Danang adalah siswa yang terkenal nakal di sekolahnya. Meskipun dia sudah berusia 19 tahun tapi dia baru naik ke kelas 3. Dia sudah dua kali di-DO karena membuat keonaran di sekolah lain dan baru kali ini dia mau serius sekolah karena ibunya mengancam dia tidak akan disekolahkan kalau dia sampai di DO lagi.
Danang tahu dia suka laki-laki dan dia menyembunyikan rahasia ini. Berkat aplikasi kencan seperti Grindr, dari sejak umur 17 tahun Danang sudah mencicipi tubuh pria. Karena wajahnya yang tampan dan badannya yang besar dan kekar, tidak susah bagi Danang untuk mencari teman kencan. Dia bahkan tidak usah menyapa, hanya perlu online dan homo homo itu akan menyerangnya dan meminta Danang untuk mengentoti mereka.
Danang tahu dia top. Dia pernah penasaran menjadi bottom tapi dia sama sekali tidak menikmati. Dia lebih suka menguasai tubuh orang. Dia suka melihat wajah homo homo itu keenakan ketika dia merojokkan kontolnya ke lubang mereka.
Hari itu Danang kembali membuat ulah. Dia mengajak teman-temannya untuk bolos kelas karena guru matematika menyita yoyo. Sebenarnya salah Danabg juga main yoyo di kelas. Tapi ia tidak peduli. Dia terlanjur kesal.
Akibatnya si guru matematika menangis dan sekarang Danang bersama teman-temannya dihukum. Berdiri di depan Pak Hadi, kepala sekolah mereka, Danang dan teman-temannya ditampar. Ini sekolah swasta yang memang terkenal dengan siswa siswa badung jadi kekerasan sudah bukan hal yang baru di sekolah ini.
Pak Hadi menyisakan Danang di ruangannya. Pak Hadi hanya geleng geleng kepala sambil bilang, "Kenapa kamu lagi?"
Danang hanya meringis saat Pak Hadi memukulnya dengan penggaris kayu sampai patah jadi dua. Yang membuat Danang kaget adalah ketika dia mendengar notifikasi Grindr yang khas keluar dari ponsel. Dia mikir bahwa ifu ponselnya. Tapi dia sadar bahwa ponselnya ada di kelas.
Pak Hadi agak kelimpungan tapi sok akting santai. Pak Hadi sok-sokan membaca chat tapi Danang melihat desain layout aplikasi di layar Pak Hadi.
Pak Hadi memang buka Grindr.
Karena ini Danang langsung memperhatikan Pak Hadi dengan serius. Untuk ukuran laki-laki umur akhir 30an laki-laki ini cukup fit. Badannya masih kuat, tidak menggelambir. Perutnya rata karena dia rajin olahraga dan wajahnya juga masih bersih walaupun masih ada kerutan.
Yang membuat Danang agak deg degan adalah karena pantat Pak Hadi lumayan semok. Celana seragamnya seperti sesak menahan pantatnya ini. Danang jadi tak tahan untuk memegang pantat itu. Bagaimana ya rasanya jika dia menggenjot pantat itu.
Danang akhirnya punya rencana. Keesokannya dia sengaja online dan melihat orang terdekat disitu pasti adalah Pak Hadi. Akun Pak Hadi anonim seperti yang dia kira. Dan dari bionya, Danang jadi tahu kalau Pak Hadi adalah bottom. Ini seperti rezeki.
Danang kemudian menulis pesan "aku tahu siapa kamu. kalau kamu tidak menemuiku di gudang, akan aku sebarkan identitasmu."
Dia tidak berharap Pak Hadi akan beneran datang tapi ternyata laki-laki itu muncul pas jam istirahat.
"Lho? Kamu?" Tanya Pak Hadi kaget.
Danang menyeringai lebar dan dengan santai dia langsung menurunkan celana abu abunya sampai dengkul dan membiarkan Pak Hadi melihat jendolan selangkangannya yang lumayan.
Pak Hadi menelan ludah.