On My Own

277 25 59
                                    

Hi you all~~~

Long time no see yaaa??😂 Kali ini spesial aku kembali lagi dengan fanfiction yang sekali tamat alias Oneshoot😍  jumlahnya ada 5.5K words yaa...

OMO!!!! On My Own ini berisi tentang kesepian, kesendirian, dan kerinduan. Hayoo di sini ada yang lagi terjebak rindu gak yaa??😂😂

Okay langsung saja ... Kalian baca cerita ini ya,, dan tolong bgt tinggalin vote dan komentar yg banyak supaya aku makin semangat lagi untuk nulis di sini...😘😘

Sorry for typo (s) Happy Reading!!!😘

***

Langit biru dihiasi awan yang terlihat pecah-pecah berwarna putih dengan sedikit jingga ini menjadi penyambut yang indah pada pagi hari. Tumbuh-tumbuhan mulai tertiup angin pelan menghasilkan tarian yang cukup memanjakan mata apalagi ketika burung berlarian dari satu dahan pohon ke pohon lainnya dengan suara indah siap membangunkan siapa saja yang masih terperangkap dalam bunga tidur indahnya.

Di kamar bernuansa biru terlihat jika matahari sudah menembus kaca jendela menimbulkan cahaya cantik di kamar tersebut yang ternyata masih dihuni oleh seorang pemuda berwajah tampan pemilik mata bulat yang tampak masih betah bergeming di tepi kasurnya. Rasa kantuk sudah menguap sejak tadi, ekspresi wajah itu tenang tetapi ketika diperhatikan lebih jauh, terlihat ada kesenduan yang berusaha disembunyikan.

Sepi ...

Itulah perasaan yang menyambut paginya pertama kali. Katanya, pagi hari itu harus disambut oleh energi positif untuk membuat sepanjang hari dipenuhi kesenangan. Namun faktanya, energi positif yang biasa menyambutnya atau berasal dari dirinya sendiri itu kini seolah hilang tak bersisa tergantikan oleh energi yang melemahkan jiwa.

Raganya duduk diam di sana, tapi pikirannya melanglang buana tak tentu arah melupakan fakta pagi hari telah tiba yang berarti aktivitas baru siap untuk dimulai. Masa bodoh, dia terlalu sibuk dengan pikiran yang terasa begitu berisik di tiap-tiap ruang otaknya. Rasanya ini terlalu sulit untuk menciptakan energi positif dalam diri yang diimplementasikan dengan senyuman.

"Kyunie, pagi itu harus diawali dengan senyuman. Kalau tidak ada yang mengajakmu senyum, yaa senyum-senyum sendiri saja.”

“Kyuhyun~ah! Jam weker penguinmu itu berisik sejak tadi apa kau tak dengar eohh? Dasar titisan kerbau!”

“Kyu ... Cepat keluar kamar, telur gulung sudah menunggu untuk kau santap.”

“Kau ini ... Lihatlah! Aku sudah tampan. Kau masih muka bantal dan bau iler. Ayo cepat mandi! Setelah itu kita sarapan bersama.”

“Kyuhyunieee ... Good morning... Apakah semalam tidurmu nyenyak? Apakah kau mimpi indah? Aku harap jawabanmu adalah "iya" karena aku tak ingin mendengar kabar buruk dari evil kesayanganku.”

“Ck ... Kebiasaan sekali kau ini, selalu bergelut dengan selimut tebalmu padahal burung saja telah bekerja. Dasar maknae lemah!”

“Kyu, kau tahu tidak? Bahwa pagi hari itu harus disambut dengan hal yang positif agar sepanjang hari dijalani dengan kebahagiaan. Kalau tak ada yang menyambut pagimu, kau sendiri yang harus menciptakan energi positif dalam dirimu agar kau bisa tersenyum untuk memulai hari.”

Suara itu terngiang dalam telinga dan pikirannya bagai alunan lagu dari pemutar musik yang nyaman untuk didengarkan. Suara ceria yang selalu menjadi suara pertama yang didengar ketika pagi hari. Suara yang selalu membangunkannya dengan kalimat-kalimat berenergi positif, tapi suara itu jugalah yang akhir-akhir ini tak menyambutnya lagi.

On My OwnWhere stories live. Discover now