Bab-3

2 1 0
                                    

"Eh, ayah nya nila assalamualaikum. Salam kenal yaa, aku indah teman sebangkunya nila" ucap indah dengan sopan kepada ayah nila.

"Waalaikumsalam, nitip nila ya. Main yang baik-baik" kata ayah nila.

"Iya ayah nya nila".

Setelah mengucap itu mereka pun pergi masuk kedalam gang rumah Indah, dan mereka tidak lupa mencium tangan ayah dan mama nila.

"Ayok Nil" ajak indah.

_sampai dirumah indah_

"maaf ya Nil, rumah nya berantakan" ucap indah dengan sedikit tertawa.

"ada apa ndah?" tanya nila yang tak banyak basa-basi.

"ah, ngga gak ada apa-apa" ucap nya yang terhenti sebntar "ini tadi ada anak tetangga yang abis main kesini jadi nya berantakan. hehehe" kata indah sedikit gugup.

"loh?, aku bukan nanya itu ndah, aku tanya ada apa kok kita di suruh kumpul, kan udah hampir selesai tinggal lanjut di sekolah tugas kerkom nya" ucap nila yang memang ia tidak menanyakan 'mengapa' rumah nila berantakan.

"ouhhh, ahahaha. aku kira apa?" jawabnya yang sangat terlihat gerigi atau gugup  (entah apa yang indah sembunyikan dari teman nya ini?)

"yaudah kita tinggal nunggu Ainun kan yaa?" tanya nila

"iya, tapi kamu udah sarapan? mau makan dulu?" tanya indah pada nila dengan sopan.

"ngga usah ndah, terimakasih" jawab nila.

"emm, kita sambil periksa-periksa aja kali ya? sambil nunggu Ainun" tanya indah pada nila.

"astaghfirullah, aku lupa!" ucap nila saat menyadari sesuatu.

"ya Allah, ada apa Nil?" tanya indah yang tersontak kaget sambil tetap memegang pinset untuk sedikit menata tugas praktikum nya.

"aku lupa ndah, hari ini kan jadwal nya Ainun" jelas nila pada indah

"ouh iya yaa" jawab indah.

dan akhirnya pun mereka hanya sedikit mengubah susunan tempat, dan peralatan yang di taruh di praktikum itu, mereka mendapat kan tugas untuk membuat sebuah maket rumah dari guru seni-budaya.

dan tidak lama kemudian mereka pun menyelesaikan tugas tersebut yang seharusnya mereka kerjakan nanti di sekolah dan mereka ternyata memiliki waktu luang yang lumayan banyak, sehingga mereka berjalan-jalan sebentar sambil ke pasar melihat-lihat apa yang bisa ia makan dan untuk di jadikan bekal.

_sampainya di pasar_

"kamu mau beli apa Nil?" tanya indah

"ndah, aku mau nanya sesuatu deh sama kamu" jelas nila pada indah

"tanya? tanya aja kali kenapa minta izin?" ucap indah sambil sedikit tertawa dengan yang di bilang nila.

"kamu okey?" tanya nila pun keluar.

Jleb.

sebuah kalimat yang hanya berisi 2 kata, entah itu di sebut kalimat atau bukan tapi yang jelas dengan 2 kata itu indah sempat diam sesaat.

indah pun langsung mengalihkan pandangannya dan mulai pembicaraan baru.

"kamu mau itu ngga? katanya itu enak loh" jelas indah agar nila melupakan kalimat tadi dan berhenti bertanya.

"indahh, aku ngga mau itu aku mau jawaban dari pertanyaan aku tadi"
jelas nila. yang memang sedari tadi penasaran dengan sikap dan kelakuan sahabatnya satu ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 15, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kisah KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang