prolog

11 3 0
                                    

Halo semua

Gimana kabar kalian? Udah lama ya gak saling sapa haha
Today, aku bawa cerita baru sesuai janji aku ke kalian dulu.
Tentunya dengan segalanya yang semakin baik mungkin, aamiin.

So, please aku minta dukungan kalian seperti dulu lagi ya... Ayo saling berbagi cerita apapun itu kayak dulu.. Terimakasih karena selalu jadi readers setiaku dan terimakasih untuk semuanya❤️.

This is new story for We, You and me.

"Mentari alaisya Latief".

Mentari alaisya Latief gadis berumur 16 tahun yang sering disapa akrab dengan panggilan tari. Gadis ini memiliki kulit yang putih, wajah yang cantik, pandai melukis, serta hal hal luar biasa lainnya. Dan yang paling utama ia memiliki seorang ibu serta satu kakak laki laki yang meratukannya sedari kecil.

Hidupnya amat nyaris sempurna. Tapi bukan kah kita tau, bahwa disetiap besarnya kesempurnaan yang dimiliki seseorang, ia menyimpan segudang kekurangan yang tak terlihat?

Jadi, inilah mentari alaisya Latief dalam ceritanya.

Cahaya sang fajar mulai menampakkan diri. Terusik, mentari bangun dari tidurnya lantaran jam weker nya berbunyi begitu keras.

Hoam gadis itu menguap.

"Adek"teriak seorang lelaki yang diduga berasal dari bawah.

"Bangun"teriaknya kembali.

Mentari mengucek matanya pelan, memastikan sukma nya benar benar sudah siap untuk hidup kembali setelah kurang lebih 8 jam istirahat semalam.

Satu persatu gorden kamarnya telah terbuka, ventilasi mulai meraup oksigen dari luar agar sang penghuni didalam tetap bernafas dengan baik.

Citt citt citt suara cicitan kecil terdengar nyaring di telinga mentari.

"Suara apa itu?"gumamnya.

Gadis itu kembali diam, mendengar cicitan yang semakin mengeluarkan suaranya dengan keras.

Citt citt citt suara cicitan itu semakin membuat mentari penasaran. Tanpa menunggu lama, gadis itu membuka lemari pakaiannya lalu berjatuhan lah beberapa ekor anak tikus yang baru saja keluar dari perut induknya.

Gadis itu tertegun. Detik berikutnya seluruh penjuru rumah dipenuhi teriakannya.

30 menit setelah kejadian mentari masih menekuk wajahnya, sebal. Padahal ia sudah merawat kamarnya baik baik, membersihkannya setiap saat dan selalu memastikan semuanya baik baik saja.

"Udahlah, kan udah di buang tikus tikusnya. Malah lantai sama lemarinya udah dibersihin sama mamang"ucap Johan.

"Gak"ketus mentari.

Helaan demi helaan nafas Johan keluarkan, lelah. Pagi ini drama baru dimulai kembali sama seperti hari hari sebelumnya. Mulai dari tidak nyaman tidur karena cermin yang dibelakangi, gorden yang gelap, sendal bebek yang hilang, dan sekarang perkara anak tikus yang berjatuhan dari dalam lemari di kamar adik tersayangnya.

"Yaudah teteh mau gimana sekarang? Pindah kamar?"tanya bunda.

Tanpa ba-bi-bu mentari menganggukan kepalanya cepat. "Iya bun, mau pindah ke kamar mas"jawab mentari.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SUNSHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang