|. I LOVE U GUYS

12 4 0
                                    

' meski terkadang tolakan, hirauan dan gurauan terasa sedikit perih, aku akan tetap menyayangi kalian.. '

                                                 ~

Rembulan dan bintang menghiasi gelapnya langit dan malam. membuat siapa pun betah memandangnya. Termasuk anak NCT yang sedang mengadakan pesta di rooftop.

suasana yang sangat mendukung keseruan pesta setelah mendapat penghargaan di sebuah awards. Tak ada wajah sedih tampak disana. Semua anak NCT sangat menikmati masa ini. Dan tentu saja haechan salah satu orang yang paling antusias

Dia menempeli siapa pun, memeluknya erat.
Seakan merasa bangga mempunyai hyung dan teman segrupnya. Walaupun terkadang si korban merasa risih. Tapi bukan hal ini. kini ia memeluk taeil dan berusaha mencium pipinya. yuta disebelah taeil merasa risih dengan kelakuan anak u
itu

"Saranghae hyuung~" kata haechan sambil memeluk tubuh taeil

"Haechan! Hentikan. Pergilah bersenang-senang tapi jangan ganggu orang lain." ujar yuta

"iya, pergilah ke teman-temanmu yang lain." taeil menyetujui perkataan yuta.

"Hyung, gas suka haechannie begini?" Aegyo Haechan dengan wajah cemberutnya.

"Tentu, Kau membuatmu yang melihatnya saja risih." Jujur yuta

Haechan semakin cemberut lalu meninggalkan taeil dan yuta. Terus terang, haechan sedikit sakit hati tapi ia sudah terbiasa. Sekarang, anak itu ingin mencari korban selanjutnya. sang empu melihat jaehyun yang sedang asik tertawa dengan johny. Sebuah senyuman terbit dari bibirnya

Perlahan, Haechan mendekati mereka dari
belakang, berniat mengagetkan. Begitu mendapat
lampu hijau dari otaknya, ia langsung saja
berteriak. Membuat kedua orang yang tengah
mengobrol itu terlonjak kaget. Dan menghasilkan
tawa keras dari sang pelaku.

"Aish Haechan!" Johnny menggelengkan kepalanya.

"Hehe maaf hyung."

Haechan mendudukkan diri di sebelah Jaehyun.
Lalu kembali memeluk tubuh orang itu. Johnny
dan Jaehyun hanya diam memperhatikan,
kemudian melanjutkan obrolan dengan bahasa
Inggris.

Merasa tidak dianggap kehadirannya, Haechan
menoleh dan menatap kedua orang itu. Hey,
mereka fokus sekali ketika mengobrol. Padahal
obrolannya bukan sesuatu yang penting. Ya iyalah,
Haechan kan tidak mengerti apa yang mereka
obrolkan.

"Kalian ngomongin apa sih? Sampai aku
dikacangin." Raut cemberut kembali hadir di
wajahnya. Membuat atensi dua orang itu beralih.

"Bukan apa-apa, kau tak perlu tau." Canda Johnny.

"Aaa kalian jahat." Haechan merengek sembari
menunjuk keduanya. Lalu ia beranjak dan pergi.
Mending dia sibuk melahap daging daripada
kena tolak yang entah sudah keberapa kalinya
pada hari ini. Dua orang yang ditinggalkan hanya
cekikikan dan lanjut mengobrol.

Kini netra bocah itu menangkap sekumpulan
anak dream yang sedang memakan daging sambil
berbincang. Senyum kembali hadir di wajahnya.
Melupakan kesedihan yang sempat datang.
Setidaknya ia bisa menjahili Renjun.

"Yo dream!!"

Saat sampai di tempat itu, Haechan meneriakkan
yel dream. Mengalihkan atensi keenam member.
Senyap, tak ada yang menjawab yel yang Haechan
berikan. Pemuda tan tersenyum pahit. Dan
disambut tawa mereka. Oh, menjahili Haechan
memang sangat seru.

Ia pun duduk di samping Mark dan menyenderkan
kepalanya pada bahu orang itu. Tapi Mark
malah mendorong kepala Haechan. Pemuda itu
menyadari bahwa Mark sedang tak ingin diganggu
pun berakhir diam.

"Renjun, aku juga mau dagingnya. Aaaa" pinta
Haechan sambil membuka mulut, bersiap
menerima suapan.

"Ambil sendiri."
Pemuda tan itu mendengus, lalu mengambil
daging memakai sumpit. Ketika makan, Haechan
tak memedulikan sekitarnya. Ia mengambil
banyak daging dan melahap dengan semangat.

"Hyung, jangan terlalu banyak makan, nanti
hyung bertambah berat." Sela si maknae di tengah
asyiknya acara Haechan melahap daging.

"Hey! Apa maksudmu, Jisung?!" Kesal Haechan.

"Aku hanya mengatakan kebenaran, dulu kan
hyung begitu." Jisung mengedikkan bahunya.

"Iya, seharusnya kau banyak berolahraga agar jadi
otot bukan lemak." Celetuk Jeno.

"Saking sedikitnya ototmu, aku sampai pernah
mengalahkanmu saat adu panco, hahaha." Renjun
tertawa diikuti tawa member lain.

"Bahkan push up pun tak bisa lebih dari lima
hahahaha." Tambah Chenle membuat mereka
semakin tertawa.

Haechan menutup mata sambil mendorong pipi
dengan lidahnya guna menahan amarah. Yaa
tapi itu semua memang benar sih, dia kan malas
berolahraga.

Ketika mereka masih tertawa seorang staf datang.
"Mark-ssi, ini giliran anda."

"Oh iya" Mark pun beranjak dan pergi mengikuti
staf.

Anak-anak dream melanjutkan obrolan. Kini
mereka membicarakan masa lalu dan sekarang.
Apa saja yang berubah. Bagaimana perjuangan
untuk debut, setelah debut hingga mencapai titik
ini.

"Saat itu kupikir aku akan bertambah tinggi
sampai 185cm." Haechan menengadah, mengingat
masa trainee.

"Tapi nyatanya tak sampai 173cm" celetuk Chenle
asal.

"174!!!" Teriak Haechan mengoreksi dengan emosi.
Dan dijawab tawa melengking dari Chenle.

"Kau  hanya bertambah 13cm saat di roockie
Simpul Jaemin setelah ia menghitung.

"Dulu Haechan yang paling tinggi di grup,
sekarang jadi termasuk yang terpendek hahaha"
Oh sepertinya acara mengganggu Haechan belum
selesai.

"Yang penting aku bukan yang paling pendek!"

"Padahal hyung sering makan tapi bukannya jadi
tinggi malah jadi lemak." Jisung menutup mulut,
menahan tawa.

"Yaak Jisung! Awas aja kau." Haechan memakan
daging dengan kesal, hancur sudah moodnya.

Sedangkan di tempat yang sama, hanya berbeda
beberapa langkah. Staf mengadakan wawancara
kecil, menanyakan bagaimana sifat member,
pengalaman yang tak terlupakan dll. Sekarang
Mark telah duduk menunggu pertanyaan keluar
dari mulut seorang staf.

"Apa yang kau pikirkan tentang Lee Donghyuck?"

"Aah, mendengarnya saja aku sudah stres. Haha
bercanda." Mark tertawa canggung setelah
mendongak.

Tak hanya Mark, beberapa member lain pun
ditanya hal serupa. Dan inilah jawaban mereka.
"Dia super nakal." Ujar Taeil.

"Seorang anak nakal." Sahut Taeyong

"Anak yang tidak boleh dijadikan musuh. Wah
dia benar-benar mengesalkan saat itu terjadi."
Doyoung menggertakkan gigi, menunjukkan
betapa kesal dirinya yang selalu menjadi korban.

"Dia sangat menakjubkan, kupikir dia akan
mendapatkan balasan dari kejahilannya suatu hari
nanti." Yuta memperlihatkan deretan gigi. Tawa
pun meledak diantara para staf.

"Ya dia akan mendapatkannya, berhati-hatilah."
Senyum getir kembali hadir di wajah pemuda
itu.

Apa selama ini ia dipandang begitu oleh para
hyungnya? Apa selama ini candaan dan sikap yang
ia berikan berlebihan?

Seharusnya Haechan tidak penasaran dan
menguping wawancara itu. Kini hati sudah sakit
dan ia hanya bisa menyalahkan dirinya.

Sembari menunduk agar tak memperlihatkan
wajah sedihnya, pemuda tan itu membatin.
"Maafkan aku, hyung.."

                               ~•° TBC °•~

Pulang || haechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang