Enghhh ahhh pel ahh pelanh pelanh enghh
Ctakk
"Aduhhh shhhh apasih! Sakit tau hemphhhh" gadis bermata kucing itu mengusap keningnya yang barusan disentil oleh sahabat satu-satunya.
"Ambigu njir! Diem bisa nggak lo? Ck!" Pria bermata hazel itu kembali mengobat jari jennie yang terluka karena kecerobohannya sendiri.
Gadis benama jennie itu cemberut namun tetap menganggukkan kepalanya.
"Lim, lo ganteng juga yah kalo diliat dari sini" jennie menatap lekat wajah lim dari samping.
"Kemana aja lo, baru ngeh kalo gue ganteng dih" lim memutar bola matanya malas.
Jennie hanya terkikik kemudian tangan kananya terangkat mengelus kening lim, sahabatnya dari orok.
"Seminggu kedepan, gue nginep di apart lo ya?" Jennie menyisir rambut lim dengan jemarinya.
Lim mendongak, kini tatapan keduanya bertemu.
"Emang mommy sama daddy ngebolehin?" Tanya lim.
"Mommy sama daddy keluar kota" cicit jennie.
Lim menganggukkan kepalanya, "iya deh, tapi nanti pas pulang kita mampir ke supermart dulu ya beli bahan buat masak.
"Hmmm oke" jennie menarik lim agar duduk disampingnya.
"Sekarang aja bisa nggak? Soalnya aku udah ngga mood belajar" ucapnya dan dibalas sentilan pada keningnya.
"Absen mulu lo! Ck tapi gasslah!" Lim langsung berdiri, berjalan menuju ke bangkunya dan jennie yang letaknya bersebelahan kemudian mengambil tas milik keduanya.
"Ayo!" Ucapnya setelah berada dihadapan jennie.
Jennie hanya tersenyum dan mengangguk kemudian berjalan mengikuti langkah besar lim.
Sampainya di lobi, lim menahan jennie agar tidak mengikutinya.
"Disini aja, panas" ucapnya menyuruh jennie agar tetap disana.
"Hmmm oke" balas jennie.
Lim pun melangkah pergi ke parkiran untuk mengambil mobilnya.
Jennie tersenyum, sesekali membalas sapaan siswa siswi yang menyapanya dengan manis.
Tidak butuh waktu lama, lim datang dengan Mercedes G-Wagon nya.
Belum sempat tangannya menggapai pintu, pintu mobil sudah dibuka dari dalam.
"Thank you" ucap jennie setelah duduk di kursi penumpang.
"Langsung ke supermart atau mau makan dulu?" Tanya lim setelah mulai menjalankan mobilnya.
"Terserah" balas jennie membuat lim berdecak.
"Terserah maksudnya?"
"Ya terserah kamu lim, aku sih ngikut ngikut aja" jennie menyalakan radio kemudian menyandarkan tubuhnya pada seat mobil.
Lim mengambil jaketnya dari seat belakang dan memberikannya pada jennie.
"Ughhh perhatian banget sih hihihi makasih cowo tampan" jennie dengan senang menerima jaket dari tangan lim dan memakainya.
"Masih dingin?" Tanya lim menurunkan suhu AC mobilnya.
"Eummm udah nggak tampan, makasih sekali lagi"
Lim hanya berdehem dan melajukan mobilnya menuju restoran.
Sampainya di restoran, Lim memarkirkan mobilnya berdekatan pintu masuk agar mereka tidak perlu berjalan jauh.