harunori, haruto yoshi from treasure.
𝗯𝗼𝘆𝘀 𝗹𝗼𝘃𝗲, 𝗯𝘅𝗯, 𝘀𝗹𝗶𝗰𝗲 𝗼𝗳 𝗹𝗶𝗳𝗲, 𝗹𝗼𝘄𝗲𝗿𝗰𝗮𝘀𝗲.
haruto harus memiliki kesabaran yang ekstra karena bertemu manusia yang paling menyebalkan di dunia.
warn! boys love, bxb, mpreg, misgendering, agegap, harsh words, toxic language, dan beberapa perbuatan yang tidak patut untuk ditiru. harap bijak dalam membacanya!
cerita ini hanyalah fiktif belaka, termasuk nama tempat, alur, tokoh, dsb. dimohon untuk tidak menyamakannya dengan dunia nyata karena semua ini hanyalah fiksi.
happy reading.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
written in lowercase.
yoshi kebingungan melihat lelaki yang tengah menyendiri di pojok taman sekolah. waktu sudah menunjukkan pukul lima sore, namun lelaki itu seakan ingin menetap.
dirinya yang kepo setengah mati akhirnya menghampiri pemuda itu. ternyata lelaki itu sedang asik menikmati hangatnya sinar mentari yang akan tenggelam.
"dor!"
"kenapa?"
yoshi yang niat awalnya ingin membuat kaget lelaki itu kini mencebikkan bibirnya kesal. respon pemuda itu sama sekali tidak seperti apa yang dibayangkannya.
"kok gak kaget? harusnya tuh lo kaget. gue ulang deh, tapi nanti lo kaget ya," pinta yoshi. lelaki itu yang kebingungan hanya menganggukkan kepalanya terpaksa.
"dor!"
"eh?! yaampun, gue kaget. kenapa?" kaget pemuda itu tidak natural.
"harusnya gue yang bilang kenapa, kenapa lo di sini? pulang gih, udah sore," balas yoshi sok akrab.
"lo bisa lihat gue?" tanya lelaki itu.
"ya bisalah! dikira gue kaga punya mata apa?!" sewot yoshi.
"tapi kan?!"
"shut down! ayo kenalan."
yoshi mengulurkan tangannya, "gue yoshi, panggil aja sayang. kalau lo?"
"gue haruto," balas pemuda itu yang bernama haruto.
"tangan lo dingin banget. lo grogi habis pegang tangan gue ya?" pede yoshi.
"dih, goblok. gue hantu, makanya tangan gue dingin."
"sok sok an jadi hantu, kalau digentayangin baru tau rasa!"
"dibilangin hantu juga, kok ini manusia kaga percaya sih?" batin haruto.
"bentar, gue gak pernah lihat lo di sini. lo anak baru ya?" tanya yoshi kepo.
"kagak, gue udah lulus."
"loh?! berarti lo kakak kelas gue dong? lo udah alumni? ampun, bang ruto," ujar yoshi sembari mengatupkan kedua telapak tangannya seperti orang yang meminta maaf.
