1. Unknown Place

12 3 2
                                    

(Seoula's pov)
"tembak sesuai arahan saya! 1, 2.. 3!!!" teriak seorang wanita setiap pagi disini, iya dia Mrs. Nelson. dia yang mengajari kami semua latihan menembak setiap pagi pukul 07.00 sampai 09.00.
kalian bingung kan kenapa gue bisa terjebak disini? karena gue juga gak tau kenapa bisa disini. sedari gue berusia 5 tahun, gue ada disini. memori yang gue sedikit sekali ingat, gue melihat orang tua gue terbujur kaku dan berdarah dihadapan gue ketika tragedi bom di kota gue lahir. gue lahir di New Jersey, gue ingat betul rumah gue dekat pedesaan, setiap hari dulu gue naik kuda sama papa mama gue. tapi sialnya, ketika gue disini, gue lupa nama gue,
gue lupa nama orangtua gue dan bahkan hanya New Jersey yang gue inget!

"seoula! kamu dengar saya?!" teriakan itu ngebuyarin pikiran gue.
"ya saya dengar! mohon maaf Mrs. Nelson!" kata gue sambil menunduk.
"lanjutkan kegiatanmu. temui saya sehabis ini." kata Mrs. Nelson dan gue hanya mengangguk.
disini anehnya, hanya anak perempuan aja! gak ada anak laki-laki satupun disini, kecuali para pemimpin yayasan yang kita tau. gue pun juga bingung kenapa gue bisa terjebak disini dulu.
"seoula? kenapa?" tanya salah satu temen gue disini, Jennie. kita ketemu karena gue ditempatkan disatu kamar yang sama dengan dia dari gue kecil.
"gapapa. gue gapapa." kata gue dan gue melanjutkan sebentar latihan menembak gue dan gue melipir dari arena, untuk makan buah apel.

"ada apa? apa lo masih kepikiran New Jersey?" tanya Jennie dan gue mengangguk.

"ada apa? apa lo masih kepikiran New Jersey?" tanya Jennie dan gue mengangguk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"semalem gue mimpi, gue dirantai dan diseret sampai ke rumah gue yang dulu. gue yakin itu New Jersey. gue gatau diseret sama siapa, tapi itu mimpi nyata banget, jen! gue sampe kebangun semalem." kata gue.
"lo pernah gue ceritain kan, kalo sepertinya kita dibawa kesini ada maksud dan tujuan tertentu yang kita gak tau?" tanya jennie.
"iya gue inget. lalu?"
"apa lo gak mikir, apa otak kita dihapus memorinya jadi yang kita inget hanya kejadian disini. lo merasa kan sekarang? karena gue mulai merasa." kata jennie yang membuat gue bergidik ngeri. apa bener ada penghapusan memori? dan itu nyata?
"udah sekarang lo selesain makan apelnya, ditunggu nyonya besar tuh!" maksud jennie itu Mrs. Nelson.
"iya-iya oke." kata gue dan jennie hanya memberi jempol sebagai jawabannya.

[skip]
"ah! Seoula masuk!" kata Mrs. Nelson yang sedang memiliki tamu, dan ternyata itu Mr. Park. kita gak tau nama asli mereka disini, hanya nama panggilan aja yang kita tau.
Mr. Park ini adalah bos yayasan disini. gue sudah pernah bertemu dengan beliau sekitar 3 kali selama 20 tahun gue hidup disini.

 gue sudah pernah bertemu dengan beliau sekitar 3 kali selama 20 tahun gue hidup disini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"seoula, kan? silahkan masuk, jangan sungkan. saya sudah selesai dengan Mrs. Nelson. saya permisi..." kata Mr. Park dan gue mengangguk.
Mr. Park pergi dari ruangan, dan dua bodyguard nya langsung ikut keluar juga.
"jadi ada apa Mrs. Nelson memanggil saya?" tanya gue.
"ada apa dengan kamu hari ini? kamu bener-bener gak fokus! apa yang kamu pikirin hmm?" tanya Mrs. Nelson dan gue menggeleng.
"gapapa, saya hanya mimpi buruk semalam sehingga kurang istirahat." kata gue bohong sedikit.
"ada apa dimimpi kamu?" tanyanya lagi. anjir gue harus bilang apa? gue gak akan bilang tentang itu ke dia!
"saya mimpi hantu, saya agak sedikit takut." kata gue.
"kamu tau kan, itu bunga tidur? jadi lebih baik kamu istirahat, saya bolehkan kamu untuk tidak mengikuti kelas berikutnya. tapi HANYA HARI INI. oke?" kata Mrs. Nelson dan gue mengangguk kencang.
"terima kasih, Mrs. Nelson! saya akan manfaatkan untuk istirahat dengan baik." kata gue dan gue berpamitan dan langsung keluar ruangan.
diluar ruangan, gue melihat cowok yang perawakannya kayak Mr. Park, tapi bukan Mr. Park. siapa dia? gue bahkan belum pernah liat sebelumnya.

"maaf, bapak siapa? ada janji dengan Mrs. Nelson?" tanya gue mencoba sopan dan dia langsung berdiri.
"saya Rhama. saya dari kepolisian, ingin menemui bapak Park. dimana ruangannya?" tanyanya.
"ah ruangannya di ujung lorong sebelah kanan. mohon maaf, ada apa polisi kesini? ini perdana soalnya pak Rhama—-"

 mohon maaf, ada apa polisi kesini? ini perdana soalnya pak Rhama—-"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"ini urusan negara, nona. saya harap anda tidak ikut campur, atau nona tau ada masalah apa dengan yayasan ini hmm?" mukanya maju didepan muka gue. mukanya kayak sinisin gue, seakan gue gak boleh ikut campur.
"tunggu pak, sebenarnya yayasan ini apa? dan bergerak dibidang apa? karena yang saya rasakan disini hanyalah pendidikan semacam militer seperti tembak-menembak, latihan tinju, intinya latihan fisik. kami ini apa pak?" tanya gue pelan dan pak rhama hanya menggeleng.
"kamu menyadari ini semua?" tanyanya dan gue ngangguk.
"ini kartu nama saya, saya ingin bicara banyak sama kamu. saya sedang menyelidiki yayasan ini terkait pengiriman alat senjata ilegal dari Norwegia." kata pak rhama dan gue mengangguk.
"baik, saya usahakan. saya juga butuh bantuan bapak untuk—-"
"untuk apa?"
"menyelidiki, terkait pencucian otak. memori saya saat kecil hilang begitu saja, saat disini memori saya terasa direset ulang." kata gue dan pak rhama mengangguk.
"tolong kamu bantu saya diam-diam, cari berkas apapun itu, saya bakalan bantu kamu keluar dari sini segera. kita kerjasama oke?" kata pak rhama dan gue mengangguk.
"seoula! kamu gak istirahat?!" gue kaget dengan kemunculan Mrs. Nelson yang keluar dari ruangannya.
"ah, ini ada bapak-bapak cari ruangan Mr. Park jadi saya bicara sebentar, begitu.." kata gue dan pak rhama hanya menyapa kearah Mrs. Nelson dengan senyuman.
"bapak, mari saya antar keruangan Mr. Park..." kata Mrs. Nelson dan gue mulai jalan menuju ruangan gue.

gue melihat jadwal gue hari ini, ada waktu dimana kami bisa ke perpustakaan. akses ke perpustakaan hanya di weekdays, sedangkan di weekend dilarang.
gue akan ke perpustakaan setelah makan siang, gue harus cari tau tentang jati diri gue dan yayasan ini!
New Jersey, i'm gonna miss you...

28 Reasons [ON GOING]Where stories live. Discover now