2

165 32 18
                                    

[still in Lisa POV]
Tingg!

begitu mendengar bunyi pesan masuk, aku langsung melihatnya, dan benar saja, itu pesan balasan dari Jennie

jennierubyjane:
??

dua 'tanda tanya' okay, tidak buruk.
tapi, aku harus balas apa?!

oh ayolah Lisa, jangan terlalu lama berpikir,
jangan buat dia menunggu, tapi, memangnya dia menunggu? ah aku tidak yakin

jennierubyjane:
??

me:
maaf, aku hanya ingin bertanya
apakah kau yang membeli susu
coklat di minimarket tadi pagi?

jennierubyjane:
nee

me:
ah, apakah kau kehilangan
dompetmu? kami menemukan
dompet di minimarket

jennierubyjane:
tidak, dompetku ada.
dan anw, apakah kau tidak
melihat tanda pengenal di
dompet itu? sehingga kau mengira
itu dompetku?

skakmat Lisa!!

me:

maaf, sebenarnya temanku yg
menemukan dompet itu, dan
menyuruhku untuk bertanya
padamu. dan aku lupa menanyakan
tentang itu padanya.
sekali lagi maaf:)

jennierubyjane:
nee, tidak apa²

me:
selamat malam Jennie;)


apakah aku baru saja mengucapkan selamat malam kepada Jennie?
kurasa aku mulai gila. karenanya

Lisa POV end

14 Maret 2019
08:13

"Lisa, bisakah kau mengantarkan ku kekampus?" tanya Sorn ketika Lisa bergabung di meja makan

"eh? kupikir kau sudah berangkat"

"well, kelasku akan dimulai jam 09:00" ucap Sorn sambil mengangkat bahunya

"ohh okay"

·

"Lalisa"

"hmm"

"apa kau sudah punya pacar?"

"kenapa tiba-tiba menanyakan itu?"

"hanya ingin, aku belum pernah dengar kau berpacaran"

"akupun belum pernah mendengar apa-apa tentang pacarmu eonni"

"yaa! kenapa jadi aku?! disini kita sedang membahas dirimu Pranpriya"

"yaa! eonni! berhenti memanggilku begitu atau aku akan menurunkanmu ditengah jalan?!" ancam Lisa, sedangkan yang diancam sedang tertawa keras dibelakang punggungnya

"eh? kenapa berhenti?" tanya Sorn ketika Lisa menghentikan motornya di tepi jalan

"menurutmu?"

"yaa, jangan bilang kau marah?" ucap gadis pirang itu sesaat sebelum dirinya kembali tertawa keras "okay Lisa, kau sangat tidak cocok untuk marah. sekarang ayo cepat antar aku, ini sudah- DAMNIT!! 5 menit lagi jam sembilan, kita harus cepat Lisayaa!!" teriaknya saat ia melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya

Not a fairy tale story - JenlisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang