Berkemah di Keramaian

2 1 0
                                    

Cerita ini terjadi saat aku SMP, sekitar tahun 2008. Saat itu diadakan kompetisi PMR (Palang Merah Remaja) tingkat SMP Sekabupaten. Kompetisi tersebut berlangsung selama 4 hari 3 malam. Jadi bentuk kegiatannya tidak hanya lomba - lomba tentang PMR tapi juga ada kegiatan berkemahnya. Karena anggota PMR di sekolahku kekurangan anggota, aku dan teman - teman yang anggota pramuka direkrut. Mendengar ada kegiatan berkemah, tentu saja kami senang dan setuju untuk mengisi kekosongan anggota yang akan berkompetisi.

Lokasi perkemahan berada di dataran tinggi hutan pinus. Jaraknya cukup jauh dari SMP kami, jadi kami menuju ke lokasi menggunakan truk. Tiba di lokasi kami segera menurunkan barang barang dan perlengakapan kemah menuju tempat kemah SMP kami. Karena lokasi kemah berbentuk bukit, jadi lokasi kemah tiap - tiap SMP di bagi bagi dan di atur sedemikian rupa oleh panitia. Ada kemah yang tempatnya di atas bukit, ada yang di bawahnya lagi, dan ke bawah lagi, dan seterusnya. Kebetulan tenda SMP kami berada di puncak bersebelahan dengan SMP Z. Jadi kami bisa melihat tenda - tenda SMP lain yang letaknya di bawah tenda kami berada.

Agenda hari pertama kebanyakan hanya mendirikan tenda dan bersih - bersih agar kami nyaman di dalam tenda. Tidak ada kejadian aneh - aneh pada saat itu. Hanya perasaan asik, senang, seru karena bisa kemah bersama teman - teman. Apalagi Para Pembina tidur di tempat terpisah. Mereka di sediakan tempat menginap sendiri oleh panitia. Malam pertama kami lewati dengan tenang.

Di hari kedua acara lomba lomba mulai dilaksanakan. Kegiatannya lancar - lancar saja hingga sore harinya, setelah sholat maghrib berjamaah dilangsungkan, SMP Z yang tendanya sebelah kami geger. Katanya salah satu siswa menangis ketakutan karena mengaku melihat sesosok perempuan berambut panjang, sedang menangis di atas tenda mereka. Hal itu membuat teman - temannya takut dan tidak berani masuk ke tenda. Dan akhirnya peserta dari SMP Z pun meninggalkan tenda mereka.

Cerita Percaya MistisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang