang minuman? Mereka tak saling mengenal sebelumnya.
"Sorry, tapi apa hubungannya?"
"You own me one drink cause when i saw your pretty face i lost my limb and as you can see i drop my drink. Ini semua salahmu yang terlalu cantik." Alea mengulum senyumnya, dia tak boleh kalah dari si buaya darat.
"Is it a pick up lines?"
"Of cource not. Actually i forget all of my pick up line cause i am to busy thinking why you are so beautifull." Alea menutup mulutnya menahan tawa yang akan menyembur keluar dan Galaksi bisa melihat bahwa gadis di depannya ini sudah menyukainya lihat saja wajahnya yang memerah sempurna.
"Muka lo merah semua, ayo kita jalan bentar biar lo dapet fresh air lagian kalo lo di sini kelamaan bahaya nanti cewek-cewek di sini benci sama lo yang kelewat cantik dari mereka."
"Damn so smooth," runtuk Alea dalam hati, bagaimana bisa ada lelaki bermulut manis seperti Galaksi yang hanya beberapa kalimat saja membuatnya senyum-senyum sendiri.
"Sorry, tapi lo nggak bisa jalan keluar sama dia. Dia ada janji sama gue. Ayo Ale." Galaksi terpaku di tempat dia berdiri, ini bukan kali pertama Bintang menghalanginya mendapatkan gadis dan jelas saja ini membuat Galaksi panas, sejak adanya Bintang di lingkungannya tak ada satu gadis pun yang bisa dia dekati dengan mulus.
"Lo lagi? Sebenernya ada berapa sih cewek yang lo deketin, kenapa setiap cewek yang deket sama gue selalu lo embat?" Bintang tersenyum mengejek kemudian mengangkat bahunya menyatakan seolah dia tak tahu.
"Mungkin kemampuan pelet lo udah abis. Sana ke dukun lo lagi, gue nggak ada waktu ngeladenin lo. Ayo Al." Galaksi masih membatu menatap kesal ke arah Bintang yang menggandeng Alea pergi sementara dia kini kembali ditinggal gebetan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Glimps Of Us
RomanceBintang membenci Galaksi. Galaksi membenci Bintang. Namun, Bintang akan selalu ada di sekitar Galaksi sekalipun keduanya saling membenci. Entah untuk menyadarkan bahwa keduanya tak bisa terpisah atau untuk menuntaskan kisah di masa lalu yang belum u...