KYP, Bab 1. Pacarmu, Jodohku

393 57 7
                                    

Bab 1 : Pacarmu, Jodohku.

"Maaf aku terlambat,"

Illyana sengaja datang terlambat karena dia memang tidak ingin bertemu dengan pria yang ayahnya jodohkan. Namun siapa sangka, setelah dua jam berlalu, pria itu tetap menunggunya.

Alivandra mendongak, menatap wanita yang baru saja duduk di hadapannya. Dahinya berkerut bingung saat melihat tampilan wanita itu, sangat jauh dari tipenya.

"Kamu sudah makan?" tanya Ilyana dengan senyum sopan.

Deg! Deg! Deg!

Alivandra langsung memalingkan wajahnya karena jantungnya berdebar dengan kuat.

Wanita ini, wajahnya sangat jelek, pakaiannya kebesaran dan memakai kacamata kuno yang besar, tapi kenapa senyumannya sangat manis.

Padahal Alivandra tadi baru saja akan mengkritik wanita ini yang datang terlambat, tapi gagal karena jantungnya berulah tidak jelas.

Untuk pertama kalinya, jantungnya berulah karena seorang wanita, tapi kenapa malah wanita seperti ini yang membuat jantungnya berdebar?

Alivandra menggelengkan kepalanya pelan, 'tidak! Mungkin jantungku berbedar karena kaget, ternyata pilihan papa sangat jelek!' batin Alivandra.

Karena berpikir Alivandra tidak mendengar kata-katanya, Ilyana pun kembali berkata.

"Kamu sudah makan?" tanya Ilyana, walaupun dia tidak melihat ada piring bekas pria itu makan. Namun Ilyana sangat berharap jika Alivandra menjawab sudah, karena Ilyana tak mau berlama lama dengan Alivandra.

"Belum," jawab Alivandra singkat.

"Hn," Ilyana berdehem, lalu tersenyum.

"Aku lupa memperkenalkan diri, aku Ilyana Maheswara."

"Alivandra Hilton."

Setelah itu, hening, tidak ada yang berbicara lagi. Mereka berdua sibuk dengan pikiran masing masing, hingga seorang pramusaji datang mengantarkan makanan.

Alivandra dan Ilyana pun bingung karena mereka belum pesan makanan, tapi kata Pramusaji itu adalah pesanan Tuan Hilton.

Alivandra ingin pulang karena Ilyana tidak secantik namanya, tapi entah kenapa dia tidak ingin beranjak dari duduknya.

Ilyana pun juga ingin cepat pergi dari tempat itu, karena dia juga tidak mau di jodohkan dengan Alivandra yang playboy itu. Namun Ilyana tidak bosa menolak secara langsung perjodohan itu, hanya ingin membuat Alivandra tidak suka padanya, lalu membatalkan perjodohan mereka.

Ke dua manusia itu makan dengan hening, tidak ada yang membuka suara sama sekali.

Setelah selesai makan, Ilyana pun memutuskan pamit pulang karena hari sudah malam.

"Hn, sudah malam. Aku pulang dulu,"

"A-hn, aku antar."

Alivandra berkata dengan cepat, entah kenapa dia hampir saja berbicara gagap tadi. Sungguh itu seperti bukan dirinya.

Ilyana menggelengkan kepalanya, "tidak perlu, aku bawa mobil."

Namun Alivandra tidak peduli dengan penolakan Ilyana, dia menarik lengan Ilyana keluar restoran dan menuju mobilnya.

Ilyana berdecak pelan, bingung dengan sikap Alivandra yang biasa saja dengan penampilannya yang cupu ini. Padahal tadi sebelum dia pergi, Ken, sudah menertawakan penampilannya.

Alivandra menyetir mobil dengan santai, menuju Apartemen yang seperti sudah dia hafal jalannya, padahal dia belum pernah datang ke sini.

Ilyana menatap Alivandra bingung. "Kamu tahu di mana tempatku tinggal? Padahal aku belum mengatakan padamu jika aku tinggal di Apartemen ini kan?" tanya Ilyana terkejut.

Pacarmu, jodohku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang